Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

INVENTORY OF FISHING GEAR IN KECAMATAN TUNGKAL ILIR, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI Lisna, Lisna; Vincentia, Agnes; Noferdiman, Noferdiman; Amelia, Jasmine Masyitha
AQUASAINS Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.95 KB) | DOI: 10.23960/aqs.v6i2.p615-620

Abstract

This research was conducted at Tungkal Ilir, Jambi on May to July 2017. The aims of this study were (1) to determine the types of fishing gear that operates in Tungkal Ilir, (2) fishing area and (3) the dynamics of operating fishing gear in Tungkal Ilir. Data collection was done by interview and observation. The data will be analyzed descriptively using tables and graphs. Based on the results of this research, the fishing gear used in Tungkal Ilir are gill net, trawl, togok, sondong, trap and long line. Gill net is the largest fishing gear used with 15 fishermen. While the least used fishing gear is trap. The dynamics of fishing is strongly influenced by the season and the type of fishing gear used by the fisherman. The fishing area in Tungkal Ilir ranges from 1 mile to 30 miles
TINGKAT KERAMAH LINGKUNGAN ALAT TANGKAP GILL NET DI KECAMATAN NIPAH PANJANG, JAMBI Lisna Lisna; Jasmine Masyitha Amelia; Nelwida Nelwida; Mia Andriani
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.092 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.83-96

Abstract

Kompetisi antar alat tangkap untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya over fishing. Oleh sebab itu, alat tangkap ramah lingkungan merupakan acuan dalam penggunaan teknologi dan alat tangkap ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keramah lingkungan dari masing-masing alat tangkap nelayan gill net yang ada di Kelurahan Nipah Panjang 1 pada bulan Februari 2018, berdasarkan kriteria FAO (1995). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan responden nelayan yang telah melaut minimal 5 tahun dan kapal yang digunakan minimal berukuran 3 GT. Sampel diambil sebanyak 50% dari masing-masing populasi alat tangkap untuk dianalisis tingkat keramah lingkungannya. Hasil analisis tingkat keramah lingkungan alat tangkap nelayan gill net di Kelurahan Nipah Panjang 1 menunjukkan bahwa gill net kurau termasuk dalam kategori alat tangkap sangat ramah lingkungan dengan nilai sebesar 28. Sedangkan untuk alat tangkap gill net 7 inci, gill net millennium, dan gill net 4 inci termasuk dalam kriteria alat tangkap ramah lingkungan dengan nilai berturut-turut adalah 25.2, 23.8, dan 23.5.
Hubungan Kelimpahan Zooplankton Terhadap Hasil Tangkapan Alat Tangkap Togok Di Kelurahan Kampung Nelayan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Tri Prabowo; Revis Asra; Jasmine Masyitha Amelia
Biospecies Vol. 12 No. 1 (2019): Vol. 12 No. 1, Januari 2019
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.054 KB) | DOI: 10.22437/biospecies.v12i1.6572

Abstract

This study aimed to determine the parameters of aquatic environments based on physical-chemical factors, zooplankton diversity, and zooplankton abundance relationships on togok catch results. The sampling is done 3 times with 1 week interval. Based on the value of DO note that station 1 is categorized as moderate polluted, while stations 2 and 3 are still in the low polluted category. During the study there were 8 types of zooplankton consisting of Brachionusdimidiatus, Brachionus quadratus, Calanus gracilis, Calanus minor, Euterpina acutifrons, Oikopleura laboradoriensis, Oithona attenuate, and Nauplius. An index value of zooplankton averages of 1.12-1.44 indicates that moderate diversity with moderate distribution of individuals and levels of contaminated pollution is moderate. The zooplankton dominance index value shows that there is no dominant type with value 0,29-0,34. Pearson correlation results show there is no relationship between zooplankton abundance of togok catches, with a value of 0.882.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Nudibranch di Pantai Penimbangan Buleleng Bali Jasmine Masyitha Amelia; I Nyoman Dodik Prasetia; Gede Iwan Setiabudi
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35005

