Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN HEMATOKRIT DARAH IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPENUS) YANG DIBERI PAKAN SERBUK DAUN MAJAPAHIT(CRESENTIA CUJETE L.) DAN DIINFEKSI DENGAN BAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA Sri Rahmaningsih; Muhammad Zenuddin; Achmad Sudianto
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 2 (2018): JKPT Desember 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.317 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i2.7334

Abstract

Pengukuran hematologis darah ikan dapat dijadikan sebagai indikator kesehatan ikan. Salah satu penyakit yang sering menyerang pada budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias Gariepenus) adalah penyakit bercak merah atau penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) yang dapat menyebakan tingkatmortalitas tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila, yang termasuk bakteri gram negatif. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi permasalahan serangan penyakit adalah dengan menggunakan bahan alami yang aman dan ramah lingkungan. Tumbuhan   dapat dijadikan sebagai antibakteri dan imunostimulan, misalnya  tumbuhan majapahit (Crescentia cujete L.) yang mempunyai  kandungan kimia pada daun, batang dan daun.  Kandungan  bahan aktif tersebut  adalah flavonoid, tanin,  polifenol dan saponin. Penggunaan imunostimulan dalam budidaya perikanan dilaporkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap resistensi patogen selama masa periode stress seperti saat griding, reproduksi, pengangkutan dan vaksinasi. Kadar  hematokrit  adalah salah satu parameter hematologis yang  digunakan untuk  mengetahui  dampak infeksi  dari  A.  Hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh  serbuk daun majapahit (Crescentia cujete L.)  sebagai bahan imunostimulan  pada benih ikan lele sangkuriang  (Clarias gariepenus) yang terinfeksi  oleh bakteri Aeromonas hydrophyla terhadap gambaran hematokritnya. Metode yang dipakai adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan  4 perlakuan dan 3 x ulangan serta analisa data menggunakan ANOVA. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis terbaik yang menunjukkan nilai hematokrit tertinggi adalah pada perlakuan A dengan dosis 7.5%.
ANALISIS DAMPAK FUNGSIONAL KEBERADAAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN TUBAN Yuyun Suprapti; Achmad Sudianto
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 18, No 1 (2019): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.178 KB) | DOI: 10.31941/penaakuatika.v18i1.708

