Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Penjadwalan Awal Tanam Padi untuk Efisiensi Irigasi Sri Wahyuni; Riyanto Haribowo; Dian Sisinggih; Yusril Fatrah; Ivan Dwi P
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (Juni 2022)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.179 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v2i1.33

Abstract

Meningkatkan efektivitas penggunaan air dalam pertanian adalah subyek dari banyak penelitian karena secara signifikan dapat mengurangi produksi pertanian di banyak negara. Simulasi awal tanam merupakan salah satu strategi mengatasi keterbatasan air. Dengan areal persawahan seluas 1.005 ha, penelitian ini berupaya memodelkan penanaman awal padi di Daerah Irigasi Bilokka, Sulawesi Selatan. Teknik neraca air yang diterapkan pada saat penanaman pertama kali dijadwalkan, merupakan salah satu cara untuk mengetahui berapa banyak dan berapa lama tanaman membutuhkan pengairan. Kami membutuhkan informasi tentang cuaca, termasuk curah hujan. Parameter masukan yang dihitung adalah evapotranspirasi. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Nilai evapotranspirasi berada pada kisaran 3-6 mm/hari; 2) Curah hujan andalan berkisar 0-110 mm/10hari, sedangkan curah hujan efektif 0-8 mm/hari; dan 3) Berdasarkan perhitungan pola tanam dengan jenis tanaman padi dengan dua musim tanam, kebutuhan air minimum terdapat pada alternatif III yaitu 1,56 liter/detik/ha dengan mulai tanam pada bulan November III. Opsi ketiga, yang dapat memangkas penggunaan irigasi sebesar 0,31 liter per detik per hektar (16%, atau 322 liter per detik untuk keseluruhan area irigasi), adalah alternatif yang sebaiknya diterapkan di lapangan. Daerah irigasi seluas 206 ha dapat dikembangkan dengan menggunakan efisiensi air yang ditemukan dalam simulasi ini. Pemda yang bertanggung jawab atas pengendalian irigasi juga dapat menggunakan temuan ini sebagai referensi.
Studi Simulasi Pola Operasi Bukaan Pintu Bendung Gerak Mrican (Waru Turi) Kecamatan Gampangrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur Favian Giffary Ramadian; Rini Wahyu Sayekti; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.19

Abstract

The Mrican Weir (Waru Turi) is one of the largest motion weirs that dam the Brantas River. The weir irrigates the Waru irrigation area of 12,710 hectares and the Turi irrigation area of 16,444 hectares. The main function of the weir is to needs of irrigation water (flow control) and flood control structures. From a total of nine spillway gates, only eight gates are operating optimally. With the need for irrigation water that must be fulfilled, a new operating pattern is needed to continue to support this irrigation. The door opening operation pattern refers to the Normal Water Level at an elevation of +57.3 meters as the ideal reference. The water level receded at an elevation of +57.2 meters, and the Flood Water Level at an elevation of +58.28 meters. The simulation method for door opening (intake and spillway door) is based on irrigation requirements. With the gate opening simulation method, the maximum discharge of the spillway door (+57.3 m) is 63.67 m3/s, with an opening of 2.73 meters per door (a total of eight functioning gates). While at the Waru intake the discharge is 6.211 m3/s and Turi with a discharge of 7.936 m3/s, the maximum gate opening is 0.3 meters per door. With the new operating pattern, the discharge that flows at each intake gate still meets the needs of irrigation discharge.
Studi Perencanaan Embung Kembangan Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur Tatag Tata Mahardhika; Dian Sisinggih; Heri Suprijanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.03