Abstract

Pantai Penimbangan terletak Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng merupakan kawasan pusat kota Kabupaten Buleleng, Bali yang memiliki hamparan pasir hitam. Kegiatan konservasi penyu di kawasan ini meningkatkan gairah masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang. Salah satu biota yang beriteraksi di ekosistem terumbu karang adalah nudibranch. Keberadaan nudibranch di Pantai Penimbangan diharapkan mampu menjadi alternatif potensi wisata yang bisa dikembangkan, sehingga antusiasisme masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir akan terus terjaga.  Penelitian bertujuan untuk memperkuat data dasar ekologi tentang keanekaragaman dan kelimpahan nudibranch. Penelitian populasi nudibranch dinilai dengan sensus visual mengikuti line intercept transect. Penelitian nudibranch di Pantai Penimbangan menunjukkan bahwa terdapat 12 famili yaitu  Chromodorididae, Phyllidiidae, Discodorididae, Aeolidiidae, Elysiidae, Aglajidae, Bornellidae, Facelinidae, Flabellinidae, Hexabranchidae, Limapontiidae, dan Pleurobranchidae, dengan 42 jenis. Kelompok Chromodorididae dan Phyllidiidae adalah kelompok yang umum dijumpai di Perairan Pantai Penimbangan.  Kedua kelompok ini memanfaatkan patahan karang yang menjadi subsrat perairan sebagai tempat berlindung. Komposisi substrat sangat menentukan kekayaan nudibranch, kategori substrat yang menentukan keberadaan nudibranch adalah dead coal with alga, sponge, dan hard coral. Tingginya persentase dead coral with alga, dan sponge berbanding lurus dengan keanekaragaman nudibranch, dan hard coral berbanding terbalik dengan keanekaragaman nudibranch.  Kriteria indeks keanekaragaman tinggi dengan nilai 2,6199, Indeks keseragaman 0,7055 dan nilai dominansi 0,0342.  Tingkat kelimpahan tertinggi pada jenis Hypselodoris tryoni. Penimbangan Beach is located in Baktiseraga Village, Buleleng District, which is the downtown area of Buleleng Regency, Bali which has a stretch of black sand. Turtle conservation activities in this area increase the enthusiasm of the community in preserving the coral reef ecosystem. One of the biota that interacts in the coral reef ecosystem is the nudibranch. The existence of nudibranchs at Penimbangan Beach is expected to be an alternative tourism potential that can be developed, so that public enthusiasm for preserving coastal ecosystems will continue to be maintained. This study aims to strengthen the basic ecological data on the diversity and abundance of nudibranchs. The study of the nudibranch population was assessed by visual census following the line intercept transect. Research on nudibranchs at Penimbangan Beach showed that there were 12 families namely Chromodorididae, Phyllidiidae, Discodorididae, Aeolidiidae, Elysiidae, Aglajidae, Bornellidae, Facelinidae, Flabellinidae, Hexabranchidae, Limapontiidae, and Pleurobranchidae, with 42 species. Chromodorididae and Phyllidiidae groups are common groups found in Penimbangan Beach. Both of these groups take advantage of coral fractures which become the substrate of the waters as a shelter. Substrate composition greatly determines the richness of nudibranchs, the substrate categories that determine the presence of nudibranchs are dead coral with algae, sponges, and hard corals. The high percentage of dead coal with algae, and sponges is directly proportional to nudibranch diversity, and hard coral is inversely proportional to nudibranch diversity. The criteria for the high diversity index are 2.6199, the uniformity index is 0.7055 and the dominance value is 0.0342. The highest abundance level was in Hypselodoris tryoni. 
Keanekaragaman dan Kelimpahan Nudibranch di Pantai Penimbangan Buleleng Bali Jasmine Masyitha Amelia; I Nyoman Dodik Prasetia; Gede Iwan Setiabudi
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.71 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35005

