Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

IMPLEMENTASI K3 LABORATORIUM PADA SMA MERANTI, PEDAMARAN, OGAN KOMERING ILIR Emidiana Emidiana; Nita Nurdiana; M. Saleh Al Amin; Abdul Azis; Yudi Irwansi; Irine Kartika F; Perawati Perawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting dan sangat serius untuk dipahami bagi siswa pada saat praktikum. Namun masih banyak siswa yang belum mengetahui standar keamanan pelaksanaan praktikum di laboratorium sekolah. Berdasarkan hal tersebut di atas maka, kegiatan pengabdian pada masysrakat ini akan dilakukan di SMA Meranti, Pedamaran, Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Penyuluhan K3 merupakan upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan siswa dalam mengikuti praktikum antara lain praktikum kimia, fisika, instalasi listrik. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis, dengan harapan warga sekolah SMA Meranti, Pedamaran, Ogan Komering Ilir memahami bahaya-bahaya yang dapat terjadi seperti cara pengamanannya, membaca gambar atau tanda-tanda bahaya dari peralatan listrik dan mampu melakukan pencegahan secara preventif
EVALUASI SISTEM PENERANGAN LAPANGAN BOLA BASKET DI TAMAN DHARMA WANITA PALEMBANG Irine Kartika Pebrianti; Dendi Indirwan; Perawati Perawati; Abdul Azis
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v9i2.231

Abstract

Sistem penerangan buatan merupakan pencahayaan yang sengaja dibuat untuk menerangi tempat yang gelap pada saat malam hari maupun siang hari, bila saat penerangan alami tidak memungkinkan untuk menerangi tempat tersebut. Salah satu tempat yang memerlukan sistem penerangan yang sesuai dengan standar pencahayaan adalah lapangan bola basket. Penelitian dilaksanakan pada Lapangan Bola Basket di Taman Dharma Wanita Palembang. Hasil penelitian adalah intensitas penerangan rata-rata Lapangan Bola Basket di Taman Dharma Wanita Palembang dari hasil pengukuran sore hari adalah 130,87 Lux, malam hari adalah 83,93 Lux, dan menjelang tengah malam adalah 64,67 Lux. Intensitas penerangan rata-rata Lapangan Bola Basket di Taman Dharma Wanita Palembang dari hasil perhitungan 55,3047 Lux. Intensitas penerangan rata-rata Lapangan Bola Basket di Taman Dharma Wanita Palembang baik dari hasil pengukuran maupun dari hasil perhitungan tersebut belum memenuhi standar yang direkomendasikan SNI 02-3647-1994 yaitu untuk tingkat penerangan horizontal pada lapangan bola basket satu meter diatas permukaan lantai untuk latihan dibutuhkan minimal 200 Lux. Kata kunci : Evaluasi, Penerangan, Lapangan Bola Basket
STUDI KINERJA RELAI ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH PALEMBANG Abdul Azis; Reksi Anjasmara; Perawati Perawati; Irine Kartika Pebrianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v9i2.228

Abstract

Relai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenaga listrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai Arus Lebih digunakan hampir pada seluruh pola pengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupun pengaman cadangan. Penelitian dilaksanakan pada Penyulang Beo Transformator-1 30 MVA 70/20 kV Gardu Induk Seduduk Putih Palembang. Hasil penelitian adalah saat gangguan hubung singkat 3 fasa, waktu kerja relai outgoing lebih cepat dibandingkan dengan waktu kerja relai incoming, dengan selisih waktu 0,7568. Kemudian saat gangguan hubung singkat 2 fasa, waktu kerja relai outgoing lebih cepat dibandingkan dengan waktu kerja relai incoming, dengan selisih waktu 0,9223. Besar kecilnya selisih waktu kerja tersebut dipengaruhi jauh dekatnya lokasi gangguan. Dimana semakin jauh lokasi gangguan, maka akan semakin besar selisih waktu kerja relai outgoing dengan waktu kerja relai incoming, dan apabila semakin dekat lokasi gangguan maka semakin kecil selisih waktu kerja relai outgoing dengan waktu kerja relai incoming. Hal ini bertujuan memberi kesempatan pada relai outgoing untuk bekerja terlebih dahulu sebagai pengaman utama (main protection) apabila terjadi gangguan hubung singkat di penyulang, dan relai incoming akan bekerja sebagai pengaman cadangan (back-up protection) apabila relai outgoing tidak bekerja. Hasil perhitungan dengan data yang ada dilapangan masih dalam kondisi yang sesuai dengan perbedaannya tidak terlalu jauh, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja Relai Arus Lebih yang ada dilapangan masih dalam kondisi baik.
Sosialisasi Penggunaan Panel Surya Bagi Petani Sawah Tadah Hujan Emidiana Emidiana; Nita Nurdiana; M. Saleh Al Amin; Abdul Azis; Irine Kartika Febrianti; Perawati Perawati; yudi irwansi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i2.884