Abstract

Kembangan Village in Pule District is a part of Trenggalek Region which have water resources issues including irigation issue and raw water supply issue. This problem happens because the lack of water resources infrastructures. Based on this two issues to it was so importan to design small dams which is placed on Kembangan Village solve the problem. Based on the data and literature, it was recommended to design the small dam by random soil type with vertical core zone. The body of small dam height planned to be design by 13 m (+552 for the elevation), the width was designed by 6 m, the slope of hillside was 1 : 3 for the upstream and 1 : 2.5 for the downstream. Kembangan smalldam using overflow spillway which is equipped with weir typed ogee, transition channel, sloping apron, and stilling basin. The spillway planned to be design by 8 m width with weir height by 2 m. Kembangan small damn have a potential reservoir capacity for 38219.40 m3 to fullfill the irigation and water supply. It was important to analyzing the stability of small dam for the landslide and seepage factors.
Model Numerik Nays2DH untuk Penempatan Bangunan Krib pada Belokan Sungai Apria Wayah Patra Surya Nugraha; Dwi Priyantoro; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.19

Abstract

Aliran sungai mempunyai kekuatan untuk melakukan perubahan muka bumi. Pada tikungan sungai aliran sungai mampu tikungan untuk melakukan gerusan pada tikungan pada sisi luar sehingga dapat merugikan masyarakat di sekitar area tersebut. Studi ini dilakukan untuk menemukan mana diantara formasi tegak lurus, condong hilir, atau hulu yang mampu mengurangi gerusan yang terjadi pada tikungan Sungai Ciasem. Data yang di gunakan bersumber dari Laboratorium Sungai dan Rawa Teknik Pengairan yang nantinya akan di olah, di uji coba serta d analisa pada kondisi debit dominan dan banjir pada model matematik menggunakan Nays2DH. Lalu setelah di lakukan uji coba dapat ditenukan lokasi gerusan untuk selanjutnya dilakukan pemasangan krib pada Nays2DH. Hasil uji coba menunjukan bahwa dari ketiga formasi yang di uji coba, formasi tegak lurus adalah formasi yang mampu mengarahkan gerusan menjauhi tikungan luar sungai sehingga dapat mengurangi gerusanya.
Evaluasi Pengaruh Sifat Mikro-Fisik dan Bentuk Butiran terhadap Karakteristik Kuat Geser pada Pasir Vulkanik dan Pasir Pantai Chatherine Grace Maulina; Dian Sisinggih; Andre Primantyo Hendrawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.21

Abstract

Pasir merupakan salah satu bahan geoteknik yang memiliki peranan yang sangat penting, misalnya sebagai bahan timbunan urugan, timbunan backfill di belakang dinding penahan, maupun bahan filter. Pasir berasal dari berbagai sumber dan proses geologi yang berbeda, sehingga pasir vulkanik dan pasir pantai akan memiliki karakteristik fisik, mineralogi, dan bentuk butiran yang berbeda pula. Penelitian ini melakukan serangkaian uji di laboratorium dengan benda uji berupa material pasir: (1) pasir vulkanik sungai aliran lahar dari hasil erupsi Gunung Kelud di Kali Putih Blitar, (2) pasir pantai dari beberapa pantai di Kabupaten Malang yaitu Pantai Wonogoro, Pantai Jolangkung, dan Pantai Goa Cina. Aspek bentuk butiran meliputi roundness, sphericity, dan tekstur. Analisis pengujian dari SEM dan X-RD untuk menentukan karakteristik mikro-fisik dan bentuk butiran pasir secara mendetail. Pengujian geser langsung (direct shear test) untuk menentukan kuat geser dari tanah pasir. Pasir vulkanik memiliki permukaan butiran yang lebih kasar dari pasir pantai sehingga sudut geser dalam yang didapatkan lebih besar dari sampel pasir pantai. Karena tanah pasir tidak memiliki kohesi maka kekuatannya hanya pada sudut geser dalam; dengan demikian, pengaruh aspek mikro-fisik dan bentuk butiran pasir terhadap karakteristik kuat gesernya harus diperhitungkan untuk aplikasinya sebagai material geoteknik.
Kajian Perencanaan Sistem Pelimpah Bendungan Semantok Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur Wibi Bagus Prasetyo; Dwi Priyantoro; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.63 KB)