Abstract

Pantai Penimbangan terletak Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng merupakan kawasan pusat kota Kabupaten Buleleng, Bali yang memiliki hamparan pasir hitam. Kegiatan konservasi penyu di kawasan ini meningkatkan gairah masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang. Salah satu biota yang beriteraksi di ekosistem terumbu karang adalah nudibranch. Keberadaan nudibranch di Pantai Penimbangan diharapkan mampu menjadi alternatif potensi wisata yang bisa dikembangkan, sehingga antusiasisme masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir akan terus terjaga.  Penelitian bertujuan untuk memperkuat data dasar ekologi tentang keanekaragaman dan kelimpahan nudibranch. Penelitian populasi nudibranch dinilai dengan sensus visual mengikuti line intercept transect. Penelitian nudibranch di Pantai Penimbangan menunjukkan bahwa terdapat 12 famili yaitu  Chromodorididae, Phyllidiidae, Discodorididae, Aeolidiidae, Elysiidae, Aglajidae, Bornellidae, Facelinidae, Flabellinidae, Hexabranchidae, Limapontiidae, dan Pleurobranchidae, dengan 42 jenis. Kelompok Chromodorididae dan Phyllidiidae adalah kelompok yang umum dijumpai di Perairan Pantai Penimbangan.  Kedua kelompok ini memanfaatkan patahan karang yang menjadi subsrat perairan sebagai tempat berlindung. Komposisi substrat sangat menentukan kekayaan nudibranch, kategori substrat yang menentukan keberadaan nudibranch adalah dead coal with alga, sponge, dan hard coral. Tingginya persentase dead coral with alga, dan sponge berbanding lurus dengan keanekaragaman nudibranch, dan hard coral berbanding terbalik dengan keanekaragaman nudibranch.  Kriteria indeks keanekaragaman tinggi dengan nilai 2,6199, Indeks keseragaman 0,7055 dan nilai dominansi 0,0342.  Tingkat kelimpahan tertinggi pada jenis Hypselodoris tryoni. Penimbangan Beach is located in Baktiseraga Village, Buleleng District, which is the downtown area of Buleleng Regency, Bali which has a stretch of black sand. Turtle conservation activities in this area increase the enthusiasm of the community in preserving the coral reef ecosystem. One of the biota that interacts in the coral reef ecosystem is the nudibranch. The existence of nudibranchs at Penimbangan Beach is expected to be an alternative tourism potential that can be developed, so that public enthusiasm for preserving coastal ecosystems will continue to be maintained. This study aims to strengthen the basic ecological data on the diversity and abundance of nudibranchs. The study of the nudibranch population was assessed by visual census following the line intercept transect. Research on nudibranchs at Penimbangan Beach showed that there were 12 families namely Chromodorididae, Phyllidiidae, Discodorididae, Aeolidiidae, Elysiidae, Aglajidae, Bornellidae, Facelinidae, Flabellinidae, Hexabranchidae, Limapontiidae, and Pleurobranchidae, with 42 species. Chromodorididae and Phyllidiidae groups are common groups found in Penimbangan Beach. Both of these groups take advantage of coral fractures which become the substrate of the waters as a shelter. Substrate composition greatly determines the richness of nudibranchs, the substrate categories that determine the presence of nudibranchs are dead coral with algae, sponges, and hard corals. The high percentage of dead coal with algae, and sponges is directly proportional to nudibranch diversity, and hard coral is inversely proportional to nudibranch diversity. The criteria for the high diversity index are 2.6199, the uniformity index is 0.7055 and the dominance value is 0.0342. The highest abundance level was in Hypselodoris tryoni. 
PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN KOI (Cyprinus carpio) Susi Puspita Sari; Jasmine Masyitha Amelia; Gede Iwan Setiabudi
Jurnal Perikanan Vol 12 No 3 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i3.328