Abstract

Sinar matahari merupakan sumber energi terbarukan yang dapat langsung diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan solar panel atau solar panel. Pemanfaatan listrik tenaga surya sebagai sumber energi listrik telah diterapkan di berbagai bidang. Pada kegiatan ini dibuat aplikasi pada pompa air yang akan digunakan oleh petani tadah hujan di Desa Jejawi. Desa Jejawi merupakan salah satu desa di Kecamatan Jejawi yang termasuk dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sebagian besar penduduk Desa Jejawi berprofesi sebagai petani padi dan petani air hujan. Akses air untuk mengairi sawah menjadi kendala bagi petani di Desa Jejawi, terutama saat musim kemarau. Hal ini karena lahan tadah hujan mereka merupakan lahan pertanian yang tidak memiliki air irigasi dan kebutuhan air tanaman mereka hanya dapat dipenuhi dengan bercocok tanam. hujan Situasi ini sering menyebabkan gagal panen dan hasil panen yang kurang optimal karena kekurangan air. Kegiatan nirlaba ini bertujuan tidak hanya untuk mensosialisasikan sistem irigasi yang menggunakan panel surya sebagai sumber energi, tetapi juga untuk mendemonstrasikan perakitan dan penggunaan sistem energi surya yang digunakan untuk mengoperasikan pompa air. Sebelas ketua kelompok tani ikut serta dalam kegiatan ini. Tidak ada kendala berarti yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan ini .
Perancangan Pengendali Temperatur pada Alat Pengering Makanan Berbasis IoT Nita Nurdiana; Abdul Azis; Perawati Perawati
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v16n3.2263

Abstract

The manual drying process in sunlight is not always possible, especially in the case of cloudy weather and rain. Technological advances, especially in the field of control systems, have made it possible to perform manual tasks automatically. This dryer control design is designed to facilitate the drying process so that the food drying process can be carried out at any time. Application of laboratory experimental methods in hardware and software design. This tool uses the esp32 microcontroller as a dht22 sensor controller to detect temperature and humidity. From the results of the tests performed, the dht22 sensor can record the temperature and humidity according to the specified settings. It can be controlled manually or automatically during the development of this tool. It takes 1 hour and 25 minutes to reduce the water content of 1 kg of rice from 30 percent to 60.9 percent of the original water content. It is expected that this tool will be able to dry foods that originally took a long time to dry by hand in a short time. Intisari Proses pengeringan manual menggunakan sinar matahari tidak selalu memungkinkan, terutama saat mendung atau hujan. Kemajuan teknologi, terutama di bidang sistem kontrol, memungkinkan untuk melakukan tugas manual secara otomatis. Perancangan pengendali pengering ini dirancang untuk memudahkan proses pengeringan sehingga proses pengeringan makanan dapat dilakukan setiap saat. Penerapan metode eksperimen laboratorium dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Alat ini menggunakan mikrokontroler esp32 sebagai pengendali dan sensor dht22 untuk mendeteksi temperatur dan kelembaban dimana pengaturan temperatur dan kelembaban dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Dari hasil pengujian yang dilakukan, sensor dht22 dapat mendeteksi temperatur dan kelembaban sesuai dengan pengaturan yang ditentukan. Dibutuhkan waktu 1 jam 25 menit untuk menurunkan kadar air 1 kg padi dari 30 persen kadar air awal menjadi 60,9 persen. Dengan alat ini, diharapkan makanan yang semula membutuhkan waktu lama untuk dikeringkan secara manual dapat dikeringkan dalam waktu yang singkat.
PELATIHAN CARA PEMASANGAN ISTALASI LISTRIK BAGI KARANG TARUNA DESA SERI TANJUNG KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR Yudi Irwansi; Irine Kartika F; Perawati; M. Saleh Al Amin
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 06 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modern sekarang Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok. untuk berbagai keperluan, mulai dari penerangan, hinggan keperluan rumah tangga. Tuntutan akan kualitas hidup yang lebih baik telah menyebabkan diproduksinya berbagai peralatan listrik untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam menghadapi masalah ini perlu adanya layanan kepada masyarakat kegiatan pengabdian Pelatihan cara pemasangan instalasi listrik bagi karang taruna Desa Seritanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Tujuan dari kegiatan ini adalah Pelatihan cara pemasangan instalasi kabel listrik di rumah warga menjadi rapi, terpasangnya kabel, saklar, stop kontak dan lampu warga yang berstandar SNI serta warga menjadi tahu akan pentingnya pemasangan instalasi listrik yang baik dan benar sehingga warga dapat aman terhindar atau meminimalisir dari bahaya korsleting listrik. pada dasarnya adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan terhadap instalasi tenaga listrik, peralatan serta pemanfaat listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman, baik bagi pekerja maupun masyarakat umum menurut SNI 0225 atau Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Untuk Pompa Irigasi Sawah Di Desa Ulak Aurstanding Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir Alam, Izzul Fazlul; Azis, Abdul; Perawati, Perawati
JURNAL SURYA ENERGY Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v8i1.6093

