Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air

Studi Optimasi Alokasi Air Pada Daerah Irigasi Bilokka Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan Menggunakan Program Linear Moh. Ali Mabrur; Sri Wahyuni; Very Dermawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.15

Abstract

Irigasi Bendung Bilokka yang terletak di Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki luasan potensial sawah ± 1005 Ha. Salah satu cara untuk mengatasi masalah distribusi air ialah dengan memaksimalkan produktivitas dan manfaat pertanian yang salah satunya dapat diatasi dengan salah satunya teknik optimasi. Optimasi bertujuan untuk mengoptimalkan laju pemanfaatan air irigasi agar menghasilkan manfaat yang maksimal dan penyaluran irigasi lebih efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Mathematical Programming (MP) dari Riset Operasi yang merupakan program linier dengan dukungan program QM for Windows 4. Dari hasil teknik optimasi dengan bantuan program POM-QM For Wndows 4 maka untuk keuntungan eksisting awal tanam desember II sebesar Rp. 21.806.950.000,00 diperoleh luas tanam 1005 Ha pada MT I 1005 Ha dan MT II 873,5 Ha dengan intensitas tanam selama satu tahun sebesar 187%, sedangkan keuntungan yang didapat dari hasil simulasi debit yang terkecil terpilihlah alternatif 3 awal tanam desember III sebesar Rp. 23.334.010.000,00 diperoleh luas tanam 1005 pada MT I 1005 Ha dan MT II 1005 Hadengan intensitas tanam selama satu tahun sebesar 200%.
Estimasi Tinggi Curah Hujan dari Data Klimatologi Menggunakan Model Artificial Neural Network (ANN) di Kabupaten Badung Bali Selatan Muhammad Walidi Juma'a; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.11

Abstract

Abstract: The objective of this research was to establish the results of calibration relationship between rainfall and climatology, mathematical equations and the results of the validation Artificial Neural Network (ANN) method from 30 years of climatological data and historical rainfall. The population was taken from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency at Ngurah Rai Station, Badung Regency, Bali. Climatic data and rainfall data were analyzed the quality of the data, namely the consistency test, stationary test, trend absence test and persistence test. The output of the analysis calculation of rainfall using the (ANN) method of observational data based on the calibration found that in the distribution of data for 25 years epoch 2000 with an indicator value of NSE = 0.83 (Good) and R = 0.91 (Very strong) showed the best results, while for verification on 1 year epoch 2000 data with an indicator value of  NSE = 0.48 (fulfilled) and R = 0.90 (very strong). The comparison of rainfall data with observational data is almost close if the Nash-Sutchliffe Efficiency (NSE) and Correlation Coefficient (R) values meet the existing categories. Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil kalibrasi hubungan curah hujan dengan klimatologi, persamaan matematis dan hasil validasi metode Artificial Neural Network (ANN) dari 30 tahun data klimatologi dan curah hujan historis. Populasi diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Stasiun Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Data iklim dan data curah hujan dilakukan analisis kualitas data, yaitu dengan Uji Konsistensi, Uji Stasioner, Uji Ketidakadaan trend dan Uji Persistensi. Hasil analisis perhitungan curah hujan dengan metode (ANN) terhadap data pengamatan berdasarkan kalibrasi didapatkan bahwa di pembagian data 25 tahun epoch 2000 dengan nilai indikator NSE = 0,83 (Baik) dan R = 0,91 (Sangat kuat) menunjukan hasil terbaik, sedangkan untuk verifikasi pada data 1 tahun epoch 2000 dengan nilai indikator NSE = 0,48 (Memenuhi) dan R = 0,90 (Sangat kuat). Perbandingan data curah hujan dengan data pengamatan hampir mendekati jika nilai Efisiensi Nash-Sutchliffe (ENS) dan Koefisien Korelasi (R) memenuhi kategori yang ada.
Kajian Hidrolika Sungai Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Dengan Uji Model Fisik dengan Skala Distorsi Vertikal 1:40 Horizontal 1:80 Muhammad Danudoro; Very Dermawan; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.38

