Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Pasca Penutupan Lokalisasi “Moroseneng” Di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Agung Bayu Murti; Andi Iswoyo; M. Syaiful Arif; Dian Purnama Sari; Dewi Rosaria Indah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.531 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.453

Abstract

Wilayah yang menjadi sasaran Program Kemitraan Wilayah ini adalah Kelurahan Kandangan dan Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Kedua Kelurahan tersebut merupakan wilayah eks Lokalisasi “Moroseneng” yang ditutup Pemerintah Kota Surabaya pada akhir tahun 2013. Permasalahan yang dihadapi mitra bidang Sumber Daya Manusia antara lain;Motivasi bekerja dan berwirausaha pasca penutupan lokalisasi masih rendah, karena terbiasa mengandalkan pendapatan dari adanya lokalisasi, Permasalahan bidang ekonomi antara lain; Munculnya banyak pengangguran/PMKS, Partisipasi masyarakat pada program-program dari Pemkot Surabaya masih rendah, Pemberdayaan masyarakat belum tergarap dengan maksimal, belum pada upaya membuat masyarakat berwirausaha secara mandiri. Permasalahan bidang Pendidikan, Sosial dan lingkungan, antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu tumbuh kembang anak dan pendidikan. Target luaran yang ingin dicapai antara lain; Workshop open mind bagi pemuda dan masyarakat 1 kali, melakukan updating bakat dan minat warga melalui SKU 1 kali, pelatihan usaha mandiri 4 kali, start up business with BMC 1 kali, melakukan pendampingan setiap bulan, branding wilayah, pendampingan wirausahawan setiap bulan, pembinaan wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS). Metode yang dipakai dalam pelaksanaan program antara lain; Koordinasi secara terus menerus dengan perangkat terkait, Studi Kelayakan Usaha, Pelatihan Usaha, Pendampingan Usaha, Perbantuan dalam hal kemudahan akses pemasaran dan jaringan, promosi usaha, akses pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM dan Disperindag, Penyelenggaraan event pameraHasil yang telah dicapai adalah Terlaksananya Kegiatan Fasilitasi Inkubasi Usaha Mandiri, berupa kegiatan Motivasi Wirausaha, Kegiatan Pelatihan Produksi (peyek semanggi dan bronies kering), dan melakukan pendampingan wirausaha untuk usaha yang berpotensi dikembangkan (batik, sambel dan layang-layang) dengan pemberian ketrampilan Manajemen Usaha, Tercapainya menjadi peserta Pameran di Kelurahan kandangan dan Mlaku-mlaku nang Tunjungan,Terlaksanannya Pembinaan Wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS), Terliputnya Kegiatan PKW ini di SBO TV, dan media cetak Jawa Pos.
STUDENTS’ STANDPOINT: USING DEBATE IN A CRITICAL AND ANALYTICAL SPEAKING CLASS Dewi Rosaria Indah
Magister Scientiae Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.967 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v49i1.3094

Abstract

This study presents a description of how the students were involved in an academic debate format for the Critical and Analytical Speaking class. The nature of this study was qualitative descriptive which used online questionnaires to the students from batch 2016 to 2018. It was found that the students initially had some anxiety for having to speak in English, let alone in the context of debate. They stated that the debate in the speaking class was exciting and challenging. Also, it was said that the class was able to enhance their speaking skill because it encouraged them to think critically, to be open minded, as they found and sorted ideas, knowledge and facts; an example of this was when then expressed their convincing arguments to tackle opponents’ standpoint. They admitted that they preferred to be in the contra side that was generally against the norms, open for possibilities to bend rules by questioning the law or contradicting society’s points of view.
GENERASI MILENIAL MENJADI “LEMBAH MANAH” DENGAN SAKTI (SMART KEY DICTIONARY) DALAM TRILINGUAL Sulistiyani Sulistiyani; Dewi Rosaria Indah; Apsari Fajar Prihantini; Yusniati N Sabata
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 12 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v12i2.2536

Abstract

Keberadaan bahasa daerah yang terancam dari kepunahan harus mendapat perhatian khusus karena bahasa daerah merupakan aset kekayaan yang tak ternilai dan ciri khas suatu bangsa. Dalam kesempatan ini ditawarkan sebuah ide kreatif untuk melindungi aset negara berupa bahasa daerah. Adapun ide kreatif yang ditawarkan yaitu dengan membuat kamus tiga bahasa yang terdiri dari bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dengan konsep SAKTI (Smart Key Dictionary) dalam trilingual. Efek positif keberadaan kamus ini, yakni sosok generasi milenial yang mempelajari kamus ini, akan menjadi sosok pribadi yang lembah manah. Hal ini disebabkan, pembelajaran melalui kamus SAKTI ini dituangkan dalam kata-kata keseharian yang merupakan kromo madyo/kata halus dalam bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif dan kepustakaan dengan menggunakan SAKTI (Smart Key Dictionary) dengan trilingual menjadikan generasi milenial, lembah manah. Sehingga pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini dapat dirumuskan upaya pelestarian budaya bangsa melalui SAKTI (Smart Key Dictionary)
Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi di TK dan Playgroup Madina Luhur Dewi Rosaria Indah; Apsari Fajar Prihantini; Riska Nur Oktaviani; Nur Aini Saura Putri; Evi Widayanti; Alfina Citra Sukmawati; Wisnu Kristanto; Suhartini Nurul Azminah
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 06 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Educators are the key determinant of changing learning styles in the midst of a pandemic. They are required to be more creative and innovative in conducting learning. The purpose of this community service is to increase the use of IT-based learning media for Madina Luhur Kindergarten teachers. The implementation method used in this activity is the lecture method from the speakers and practicum by the teachers with the devices they have such as mobile phones and laptops for each participant as well as mentoring by the lecturers in practicing the steps for using these web tools. For teachers, the result is an increase in their understanding and skills in using web tools such as Answer Garden and Tricider for learning materials. For lecturers, the results of this community service activity are an increase in motivation to be more active and sensitive to engage in development in the community directly, especially those related to the world of education. For Higher Education, the resulting achievement is the increasing quality of sustainable academic programs, and as a manifestation of the accountability of the Higher Education in the community. With this service, it is hoped that it can improve the skills of Madina Luhur Teachers in IT-based learning, and can apply them in the teaching and learning process at Madina Luhur Kindergarten. Keywords: Increase; Instructional Media; IT based; Madina Luhur Kindergarten