Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Jamur pada Tukik Lepidochelys olivacea, Eschscholtz, 1829 (Reptilia : Cheloniidae) Di Turtle Conservation And Education Center Bali Ayuningtyas, Ika; Kushartono, Edi Wibowo; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.568 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25096

Abstract

Penyu merupakan vertebrata laut yang termasuk kedalam kategori Appendix 1 yang artinya dilarang diperdagangkan secara internasional. Selain itu penyu salah satu hewan yang paling terancam populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Kematian tukik penyu disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya kerusakan habitat alami, pencemaran laut, serangan predator dan perburuan daging maupun telurnya untuk kepentingan komersial. Selain itu, menurunnya jumlah populasi penyu juga disebabkan dari infeksi jamur. Adanya jamur juga menjadi masalah di TCEC (Turtle Conservation and Education Center) yang menyebabkan tingginya tingkat kematian tukik dari penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Maka dari itu dengan mengetahui jenis jamur yang ditemukan dapat dilakukan pengobatan serta pencegahan sesuai jamur yang menginfeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jamur yang ditemukan pada bagian tubuh penyu lekang (L. olivacea) dan cangkang telur penyu gagal menetas. Sampel tukik dari penyu lekang berumur 10 – 14 hari didapatkan dari penangkaran penyu TCEC Bali. Sampel yang sudah diambil kemudian diswab pada media PDA dan diinkubasi selama 7 hari. Setelah itu dilakukan purifikasi hingga didapatkan koloni murni. Tahap selanjutnya yaitu dilakukannya identifikasi genus secara makroskopis dan mikroskopis pada perbesaran 40x dan 100x. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 10 sampel jamur yang diambil dari beberapa bagian tubuh penyu seperti pada mata, kaki, leher dan karapas dan cangkang telur gagal menetas saat sampling, didapatkan 15 isolat koloni jamur. Dari 15 isolat tersebut, ditemukan 5 genus Aspergillus sp, 5 genus Fusarium sp, 3 genus Pytophthora sp dan 1 isolat Trichoderma sp. Pada bagian tubuh jamur yang paling banyak ditemukan yaitu pada bagian leher  sebanyak 4 koloni dan masing-masing jenis jamur bisa ditemukan pada bagian leher. Jenis jamur yang paling banyak ditemukan pada cangkang telur penyu lekang yang gagal menetas yaitu jamur Aspergillus sp yang masing – masing memiliki bercak kuning pada cangkang telur. Selain dari cangkang telur yang memiliki bercak kuning didapatkan juga dari cangkang telur yang melunak.  Turtle is a marine vertebrata that belongs to Appendix 1 category which means it is prohibited to be traded internationally. In addition there is a sea turtle one of animals that are most under threat its population is set directly or indirectly. The death of hatchlings sea turtle was caused by various factors, including natural habitat destruction, marine pollution, predatory attacks and the hunting of meat and eggs for commercial purposes. In addition, the declining number of turtle populations is also caused by fungal infections. The presence of fungi is also a problem in TCEC which causes high mortality rates of turtles (Lepidochelys olivacea). Therefore, by knowing the type of fungus that can be found to be treated as well as prevention of appropriate fungi that infect. The purpose of this study was to identify the fungus found in the turtle body part (L. olivacea) and the turtle eggshell failed to hatch. The turtle samples from turtles aged 10-14 days were obtained from TCEC Bali turtle breeding. Samples were taken later in swabbing on PDA media and incubated for 7 days. After that purification to get a pure colony. The next stage is the identification of the genus in macroscopic and microscopic at 40x and 100x magnification. The results showed that from 10 samples of fungus taken from some parts of sea turtle body such as on eyes, feet, neck and carapace, and eggshell failed to hatch during sampling, 15 isolates of fungal colonies were found. Of the 15 isolates, found 5 genera of Aspergillus sp, 5 genus of Fusarium sp, 3 genus of Pytophthora sp and 1 isolate of Trichoderma sp. In the body of the fungus is most commonly found in the neck as much as 4 colonies and each type of fungus can be found on the neck. The most common types of fungus found in eggshell shells that fail to hatch are the Aspergillus sp fungus, each of which has yellow spots on the eggshell. Apart from the eggshell that has yellow spots it is also obtained from the softened eggshell.
PENGEMBANGAN INVENTORI WELLNESS EVALUATION OF LIFESTYLE (WEL) UNTUK REMAJA Rohmatus Isnaini; Ika Ayuningtyas; Arif Suhendarto
Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY Volume IX, Nomor 2, Agustus 2014
Publisher : Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.673 KB)

