Nasaruddin Nasaruddin
PGSD FKIP Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Kesulitan Fungsional Siswa SDN Peresak Bebuak Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah Itsna Oktaviyanti; Nasaruddin Nasaruddin; Heri Setiawan; Ilham Syahrul Jiwandono
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2021): May
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i1.131

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah masyarakat yang mengalami kesulitan fungsional cukup tinggi di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi sorotan adalah di Kabupaten Lombok Tengah. Diperlukan identifikasi serta penanganan yang serius agar angka tersebut turun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ragam jenis kesulitan fungsional yang dialami oleh siswa di Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di SDN Peresak Bebuak. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di SDN Peresak Bebuak, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini ialah seluruh siswa kelas  IV  SD di  SDN Peresak Bebuak sebanyak 27 siswa. Penelitian ini menggunakan 3 bentuk instrumen yaitu; pertama, Profil Belajar Siswa (PBS), kedua, pedoman wawancara dengan guru dan orang tua, ketiga, dokumen pendukung seperti hasil belajar siswa, hasil karya siswa, catatan pribadi siswa, ataupu catatan riwayat kesehatan siswa. Validasi data menggunakan informant review atau umpan balik dari informan. Analisis data menggunakan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi. Hasil penelitian ini. Berdasar hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa 8 (4,5%) siswa SDN Peresak Bebuak masuk kategori siswa dengan kesulitan fungsional. 7 diantaranya masuk kategori kesulitan intelektual baik ringan maupun sedang. 1 siswa masuk kategori kesulitan belajar spesifik. Hasil penelitian hanya sebatas pendataan dengan PBS dan hasil wawancara saja, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan asesmen lanjutan oleh ahli baik dari dokter, psikolog, maupun guru SLB dan praktisi lain yang berkompeten di bidang siswa berkebutuhan khusus.