Badai siklon Seroja yang terjadi dari tanggal 3 April 2021 di daratan Pulau Timor merupakan salah satu badai siklon dengan kekuatan besar yang terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur. Seroja ini mengakibatkan badai petir dan hujan dengan intensitas tinggi di bebarapa kawasan di Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan banjir besar. Luapan banjir akibat badai Seroja ini juga terjadi pada DAS Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa siklon tropis Seroja merupakan siklon ketujuh dalam musim siklon wilayah Australia 2020-2021 dan satu-satunya badai yang menyebabkan korban jiwa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar intensitas hujan terhadap debit sungai di DAS Temef saat badai Seroja terjadi di awal April 2021. Metode yang digunakan dalam analisis ini dengan cara kuantitatif berdasarkan data citra satelit Global Precipitation Measurement (GPM) dan dari ground station. Hasil yang didapatkan dari analisis ini diperoleh bahwa tinggi hujan saat badai Seroja adalah 146.38 mm/hari - 149.81mm/hari secara merata pada luasan DAS. Kondisi ini diperburuk dengan hujan yang terjadi secara terus menerus selama 5 hari sebelumnya yang sudah diatas 80-90 mm. Badai Seroja ini bisa menjadi tolok ukur dalam mitigasi bencana untuk kondisi anomali cuaca di Nusa Tenggara Timur.