Abstract

The objective of the research is to produce a Wellness Evaluation of Lifestyle(WEL) inventory for teenagers. The method is research and development by adaptingthe existing Wellness Evaluation of Lifestyle. The subjects of the research are 56students of State Junior High School 9 Yogyakarta and State Senior High School 4Yogyakarta. This reseacrh produces a Wellness Evaluation of Lifestyle (WEL) whichmeets the cultural condition, character, religion, and bahasa Indonesia. In the items ofthe Wellness Evaluation of Lifestyle (WEL) inventori there are 17 components ofwellness from the Wheel of Wellness, namely 1) creativity and problem solving, 2)control feeling, 3) coping and emotional awareness, 4) senseof humour, 5) occupation,6) spare time, 7) stress management, 8) feeling of deserving, 9) realistic belief, 10)friendship, 11) love, 12) spirituality, 13) self care, 14) gender identity, 15) culturalidentity, 16) nutrition, dan 17) exercise, elaborated in the statements. In the WellnessEvaluation of Lifestyle (WEL) inventory in bahasa Indonesia there are 123 statementsrelated to wellness and 6 additional questions. The validity testing in the developmentof WEL inventory uses an expert judgement and the reliability of the inventory whichis 0.939 uses alpha cronbach 0.70 so the inventory can be used as a tool to identify thestudents’ wellness as the basis for the guidance and counseling service.
INEQUALITY ACCESS TO EDUCATION IN EAST KALIMANTAN Ika Ayuningtyas
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v6i2.2128

Abstract

Artikel ini bertujuan mengukur kesempatan anak usia 7-18 tahun di Kalimantan Timur dalam mendapatkan akses pendidikan. Pengukuran kesempatan menggunakan Human Opportunity Index (HOI)yang dikembangkan oleh Bank Dunia. Indeks ini digunakan untuk melihat keadaan di luar kendali seorang anak dan menentukan kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan. Hasil analisis data Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020 menunjukkan hampir seluruh anak usia 7-15 tahun di Kalimantan Timur telah dapat mengakses pendidikan dasar. Namun demikian, masih terdapat ketimpangan kesempatan terhadap akses pendidikan menengah pada anak usia 16-18 tahun. Tidak terdapat perbedaan akses pendidikan antara anak laki-laki dan perempuan di kedua jenjang pendidikan. Faktor latar belakang keluarga, yakni pendidikan kepala keluarga dan kondisi ekonomi, serta tempat tinggal anak menjadi faktor yang berpengaruh terhadap ketimpangan akses menuju pendidikan menengah. Tingkat ketimpangan akses pendidikan menengah lebih rendah di wilayah perdesaan dibandingkan wilayah perkotaan. Reformasi kebijakan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk menghilangkan keterkaitan antara akses pendidikan anak dengan keadaan di luar kontrol seorang anak, seperti latar belakang keluarga atau tempat tinggal. Kebijakan yang bisa diambil antara lain memperbanyak jumlah sekolah menengah, serta meningkatkan akses transportasi dan infrastruktur jalan untuk mempermudah akses pendidikan.
NOWCASTING TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN GOOGLE TRENDS Ika Ayuningtyas; Ika Wirawati
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.147 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.636

Abstract

Perkembangan penggunaan internet di Indonesia berkembang sangat pesat. Seiring dengan hal tersebut, semakin banyak orang yang memanfaatkan mesin pencari di internet. Salah satu yang paling banyak dimanfaatkan adalah Google Search dengan menggunakan kata kunci. Intensitas pencarian dengan berbagai kata kunci tersebut menghasilkan data yang berjumlah besar (big data) yang kemudian disajikan dalam bentuk Indeks Google Trends. Informasi pada indeks GT ini diprediksi memiliki korelasi dengan aktivitas saat ini sehingga dapat membantu dalam memprediksi rilis data berikutnya. Indeks GT ini sangat membantu dalam memprediksi masa kini yang sering disebut nowcasting. Penulis menggunakan data TPK hotel di Indonesia dan Indeks GT dengan kata kunci “hotel” selama periode Januari 2011- Juni 2020 yang kemudian diolah menggunakan metode analisis time series regression dan ARIMAX. Dari hasil pengolahan diperoleh ukuran keakuratan untuk masing-masing metode menggunakan RMSE dan MAPE. Metode ARIMAX memiliki nilai RMSE dan MAPE terkecil jika dibandingkan metode time series regression. Selanjutnya dilakukan prediksi masa kini (nowcasting) untuk TPK bulan Juli dan Agustus 2020 masing-masing sebesar 24,16 persen dan 24,49 persen.
Pengelompokan Provinsi di Indonesia Menurut Indikator Pasar Tenaga Kerja Ika Ayuningtyas; Muhammad Suryanata
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2022 No 1 (2022): Seminar Nasional Official Statistics 2022
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.022 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1489

Abstract

Labour competitiveness is an essential issue in the global and national development agenda. The position of competitiveness of Indonesian workers is still below that of other countries. Labour competitiveness in Indonesia can be seen from key indicators of labour. This paper aims to group all provinces in Indonesia based on labor market indicators in 2019 using the Fuzzy C-Means (FCM) clustering method. All provinces managed to become 3 clusters. The first cluster consists of 2 provinces with fairly good competitive characteristics. The second cluster consists of 4 provinces having high labor productivity and average labor, as well as having challenges in other labor market indicators. The third cluster consists of 28 provinces with moderate indicator achievement characteristics. Accuracy indexes such as Dunn's Fuzziness Coefficients and Fuzzy Silhouette Index show a value close to 1. It indicates that the cluster has a strong structure. The right policies according to the target group are expected to encourage the improvement of the labour competitiveness so that they can contribute to achieving development goals.