Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

CASE REPORT : LOW LEVEL IMMUNOGLOBULING (IGG) IN REINFECTION COVID-19 CASE Enny Nugraheni; Debbie Rizqoh; Annelin Kurniati; Lusiana Astuti; Mulya Sundari; Etty Febrianti
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.18828

Abstract

Million people have infected the SARS-CoV-2 epidemic, which is currently spreading. We describe a confirmed COVID-19 patient whose oropharyngeal swab test for SARS-CoV-2 RNA and have positive PCR test results after 8 weeks proclaim negative result of PCR test for SARS-COV-2. ImmunoglobulinG was not detected during the initial illness. In this study, we discuss the potential role of low IgG in cases of reinfection.
MANIFESTASI KLINIS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Enny Nugraheni; Debie Rizqoh; Mulya Sundari
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V10I3.21425

Abstract

Abstrak Demam Berdarah Dengue ada penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue. Manusia akan terinfeksi setelah diinfeksi oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DENV. Virus dengue terdiri dari 4 serotipe yaitu DENV-1, 2, 3 dan 4. Virus dengue dapat menyebabkan dua tipe infeksi yaitu infeksi primer dan infeksi sekunder. Infeksi primer dapat muncul sebagai demam akut atau disebut demam dengue yang akan dinetralisir dalam tujuh hari oleh respon imun. Sedangkan infeksi sekunder cenderung akan lebih berat dan akan mengakibatkan demam berdarah dengue (DBD) atau sindrom renjatan dengue (SRD).Manifestasi klinis DBD dapat diklasifikasikan berdasarkan kondisi klinis pasien dan hasil pemeriksaan penunjang. Kasus simptomatik dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi diantaranya adalah undifferentiated febrile illness (UF), Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), sindrom renjatan dengue (SRD) dan unusual dengue (UD). Manifestasi klinis dapat berdampak pada organ dan sistem yang ada di seluruh tubuh. Manifestasi klinis dengue bervariasi dari yang ringan sampai dengan berat. Manifestasi utama berupa adanya plasma leakage yang digambarkan pada fase awal adanya pendarahan ringan sampai berat. Tanda plasma leakage juga dapat ditemukan pada multiple organ Klasifikasi DBD dapat dilakukan berdasarkan WHO 1997 dan WHO 2009. Manifestasi klinis ini penting diketahui dan dipahami untuk menegakkan diagnosis yang cepat sehingga dapat melakukan penatalaksanaan DBD dengan baik sehingga mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Kata kunci: Syok, Infeksi, Gejala AbstractDengue Hemorrhagic Fever is an infectious disease caused by the dengue virus. Humans will become infected after being infected by the Aedes Aegypti mosquito that carries the DENV virus. Dengue virus consists of 4 serotypes namely DENV-1, 2, 3 and 4. Dengue virus can cause two types of infection, namely primary infection and secondary infection. Primary infection may appear as acute fever or called dengue fever which will be neutralized within seven days by the immune response. While secondary infections tend to be more severe and will result in dengue hemorrhagic fever (DHF) or dengue shock syndrome (SRD). The clinical manifestations of DHF can be classified based on the patient's clinical condition and the results of investigations. Symptomatic cases can be divided into several classifications including undifferentiated febrile illness (UF), Dengue Fever (DD), Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Dengue shock syndrome (SRD) and unusual dengue (UD). Clinical manifestations can impact organs and systems throughout the body. Dengue clinical manifestations vary from mild to severe. The main manifestation is the presence of plasma leakage which is described in the initial phase of light to heavy bleeding. Plasma leakage signs can also be found in multiple organs. Classification of DHF can be done based on WHO 1997 and WHO 2009. . It is important to know and understand these clinical manifestations in order to make a quick diagnosis so that DHF can be managed properly, thereby reducing morbidity and mortality.Keywords: Shock, infection, symptom
Case Report : Definisi dan Faktor Prediktor Thrombosis Stent Jusup Endang; Enny Nugraheni
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I1.14515

Abstract

Implantasi stent telah menjadi kemajuan besar dalam intervensi koroner perkutan (PCI), mengurangi frekuensi penutupan akut dan restenosis dari stent. Stent, bagaimanapun juga merupakan bahan logam, dan implantasi mereka dalam arteri koroner memicu aktivasi platelet, yang dapat menyebabkan pembentukan trombus dan trombosis stent berikutnya. Kejadian trombosis stent telah dilaporkan dalam sejumlah studi yang sebagian besar telah menemukan angka kejadiannya sebesar 0,5-2% dan kematian akibat trombosis stent telah dilaporkan setinggi 45%. Laporan kasus ini bertujuan untuk menggambarkan riwayat klinis dan analisis kasus sub akut stent trombosis yang terjadi setelah penggunaan NSAID dan untuk meninjau prediktor yang menyebabkan stent thrombosis ini. Pasien usia 57 tahun dilakukan PTCA dengan menggunakan 2 stent DES overlapped pada daerah LAD. Paska tindakan pasien mengkonsumsi NSAID ibuprofen dan na diklofenak. Dalam 3 hari pasien masuk ke ruang gawat darurat RS PJNHK dengan diagnosa akut anterior STEMI onset 2 jam killip 1 TIMI 4/14 e.c dd/ sub akut stent thrombosis. Pasien dilakukan tindakan primary PCI. Selama perawatan pasien dengan klinis dan haemodinamik stabil dilakukan ekokardiografi didapatkan fungsi ventrikel kiri 30%.