Safitri Yosita Ratri
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

School Factors Influencing Indonesian Student Reading Literacy based on PIRLS Data 2006 and 2011 Ratri, Safitri Yosita
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.529 KB)

Abstract

The study was aimed at (1) examining school factors (school sector, teaching and instruction, schoolresources and technology, school climate, school teachers and leadership activities) influenced readingliteracy, and (2) investigating how the factor interacts with reading aspects (reading experience, process and comprehension, and reading attitudes and behaviours). The study used Progress in International Reading Literacy (PIRLS) 2006 and 2011 data that was categorized as secondary data. The study was quantitative research and employed Rasch and hierarchical linear modelling (HLM) analyses. The subjects of data 2006 were 4774 and 2011 were 4779 Primary-School students nested within 158 schools sampled using a random sampling technique. Findings of the study revealed that only some school factors were influential. There were identifiable significant correlations between reading literacy and school factors such as school sector and teaching instruction in 2006, and between school sector, teaching instruction and leadership activities in2011.
DIGITAL STORYTELLING PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Ratri, Safitri Yosita
Jurnal Pena Karakter (Jurnal Pendidikan Anak dan Karakter) Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Elementary School Teacher Education of STKIP Al Hikmah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.666 KB)

Abstract

Penggunaan media pembelajaran yang inovatif masih tetap berlangsung dan perlu dikembangkan pada Sekolah Dasar (SD). Salah satunya yang dilakukan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sampai saat ini masih diasumsikan sebagai pelajaran yang membosankan dan menuntut hafalan, serta materi yang kurang sesuai dengan perkembangan masyarakat lagi. Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan Digital Storytelling atau yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai dongeng digital. Penggunaan Digital Storytelling bagi pembelajaran IPS, yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan aspek afektif siswa, pada SD akan memberikan makna bahwa IPS sebagai mata pelajaran yang mampu untuk meningkatkan perasaan siswa diantaranya tentang penerimaan, respon, penilaian, dan pembangunan karakter. Bagi siswa, melalui pembelajaran IPS ini, Digital Storytelling akan menarik perhatian sehingga akan lebih termotivasi untuk belajar IPS. Siswa perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa mendatang supaya mampu memiliki pemahaman dan empati yang tinggi dalam menghadapi masalah sosial di lingkungannya.
DIGITAL STORYTELLING PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Safitri Yosita Ratri
Jurnal Pena Karakter Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pena Karakter (Pendidikan Anak dan Karakter) Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Al Hikmah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media pembelajaran yang inovatif masih tetap berlangsung dan perlu dikembangkan pada Sekolah Dasar (SD). Salah satunya yang dilakukan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sampai saat ini masih diasumsikan sebagai pelajaran yang membosankan dan menuntut hafalan, serta materi yang kurang sesuai dengan perkembangan masyarakat lagi. Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan Digital Storytelling atau yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai dongeng digital. Penggunaan Digital Storytelling bagi pembelajaran IPS, yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan aspek afektif siswa, pada SD akan memberikan makna bahwa IPS sebagai mata pelajaran yang mampu untuk meningkatkan perasaan siswa diantaranya tentang penerimaan, respon, penilaian, dan pembangunan karakter. Bagi siswa, melalui pembelajaran IPS ini, Digital Storytelling akan menarik perhatian sehingga akan lebih termotivasi untuk belajar IPS. Siswa perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa mendatang supaya mampu memiliki pemahaman dan empati yang tinggi dalam menghadapi masalah sosial di lingkungannya
Pengembangan bahan ajar persiapan PPL untuk mahasiswa PGSD yang mengakomodasi diverse learners Rahayu Condro Murti; Unik Ambarwati; Safitri Yosita Ratri
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.305 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i1.16797

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar pembelajaran Sekolah Dasar yang mengakomodasi Diverse Learners yang layak untuk dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Subyek dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di PGSD UNY dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (RD). Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan desain produk, 3) evaluasi formatif produk awal. Proses validasi dilakukan oleh 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli media. Subyek uji coba yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Pengumpulan data evaluasi formatif dilakukaan dengan menggunakan lembar penilaian untuk aspek kualitas tampilan, penyajian materi, dan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengembangan bahan ajar ini melalui uji validasi materi, uji validasi media, dan focus group discussion (FGD) layak untuk digunakan. Pada validasi materi diperoleh skor rata-rata 2,35 (cukup) pada uji pertama dan rata-rata menjadi 2,6 (baik) pada uji kedua, sedangkan pada uji validasi oleh ahli media diperoleh skor rata-rata 2,6 (kategori baik) pada uji pertama dan 3,6 (kategori sangat baik) pada uji validasi kedua. Adapun rata-rata hasil penilaian keterbacaan pengguna, dalam hal ini, dosen PGSD yang terkait dengan isi bahan ajar, yaitu dosen tentang konsep diverse learners (3,0–baik), pendidikan matematika SD (3,53-kategori sangat baik), dan Pembelajaran IPS di SD (3,0–baik). Dengan demikian diharapkan bahan ajar ini menunjang pelaksanaan PPL mahasiswa PGSD dalam mempersiapkan mereka melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi diverse learners di sekolahnya masing-masing.
Student factor infl uencing Indonesian student reading literacy based on PIRLS data 2011 Safitri Yosita Ratri
JOURNAL OF EDUCATION Vol 1, No 1: November 2015
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.765 KB)

Abstract

The study was aimed at (1) examining how student factors (home parental involvement, students’ perceptions of reading, reading outside school, and information and communications technology [ICT] use) infl uenced readingliteracy, and (2) investigating how the factor interacts with reading aspects (reading experience, process and comprehension, and reading attitudes and behaviours). The subjects was quantitative research and applied Rasch and hierarchical linear modelling (HLM) analyses. The subjects were 4779 Primary-School students nested within 158 schools sampled using a random sampling technique. The study used Progress in International Reading Literacy (PIRLS) 2011 data that was categorized as secondary data. Findings of the study revealed that (1) there were signifi cant relationships between a number of student factors and reading literacy in both 2011 and (2) there were identifi able signifi cant correlations between reading literacy and home parental involvement, students’ perceptions of reading, reading outside school, and information and communications technology [ICT] in 2011