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fungsional tentang keberadaan tanaman mangrove, terhadap abrasi yang terjadi di sepanjang sisi utara Kabupaten Tuban Pengikisan pantai bertambah parah seiring dengan bertambahnya bermacam-macam aktifitas warga dan keberadaan Industri di beberapa wilayah sisi utara Kabupaten Tuban. Pada sektor budidaya perikanan banyak para pelaku usaha budidaya yang menutup tambaknya karena pohon bakau yang berfungsi sebagai penangkal arus air laut hilang ditebang secara liar. Metode yang digunakan adalah survey dengan kuisioner, metode Sistem Informasi Geografis (GIS) digunakan untuk membaca peta topografi tentang pergeseran garis pantai. Analisis data menggunakan semantic diferensial. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh langsung didaerah penelitian dengan cara wawancara menggunakan kuisioner dan observasi (pengamatan). Observasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang lokasi, keadaan lingkungan kawasan hutan mangrove, wawancara dilakukan untuk mendapatkan keterangan dan informasi secara lisan dari responden mengenai karakteristik, pola pemanfaatan, dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan potensi hutan mangrove sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Data sekunder berupa data kondisi hutan mangrove, keadaan demografi dan geografi, serta keberadaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pengelolaan tanaman mangrove yang diperoleh dari lembaga dan instansi yang terkait. Adapun manfaat dari penanaman kembali mangrove-magrove adalah untuk memperbaiki ekosistem yang sudah rusak, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar lokasi konservasi pada khususnya dan masyarakat Tuban pada umumnya. Dampak positif yang timbul secara fungsional yaitu menjaga garis pantai, menjaga ekosistem pantai yang merupakan tempat hidup berbagai macam biota laut. Hasil kuisioner dampak keberadaan tanaman mangrove secara fungsional menunjukkan rata-rata 6,05 artinya berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Maka dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi/penyuluhan, pembinaan dalam pemanfaatan tanaman mangrove secara serius dengan dukungan dari pemerintah daerah melalui Dinas yang terkait. Kata kunci :Abrasi, Mangrove, Dampak Fungsional This study aims to analyze the functional impact of the existence of mangroves, on the abrasion that occurs along the northern side of Tuban Regency. The erosion of the coast has worsened along with the increase in various activities of citizens and the existence of the Industry in some areas of the northern side of Tuban Regency. In the aquaculture sector, many aquaculture businessmen closed their ponds because mangroves that functioned as an antidote to the flow of lost sea water were felled wildly. The method used is a questionnaire survey, the Geographic Information System (GIS) method is used to read topographic maps about shoreline shifts. Data analysis uses semantic differential. Sources of data collected in this study are primary and secondary data. Primary data collection was obtained directly in the study area by means of interviews using questionnaires and observations. Observations are intended to obtain an overview of the location, environmental conditions of the mangrove forest area, interviews are conducted to obtain information and information orally from respondents regarding the characteristics, patterns of utilization, and the role of the community in managing the potential of mangrove forests according to the questions asked. Secondary data in the form of data on the condition of mangrove forests, demographic and geographic conditions, and the presence of facilities and infrastructure related to the management of mangroves obtained from relevant institutions and agencies. The benefits of replanting mangroves are to improve damaged ecosystems, have a positive impact on communities around conservation areas in particular and the people of Tuban in general. The positive impacts that arise functionally are guarding the coastline, safeguarding the coastal ecosystem which is the place of life for various kinds of marine biota. The results of the questionnaire on the impact of functional mangroves showing an average of 6.05 means that they have a positive impact on the community and the environment. So it can be concluded that it is necessary to conduct socialization / counseling, fostering the use of mangrove plants seriously with support from the local government through the relevant agency. Keywords: Abrasion, Mangrove, Functional Impact
PENGARUH PERBEDAAN LAMA WAKTU KEJUTAN PANAS TERHADAP DAYA TETAS (Hatching Rate) PADA METODE GYNOGENESIS MEIOSIS IKAN MAS (Cyprinus carpio) Achmad Sudianto
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 17, No 2 (2018): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.143 KB) | DOI: 10.31941/penaakuatika.v17i2.704

Abstract

AbstractCarp is a freshwater fish, body shape is long and somewhat rounded with a small head, the high back and across large scaly body.The development of aquaculture carp (Cyprinus carpio) is progressing very rapidly with cultivation system are manifold. Pisciculture technology will not form without yielding seeds followed by genetic improvement effort. To improve the quality of the parent, the parent needs to be purified race carp (Cyprinus carpio) that exist so that the resulting pure strain. The success of seed carp, especially at this stage of the enlargement is determined by the quality of the seed. Breeding programs developed at this time is the method gynogenesis. Ginogenesis method is the process of female gamete without interference from male gamete gene.The experimental design used in this study is completely randomized design (CRD) is equipped with 3 treatments and 3 replications. Analysis using analysis of variance, with the distribution table F or F test that compares the value of F arithmetic with F table.Based on the analysis of research data on the influence of the length of time a different heat shock against the hatchability of eggs carp (Cyprinus carpio) method gynogenesis meiosis, based on the results of research, treatment A showed optimal results with an average 17.33, treatment B showed 12. 33 and C treatment showed 7.00. Based on calculations obtained ANOVA calculated F value (47.29)> F 1% (18.00) but larger than F 5% (6.49) then H1 is rejected at the level of a = 1% and H0 highly significant conclusions (hight significant). Key words : Heat Shock, Gynogenesis Meiosis, Hatching rate.
ANALISA AKTIVITAS ENZIM PROTEASE PADA UDANG WINDU (Penaeusmonodon Fabricus) YANG DIINFEKSI Vibrio harveyi PASCA PEMBERIAN IMUNOSTIMULAN OMP Vibrio alginolyticus Achmad Sudianto
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 17, No 1 (2018): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.192 KB) | DOI: 10.31941/penaakuatika.v17i1.617