Abstract

Ikan hias yang terkenal dikalangan masyarakat umum salah satunya ialah ikan hias jenis Koi. Namun dalam proses budidaya ataupun pembesaran salah satu hal yang sering menjadi perhatian pada saat perkembangan ikan Koi adalah suhu yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan daya tahan tubuh serta timbulnya berbagai penyakit. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh suhu terhadap laju perkembangan dan daya tahan hidup ikan Koi. Metode rencana eksplorasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan, dimana setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali. Dengan perlakuan yang digunakan adalah P¹ (28?C), P² (30?C) dan P³ (32?C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju perkembangan yang paling menonjol terdapat pada perlakuan P¹ dengan pertumbuhan panjang 2,9 cm dan pertambahan berat 8 g, kemudian disusul oleh P² dengan pertumbuhan panjang 1,8 cm dan pertambahan berat 5,6 g. dan perkembangan paling sedikit terdapat pada perlakuan P³ dengan pertumbuhan panjang 1,3 cm dan pertambahan berat 3,1 g. Nilai daya tahan hidup ikan Koi selama pemeliharaan di setiap perlakuan rata-rata 100%. Parameter pendukung kualitas air yang didapat adalah pH pada kisaran 6,9-8,5 dan DO berkisaran 5,27-7,76 ml/L. Perbedaan suhu secara signifikan mempengaruhi laju perkembangan dan tidak signifikan terhadap daya tahan hidup ikan Koi.
STUDI PERBANDINGAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI ANTARA SISTEM YANG MENGGUNAKAN TANAMAN KANGKUNG DAN TANPA TANAMAN KANGKUNG DILIHAT DARI VARIABEL AMONIA (NH3), NITRIT (NO2), NITRAT (NO3) Ni Putu Indah Swardiani; Ida Bagus Jelantik Swasta; Jasmine Masyitha Amelia; Kadek Lila Antara
Jurnal Perikanan Vol 12 No 3 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i3.330

Abstract

Air merupakan media budidaya yang sangat penting dalam perikanan, seiring berjalannya waktu, ketersediaan air bersih semakin sulit untuk didapat, sehingga menjadi kendala dalam berbudidaya, dengan menggunakan sistem resirkulasi akan memutar air secara terus menerus sehingga mampu menghemat air dan kualitas air tetap terjaga. Adapun kualitas air yang dapat mempengaruhi ikan lele yakni, Amonia, Nitrit dan Nitrat. Sistem resirkulasi menggunakan filter dengan perbandingan menggunakan filter konvensional dan filter konvensional yang diambah dengan filter biologi menggunakan tanaman kangkung. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah terdapat perbedaan konsentrasi amonia, nitrit, dan nitrat dari sistem resirkulasi yang tidak menggunakan tanaman dengan sistem resirkulasi yang menggunakan tanaman kangkung serta melihat sistem mana yang lebih efektif dalam memperbaiki kualitas air. Pengambilan sampel air dilakukan 7hari sekali selama 1bulan. Parameter yang diamati adalah Amonia, nitrit, nitrat. Data disajikan dalam bentuk grafik serta dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Amonia dan nitrit perakuan A, nilai rata-rata yang diperoleh cenderung lebih tinggi dibanding dengan perlakuan B namun rata-rata masih berada di bawah ambang batas yang telah ditentukan, sedangkan konsentrasi nitrat menunjukkan nilai yang tinggi pada perlakuan B dibandingkan perlakuan A. Terdepat perbedaan kualitas air dari kedua perlakuan, kualitas air perlakuan B lebih baik dilihat dari variabel amonia nitrit dan nitrat dengan menghasilkan SR tertinggi sebanyak 86,6%.
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Provinsi Aceh Made Dwipa Kusuma Maharani; Jasmine Masyitha Amelia; Gressty Sari Br Sitepu
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v9i2.46722