Abstract

The research was conducted to determine the hydraulic conditions in the Kusan River by means of a modeled prototype which would later be compared with the theoretical calculation results. Discharge test with a rating curve on the river model of the Kusan River with distortion scale of vertical 1:40 horizontal 1:80. To decide which sediment  that will be used to do test on model, it takes several sample of sediment test when testing the river model. There are 5 samples tested, with a ratio of sand and coal, those ratio sample between sand and coal are 1: 9, 2: 8, 3: 7, 4: 6 and 5: 5, referring to the ratio of 3: 7 as the best criterion. The estimation of the passing discharge in the existing by calculating of the rating curve in several sections of the Kusan River by using a slope of 0.007007 (mean slope) and n manning 0.03. From the winding discharge, it is determined that the discharge used is a small discharge with a water level of ± 0.50 (14.29 m3/s), a medium discharge with a water level of ± 2.00 m (156.07 m3/s) and a large discharge with a water level. ± 3.50 m (519.64 m3/s). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrolika di Sungai Kusan secara prototype yang dimodelkan yang nantinya dibandingan dengan hasil perhitungan teori. Dengan debit pengujian dilakukan menggunakan rating curve pada sungai model Sungai Kusan dengan skala distorsi vertical 1:40 horisontal 1:80. Diperlukan pengujian terhadap bebeara sampel sedimen yang bertujuan untuk menentukan sedimen yang nantinya akan digunakan saat pengujian model sungai. Terdapat 5 sampel yang diujikan, dengan perbandingan jumlah pasir dan jumlah batu bara 1:9, 2:8, 3:7, 4:6 dan 5:5, mengacu pada perbandingan 3:7 sebagai kriteria yang paling baik. Estimasi debit yang lewat pada kondisi eksisting adalah dengan perhitungan lengkung debit pada beberapa section Sungai Kusan dengan menggunakan slope 0,007007 (slope rerata) dan n manning 0,03. Dari liku debit ditentukan debit yang digunakan adalah debit kecil dengan ketinggian air ± 0,50 m (14,29 m3/detik), debit sedang dengan ketinggian air ± 2,00 m (156,07 m3/detik) dan debit besar dengan ketinggian air ± 3,50 m (519,64 m3/detik).
Penentuan Skala Prioritas Kondisi Fisik Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Selokambang & Daerah Irigasi Sumber Gogosan di Kabupaten Lumajang dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Metode Analytic Network Process (ANP) Bimantio Fariz Nugroho; Sri Wahyuni; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selokambang Irrigation Area and Sumber Gogosan Irrigation Area where located at Lumajang regency included in the irrigation area that to be rehabilitated by the government, the existing physical conditions in these two irrigation areas, there was a lot of damage to the channels and structures. The purpose of this research used to determining the priority scale of the physical condition so that the rehabilitation will be effectively and efficiently. The priority scale order obtained by using Analytic Hierarchy Process (AHP) method and Analytic Network Process (ANP) method. the results of this research, obtained the priority scale based on criteria the first order is Main Structure, then Off-Taking Channels, and Complementary Structures. based on alternatives the first order is Sumber Gogosan Irrigation Area then Selokambang Irigation Area. The main structure on  Sumber Gogosan Irrigation Area becoming the priority of rehabilitation with estimated cost Rp. 135.100.00,00.Daerah Irigasi Selokambang dan Daerah Irigasi Sumber Gogosan yang berlokasi di Kabupaten Lumajang termasuk ke dalam Daerah Irigasi yang menjadi program rehabilitasi oleh Pemerintah, kondisi fisik yang ada pada kedua Daerah Irigasi ini terjadi banyak kerusakan pada saluran dan bangunannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui urutan skala prioritas fisik irigasi agar rehabilitasi yang dilakukan efektif dan efisien. Urutan skala prioritas didapatkan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytic Network Process (ANP). Hasil dari penelitian ini didapatkan  urutan skala prioritas yang sama dari kedua metode yaitu berdasarkan kriteria didapatkan urutan pertama adalah Bangunan Utama, dilanjutkan oleh Saluran Pembawa, dan Bangunan pada Saluran Pembawa. Berdasarkan alternatif didapatkan urutan pertama adalah Daerah Irigasi Sumber Gogosan, dan selanjutnya adalah Daerah Irigasi Selokambang. Bangunan terpilih yang menjadi prioritas adalah Bangunan Utama pada Daerah Irigasi Sumber Gogosan dengan perkiraan biaya rehabilitasi sebesar Rp 135.100.000,00.
Analisis Volume Limpasan Permukaan dan Erosi Tanah dengan Model Soil Conservation Service (SCS) dan Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) Menggunakan Alat Rainfall Simulator Pramasela Pramasela; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