Abstract

Semantok DAM was built with half round weir to flow the water into the spillway to prevent the overtopping. So in this study explain about the spillway system, the efficient from the weir shape, and also the dimension. The shape in this research is the modification weir with the combined overflow spillway and side channel spillway. To calculate the design, routing is needed to obtain the discharge and also the dimension based on the existing. To flow the water to the river it necessary  to build an escape channel with the length of 1070 m. After all the hydraulic calculation need to calculate the cavitation to determine the safety of a channel to prevent the cavitation.Bendungan Semantok dibangun dengan ambang berbentuk setengah lingkaran untuk mengalirkan air melalui pelimpah agar tidak terjadi overtopping. Maka dalam studi ini membahas kajian sistem pelimpah untuk mengetahui efisiensi dari bentuk ambang serta dimensi yang direncanakan. Bentuk ambang yang direncanakan adalah hasil modifikasi dari overflow dan side channel spillway. Dalam perencanaanya perlu dilakukan routing untuk mengetahui debit yang melintasi serta perancangan dimensi yang sesuai kondisi eksisting. Untuk mengalirkan air kembali pada sungai di perlukan pembuatan saluran pengarah akhir (escape channel) dengan panjang 1,07 Km. Perencanaan dimensi dan hidrolis saluran perlu juga dilakukan perhitungan kavitasi guna  mengetahui ke amanan sebuah saluran untuk mencegah terjadinya penggerusan.
Pemodelan Numerik Bangunan Peredam Energi Bendungan Pomalaa dengan Analisa Komputasi Fluida Dinamis Delivean Rakha Dermawan; Evi Nur Cahya; Dian Sisinggih
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.06

Abstract

Pada pengujian model fisik pelimpah Bendungan Pomalaa, peredam energi model seri 4 yang memiliki elevasi dasar +41,00 m telah mampu meredam energi aliran dengan baik pada debit Q100th, Q1000th, dan QPMF, namun perlu dicoba alternatif desain peredam energi yang lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan adalah simulasi model numerik berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD), kemudian hasilnya akan diverifikasi dengan model fisik menggunakan Brier-Skill Score (BSS). Setelah itu, dilakukan alternatif desain berupa variasi elevasi dasar peredam energi, yaitu +42,00 m; +43,00 m; dan +44,00 m, kemudian dipilih model terbaik sebagai rekomendasi dari hasil simulasi. Hasil verifikasi model numerik menggunakan BSS menunjukkan bahwa model numerik cukup mampu untuk merepresentasikan model fisik. Hasil simulasi terbaik adalah peredam energi dengan elevasi dasar +42,00 m dengan efisiensi peredaman pada Q100th, Q1000th, dan QPMF berturut-turut sebesar 93,846%, 85,915%, dan 83,201%. Kemudian pada debit Q100th, Q1000th, dan QPMF di bagian hilir memiliki nilai bilangan Froude 0,770, 0,995, dan 1,472.In the physical model testing Pomalaa Dam spillway, the series 4 energy dissipator which has a base elevation of +41,00 m has been able to dissipate the flow energy well at the Q100y, Q1000y, and QPMF, but it is necessary to try alternative designs that more effective and efficient. The method used is a numerical model simulation using an application based on Computational Fluid Dynamics (CFD), then the result will be verified with physical model using Brier-Skill Score (BSS). After that, an alternative design was carried out in the form of a variation in the base elevation of the energy dissipator, that are +42,00 m; +43,00 m; and +44,00 m, then the best model is selected as a recommendation from the simulation result. The result of the verification of the numerical model using BSS show that numerical model is quite capable of representing the physical model. The best simulation result is an energy dissipator with a base elevation of +42,00 with efficiency of energy dissipation at Q100y, Q1000y, and QPMF respectively 93,846%, 85,915%, and 83,201%. Then Q100y, Q1000y, and QPMF at the downstream have Froude number value respectively 0,770, 0,995, and 1,472.