Abstract

Earthquake of magnitude 9,1-9,3 SR followed by the tsunami caused a damage of mangrove ecosystems and infrastructure in almost all coastal areas of Aceh Province. In this study the data taken are the density, frequency,acover, important value index, diversity index, equitability index, dominance index.and mitigation efforts conducted.by direct interview. The results of this study showed that the species found were Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorizha, Ceriops tagal, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Lumnitzera littorea and.Sonneratia caseolaris. Of all mangrove species that found, the type that dominates in almost all stations is Rhizophora apiculata. Mitigation strategy in reducing tsunami threat by maintaining mangrove ecosystem, addition of mangrove ecosystem area and habitat and increasing density. The density used is 1.5 x 1.5 meter and 1 x 1 meter. The local agency has rehabilitated approximately 4,076.25 Ha of mangrove forest area that was once carried by tsunami waves.
Pemetaan Potensi Bambu Laut (Isis sp.) I Nyoman Dodik Prasetia; I Gede Iwan Setiabudi; Kadek Lila Antara; Jasmine Masyitha Amelia; Ni Luh Putu Ananda Saraswati
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.974 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v11i2.49448

Abstract

Potensi bambu laut hidup untuk dijadikan produk budidaya yang bernilai ekonomi tinggi. Program konservasi bambu  laut (Isis sp) merupakan kegiatan yang berkelanjutan untuk memetakan potensi bambu laut secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Penelitian studi pemetaan potensi bambu laut (Isis sp) merupakan bagian dari program konservasi bambu laut. Kegiatan saat ini bertujuan untuk memetakan potensi bambu laut (Isis sp) hidup untuk dijadikan produk budidaya yang bernilai ekonomi tinggi. Lokasi penelitian di Kawasan Perairan. Metode yang digunakan Manta Tow survey, Line Transect dengan pencatatan jumlah koloni pada daerah reef flat dan reef slope. Pencatatan jumlah koloni dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada daerah reef flat dan reef slope, selain jumlah koloni juga dilakukan pengukuran koloni berdasarkan pengelompokan ukuran yaitu 10 - 30 cm, 30 - 50 cm, dan lebih dari 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan perairan Lovina memiliki potensi bambu laut (Isis sp) yang ditemukan di semua stasiun penelitian, dengan rincian: Stasiun 1 dengan kelimpahan 255 koloni / 500 m2 dalam kategori melimpah dan Stasiun 2 dengan 17 koloni dan Stasiun 3 dengan 25 koloni dalam kategori jarang.
Pengaruh Penggunaan Filter Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Kadek Yogiyana; Jasmine Masyitha Amelia; Gressty Sari Br Sitepu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10188

Abstract

Kondisi kualitas air harus sesuai bagi kehidupan ikan karena dapat mempengaruhi produksi budidaya. Suhu air sangat mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan nafsu makan ikan bandeng serta kelarutan oksigen dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil terbaik penggunaan filter berbeda terhadap pertumbuhan ikan bandeng serta mengetahui pengaruh volume filter terhadap kualitas air media budidaya. Design dari penelitian ini adalah eksperimen dengan melakukan pengujian pada media filter dengan volume setiap media filter pada perlakuan pertama (15.000 cm3) dan perlakuan kedua (10.000 cm3). Sampel total pada penelitian ini adalah 270 ekor ikan bandeng. Hasil dari penelitian ini yakni kualitas air yang dipakai oleh peneliti termasuk kategori cukup baik dengan suhu yang baik untuk ikan bandeng adalah 27 - 30ºC dan salinitas yang baik untuk pertumbuhan ikan bandeng adalah 26-30 ppt untuk pH air juga telah memenuhi range nilai yang ditentukan yaitu 7 – 8. Pengaruh volume filter pada pertumbuhan ikan dengan menggunakan uji ANOVA dan hasil yang didapatkan yakni (sig. 0.028<0.05) bahwa volume filter mempengaruhi pertumbuhan ikan bandeng.