Rahayu Condro Murti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan bahan ajar persiapan PPL untuk mahasiswa PGSD yang mengakomodasi diverse learners Rahayu Condro Murti; Unik Ambarwati; Safitri Yosita Ratri
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 10, No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.305 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i1.16797

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar pembelajaran Sekolah Dasar yang mengakomodasi Diverse Learners yang layak untuk dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Subyek dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di PGSD UNY dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (RD). Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan desain produk, 3) evaluasi formatif produk awal. Proses validasi dilakukan oleh 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli media. Subyek uji coba yang terdiri dari 2 dosen pembelajaran IPS, 2 dosen Pembelajaran Matematika, dan 1 dosen Pendidikan. Pengumpulan data evaluasi formatif dilakukaan dengan menggunakan lembar penilaian untuk aspek kualitas tampilan, penyajian materi, dan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengembangan bahan ajar ini melalui uji validasi materi, uji validasi media, dan focus group discussion (FGD) layak untuk digunakan. Pada validasi materi diperoleh skor rata-rata 2,35 (cukup) pada uji pertama dan rata-rata menjadi 2,6 (baik) pada uji kedua, sedangkan pada uji validasi oleh ahli media diperoleh skor rata-rata 2,6 (kategori baik) pada uji pertama dan 3,6 (kategori sangat baik) pada uji validasi kedua. Adapun rata-rata hasil penilaian keterbacaan pengguna, dalam hal ini, dosen PGSD yang terkait dengan isi bahan ajar, yaitu dosen tentang konsep diverse learners (3,0–baik), pendidikan matematika SD (3,53-kategori sangat baik), dan Pembelajaran IPS di SD (3,0–baik). Dengan demikian diharapkan bahan ajar ini menunjang pelaksanaan PPL mahasiswa PGSD dalam mempersiapkan mereka melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi diverse learners di sekolahnya masing-masing.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIOKULTUR Rahayu Condro Murti
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 2, No 2 (2009): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.168 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4616

Abstract

Key word: Matematic's competence, sociocultural learning model
Evaluasi penerapan program manajemen berbasis sekolah pada sekolah dasar di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ali Mustadi; Unik Ambarwati; Rahayu Condro Murti; Supartinah Supartinah
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 8, No 1 (2015): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.122 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v8i1.4925

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana keterlaksanaanimplementasi program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Sekolah Dasar (SD) di DaerahIstimewa Yogyakarta (DIY). Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswaSD di DIY. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi (Evaluative Research). Pengumpulandata menggunakan teknik angket, observasi, dokumentasi. Pendekatan evaluasi yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu evaluasi model Stake (Stake’s Countenance Model) yangmembandingkan antara proses pembelajaran yang terjadi dengan proses pembelajaranyang seharusnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi programManajemen Berbasis Sekolah (MBS) Sekolah Dasar (SD) di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) berjalan dengan kategori cukup baik. Hal ini didasarkan pada penggunaan desainevaluasi model Stake’s Countenance Model yang menekankan adanya pelaksanaan duahal pokok yakni deskripsi (description) dan pertimbangan keputusan (judgements). Dalamproses implementasi, program MBS mencakup 3 pilar utama yaitu: 1) input (antecedent),2) proses (transaction), 3) hasil (outcomes)
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Refleksi Diri Pada Mata Kuliah Pendidikan IPA Sekolah Dasar Yulinda Dwi Saputri*; Banu Setyo Adi; Woro Sri Hastuti; Rahayu Condro Murti
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 11, No 1 (2023): JANUARY 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.393 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v11i1.26571

Abstract

The ability of elementary school teacher education students at Yogyakarta State University in compiling learning tools is still low. It is proven from the results of the learning tools that are not in accordance with the writing procedures and characteristics of elementary school students, the content is not appropriate, and the components are not complete. The solution that can be done is to do self-reflection on the learning tools they have arranged. This study aims to improve the ability of teacher students in compiling learning through self-reflection in the Elementary School Science Education course. This research uses the classroom action research method. The subjects of this study were 4th-semester Elementary School Teacher Education students in class C. The data were processed and analyzed descriptively, quantitatively, and qualitatively. The results showed that the student's ability in preparing science learning tools had an average initial score of 75.43 and increased to 95 after the first cycle was carried out by self-reflection through the instrument. The student's ability increased again after the second cycle was carried out by adding treatment in the form of giving instruments and conducting peer discussions and expert experts. This increase obtained an average score of 98. It was concluded that self-reflection can help students analyze shortcomings and find solutions and make improvements so that they can develop good science learning tools as a provision to become professional teachers
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Refleksi Diri Pada Mata Kuliah Pendidikan IPA Sekolah Dasar Yulinda Dwi Saputri*; Banu Setyo Adi; Woro Sri Hastuti; Rahayu Condro Murti
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 11, No 1 (2023): JANUARY 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v11i1.26571

Abstract

The ability of elementary school teacher education students at Yogyakarta State University in compiling learning tools is still low. It is proven from the results of the learning tools that are not in accordance with the writing procedures and characteristics of elementary school students, the content is not appropriate, and the components are not complete. The solution that can be done is to do self-reflection on the learning tools they have arranged. This study aims to improve the ability of teacher students in compiling learning through self-reflection in the Elementary School Science Education course. This research uses the classroom action research method. The subjects of this study were 4th-semester Elementary School Teacher Education students in class C. The data were processed and analyzed descriptively, quantitatively, and qualitatively. The results showed that the student's ability in preparing science learning tools had an average initial score of 75.43 and increased to 95 after the first cycle was carried out by self-reflection through the instrument. The student's ability increased again after the second cycle was carried out by adding treatment in the form of giving instruments and conducting peer discussions and expert experts. This increase obtained an average score of 98. It was concluded that self-reflection can help students analyze shortcomings and find solutions and make improvements so that they can develop good science learning tools as a provision to become professional teachers