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim protease padaudang windu (Penaeus monodon Fabricus) yang diinfeksi bakteri Vibrio harveyi pascapemberian imunostimulan OMP bakteri Vibrio alginolyticus. Dosis yang digunakanadalah 10 µg/kg bw, 20 µg/kg bw dan 30 µg/kg bw serta kontrol positif dan kontrolnegatif sebagai pembanding. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan.Hasil penelitianberdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05),pada aktivitas enzim superoksida dismutase dan protease pada udang windu (Penaeusmonodon Fabricus) yang diinfeksi Vibrio harveyi pasca pemberian imunostimulan OMPVibrio alginolyticus. Aktivitas enzim protease berdasarkan uji BNT diketahui kontrolnegatif tidak berbeda nyata dengan kontrol positif, dosis 10 µg/kg bw dan dosis 30 µg/kgbw (sig 0,430 sig 0,524 dan sig 0,116). Namun Keempatnya berbeda nyata dengan dosis20 µg/kg bw (sig 0,001), berdasarkan uji regresi diketahui 61,5% dosis OMPmempengaruhi aktivitas enzim protease, nilai rerata aktivitas enzim protease tertinggi yaitu pada perlakuan dosis 20 µg/kg bw sebesar 130,31 unit. Berdasarkan hasil penelitianini dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis imunostimulan OMP bakteri Vibrioalginolyticus yang optimal adalah 20 µg/kg bw.Kata kunci : Penaeus monodon Fabricus, OMP, Protease
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Mutu Kerupuk Cumi (Loligo sp.) [Effect of Using Turmeric Extract (Curcuma domestica) on The Quality of Squid Crackers (Loligo sp.)] Jumiati Jumiati; Dewi Ratnasari; Achmad Sudianto
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 11 No. 1 (2019): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v11i1.11914

Abstract

AbstrakKerupuk cumi saat ini cukup banyak diminati masyarakat di semua kalangan karena kandungan gizi cumi yang tinggi terutama kandungan proteinnya yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kerupuk cumi (Loligo sp.) yang terbaik dengan penambahankunyit(Curcuma domestica) yang berbeda. Analisis yang dilakukan meliputi: analisa proksimat (kadar : air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat), dan uji Total Plate Count (TPC Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuanyaitu: tanpa pemberian ekstrak kunyit (O) , pemberian dosis 12,5% (A), 15% (B) dan 17,5% (C) masing-masing enam ulangan. Hasil analisa uji proksimat, penggunaan ekstrak kunyit pada pembuatan kerupuk cumi berpengaruh nyata terhadap mutu kerupuk cumi dengan pemakaian ekstrak kunyit terbaik yaitu: dosis kunyit 12,5% (kadar air : 9,622%), dosis kunyit 17,5% ( kadar lemak: 4,765%), dosis kunyit 17,5% (kadar protein : 18,112%), dosis kunyit 12,5% (kadar karbohidrat : 68,253%), dan dosis kunyit 12,5% (kadar abu: 1,278%). Penggunaan ekstrak kunyit berpengaruh sangat nyata terhadap TPC pada kerupuk cumi, perlakuan yang paling baik adalah perlakuan C dengan nilai TPC sebesar 28.350 koloni/ gram. Penggunaan esktrak kunyit sebagai bahan anti bakteri pada proses pembuatan kerupuk cumi mampu menghambat aktivitas bakteri dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. AbstractSquid crackers are currently quite popular with people in all circles because of the high nutritional content of squid, especially the protein content of 17.9 g / 100 g of fresh squid. This study aims to determine the quality of the best squid crackers (Loligo sp.) by adding different turmeric (Curcuma domestica). The analysis carried out included: Proximate analysis (levels: water, ash, fat, protein, and carbohydrates), and Total Plate Count (TPC) tests. This study used an experimental method, completely randomized design (CRD), with 4 treatments without the administration of turmeric extract (O), dosing 12.5% (A), 15% (B) and 17.5% (C) respectively 6 repetitions. The results of the proximate test analysis, the use of turmeric extract on the making of squid crackers had a significant effect on the quality of squid crackers with the use of the best turmeric extract: 12.5% turmeric dose (moisture content: 9.622%), 17.5% turmeric dose ( fat content: 4.765%), turmeric dosage 17.5% (protein content: 18.112%), 12.5% turmeric dose (carbohydrate level: 68.253%), and 12.5% turmeric dose (ash content: 1.278%). The use of turmeric extract has a very significant effect on TPC on squid crackers, the best treatment is treatment C with a TPC value of 28,350 colonies / gram. The use of turmeric extract as an anti-bacterial ingredient in the process of making squid crackers is able to inhibit bacterial activity and has a fairly high nutrient content.