Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Allozyme variation of the endemic and vulnerable Dyera lowii Hook.f. in Central Kalimantan: Implications for genetic resources conservation Tri Suwarni Wahyudiningsih; Mohammad Naiem; Sapto Indrioko; Issirep Sumardi
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.811 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.8637

Abstract

Dyera lowii is an endemic and vulnerable tree species of commercial value as chewing gum found inpeat swamp forests, scatteredly distributed in Sumatra, Kalimantan, and Peninsular Malaysia. Their existenceis now under severe threat due to habitat conversion. This study is aimed to assess genetic diversity withinfour natural populations (Hampangen, Parahangan, Sebangau, Selat Nusa ) and one plantation in CentralKalimantan based on allozyme variation. Electrophoresis procedures were conducted with an isoelectricfocusing polyacrylamide slab gel system. The result showed high genetic diversity (HE=0.52) and gene fl ow(3.402) seemed to be effective. A total of 14 alleles were found among all the analysed population. Meannumber of alleles per locus (Aa) was 3.206, and the effective number of alleles per locus (Ae) was 2.21. Geneticdifferentiation between populations (FST) was signifi cant at the moderately level (0.0685). Most allozymevariation was found within population (93.2%). Special attention is essential to conserve a private allele ofGot-1-e (9%) at Selat Nusa population. Sebangau population missed the alleles of Est-2-b and Got-1-a, as foundin other populations. Selat Nusa population is expected to enhance the effective management for geneticresources conservation of this vulnerable species in the future.
Penetapan Kadar Metilripariokromen-A pada Organ Eupatorium riparium Reg. dari Daerah yang Berbeda Linus Y. Chrystomo; Issirep Sumardi; L. Nugroho Hartanto; Subagus Wahyuono
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 1 (2011): February 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i1.65

Abstract

Metilripariokromen-A merupakan senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman Eupatorium riparium Reg.(Asteraceae). Metilripariokromen-A memiliki aktivitas yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi seperti aktivitas vasodilatasi, diuretik, penurunan laju denyut jantung, penurunan tekanan darah sistolik, ekskresi Na + , K + dan CL - . Metilripariokromen-A juga mampu menurunkan pertumbuhan koloni jamur Aspergillus flavus, toksis terhadap jamur patogen Collectotrichum gloeosporioides, menghambat perkecambahan biji gulma Galinsoga ciliate dan G. parviflora. E. riparium mempunyai potensi sebagai sumber bahan alam untuk pembuatan obat, fungisida dan herbisida. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi metilripariokromen-A pada organ akar, batang dan daun E. riparium serta untuk menetapkan kadar metilripariokromen-A pada ekstrak was bensin E. riparium yang berasal dari daerah G. Merapi Kaliurang, G. Menoreh Samigaluh dan Tawangmangu Karanganyar. Konsentrasi senyawa bioaktif sangat tergantung dengan kondisi lingkungan abiotik dan genotif. Metode yang digunakan untuk analisis identifikasi dan penetapan kadar metilripariokromen-A adalah Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri (KLT-Densitometri). Berdasarkan hasil analisis KLT- Densitometri menunjukkan bahwa metilripariokromen-A hanya terdapat di dalam organ daun. Hasil penetapan kadar metilripariokromen-A menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antarsampel dari ketiga daerah yang berbeda. Kadar metilripariokromen-A tertinggi terdapat dalam ekstrak was bensin daun E. riparium yang berasal dari G. Menoreh Samigaluh (9,48%) selanjutnya dari G. Merapi Kaliurang (5,37%) dan dari Tawangmangu Karanganyar (9,30%).
ANALISIS PROFIL PROTEIN PADA TAHAP PERKEMBANGAN BUAH KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Sulistiono Sulistiono; Issirep Sumardi; Azis Purwantoro
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Perkembangan buah kacang tanah hanya terjadi di dalam tanah. Organ yang membawa buah masuk ke dalam tanah adalah ginofor yang terbentuk setelah fertilisasi terjadi. Apabila buah tidak masuk ke dalam tanah maka, embrio, biji dan buah kacang tanah tidak dapat berkembang. Setiap tahap dari perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh protein spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein pada setiap tahap perkembangan buah kacang tanah. Analisis profil protein dilakukan pada beberapa tahap perkembangan buah yaitu pada umur 0, 4, 6, 15, 18 dan 23 hari setelah anthesis (hsa), baik pada buah yang berkembang (masuk ke dalam tanah) maupun tidak berkembang (tidak masuk ke dalam tanah), serta akar, batang dan daun menggunakan   metode SDS-PAGE (sodium dodecyl sulphate-polyacrylamide gel electrophoresis).  Profil protein pada buah berbeda dengan profil protein pada akar, batang dan daun. Protein dengan berat molekul 124 kDa kemungkinan berperan dalam mengontrol perkembangan buah kacang tanah.   Kata kunci: Arachis hypogaea, profil protein, perkembangan buah