Abstract

Sawah di Desa Ulak Aurstanding Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir merupakan jenis sawah lebak dengan luas ±20 ha. Pengelolaan air pada lahan sawah tersebut belum dilakukan secara optimal, sehingga petani masih melakukan kegiatan tanam satu kali dalam setiap tahunnya, yang disebabkan terjadinya genangan air yang tinggi pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu petani dalam mengairi sawah adalah pemanfaatan pompa air bertenaga surya, agar dapat meningkatkan produktivitas dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. Untuk memenuhi kebutuhan air lahan sawah seluas 20 ha diperlukan pompa dengan kapasitas 11,85 kW dengan debit air sebesar 0,1344 m³/s. Maka dibutuhkan 2 unit pompa dengan kapasitas 7,5 kW per pompa dengan debit air yang dihasilkan dari 2 unit pompa yaitu 0,1667 m³/s. Untuk memenuhi total daya 2 unit pompa tersebut dibutuhkan 50 unit panel surya dengan kapasitas 500 Wp per panel. Maka untuk sistem penyimpanannya dibutuhkan 56 unit baterai 12 V 300 A, sedangkan untuk mengatur sistem penyimpanan baterai digunakan SCC agar tidak terjadi over charging. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dan baterai harus dikonversikan dari listrik DC menjadi listrik AC yang dibutuhkan pompa, maka digunakan 2 unit inverter dengan kapasitas 10 kW per inverter. Sistem pengairan yang akan digunakan adalah sistem pengairan permukaan yang akan dibagi menjadi saluran irgasi primer dan sekunder, total debit air yang dapat ditampung dalam saluran irigasi ini sebanyak 2.257 m³. Perencanaan Sistem PLTS ini memiliki 5 komponen utama dengan total biaya sebesar Rp. 411.074.582.
Edukasi dan Sosialisasi Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan Sesuai Standar PUIL di SMK Setianegara Sembawa Nita Nurdiana; Emidiana Emidiana; M. Saleh Al Amin; Abdul Azis; Irine Kartike Febrianti; Perawati Perawati; Yudi Irwansi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi April - Juni
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.2786

Abstract

Dalam era modern ini, listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Meski memberikan manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan listrik juga menimbulkan potensi bahaya. Salah satu penyebab umum dari risiko ini adalah modifikasi atau penambahan instalasi listrik yang tidak sesuai standar. Pemasangan beban yang berlebihan pada satu titik stop kontak juga dapat menyebabkan masalah. Untuk mengatasi risiko ini, pemerintah Indonesia telah mengatur standar instalasi listrik melalui Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang standar instalasi listrik, dengan harapan dapat mengurangi kemungkinan bahaya akibat kesalahan instalasi. Metode yang digunakan meliputi presentasi, ceramah, studi kasus, dan demonstrasi praktis. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 82% peserta merasakan manfaat dari materi yang disampaikan, dan 75% memberikan penilaian kepuasan terhadap materi tersebut. Dari evaluasi tersebut juga terlihat adanya peningkatan pemahaman dari peserta. Para peserta menyarankan agar kegiatan ini diberikan waktu lebih lama, sehingga mereka dapat melakukan praktek lebih intensif. Hal ini mencerminkan antusiasme peserta untuk benar-benar menguasai pengetahuan yang diberikan. Kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam pemasangan instalasi listrik tampaknya meningkat, dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan semacam ini dapat menjadi langkah awal yang positif.