If the amount of rainfall exceeds the rate of infiltration and evaporation, it will result in surface runoff. Heavy rain will exfoliate the soil and cause erosion. So this study aims to analyze the effect of varying rainfall intensity on the volume of surface runoff and the rate of erosion on the rainfall simulator. This study was an experiment was carried out on a rainfall simulator with rain variations of 0.5 liters/minute, 1.0 liters/minute, 1.5 liters/minute, and 2.0 liters/minute with a rainfall simulator slope of 5% and without vegetation. The method used in this study is the Soil Conservation Service (SCS) method, which is to find out how much influence variations in rain intensity have on the volume of surface runoff and use the modified universal soil loss equation (MUSLE) method to find out how much influence variations in rain intensity have on erosion rates.The relationship between rainfall intensity and Surface Runoff Volume shows the coefficient of determination (R2), which is 0.9993. And the MUSLE method shows the value of the coefficient of determination (R2), which is 0.9995. Jumlah curah hujan melampaui laju infiltrasi dan penguapan maka akan mengakibatkan limpasan permukaan. Hujan dengan kekuatan dan butiran yang besar akan membuat tanah menjadi terkelupas dan akan menyebabkan erosi. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh dari intensitas hujan yang bervariasi terhadap volume limpasan permukaan dan laju erosi pada alat rainfall simulator. Studi ini dilakukan pada alat rainfall simulator dengan variasi hujan yaitu 0,5 liter/menit, 1,0 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2,0 liter/menit dengan kemiringan alat rainfall simulator sebesar 5% dan tanpa vegetasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Soil Conservation Service (SCS) yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi intensitas hujan terhadap volume limpasan permukaan serta menggunakan metode modified universal soill loss equation (MUSLE) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi intensitas hujan terhadap laju erosi. Hasil dari hubungan intensitas hujan dan Volume Limpasan Permukaan tersebut menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,9993. Dan pada metode MUSLE tersebut menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,9995.
Pemetaan Sebaran Hujan Rancangan Menggunakan Interpolasi Kriging di DAS Kali Lamong Yosafat Pulung Aji Wardana; Donny Harisuseno; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luapan Kali Lamong kerap kali mengakibatkan banjir. Hal tersebut memiliki dampak yang sangat merugikan terutama bagi masyarakat yang tinggal di DAS Kali Lamong. Permasalahan banjir tersebut biasanya diatasi dengan pembangunan infratruktur sumber daya air. Penanganan terhadap banjir dapat lebih mudah bila telah tersedia informasi hujan rancangan dalam bentuk peta isohiet. Penelitian ini bertujuan menghasilkan peta isohiet untuk memudahkan perencanaan atau analisis hidrologi lainnya tanpa menguji data dan menghitung ulang hujan rancangan. Metode perhitungan hujan rancangan menggunakan analisis frekuensi distribusi Gumbel dan Log Pearson III Kriging dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun yang telah teruji kesesuaiannya. Peta tersebut dibangun dengan metode interpolasi spasial Kriging. Hasil pemetaan hujan rancangan tersebut dievaluasi berdasarkan parameter NSE dan RSR dengan kriteria hasil yang memuaskan hingga sangat baik. Kemudian peta tersebut juga dibandingkan dengan peta hujan rancangan terbitan Kementerian PU Dirjen SDA dan dihasilkan kesesuaian sebesar 25,95 %.
Rasionalisasi Jaringan Pos Hidrologi Menggunakan Data Pos Hujan, Data Satelit CHIRPS, dan Data Pos Duga Air dengan Metode Stepwise di DAS Kedunglarangan Mifta'ul Iza Salsabila; Ery Suhartanto; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya nilai suatu data sangatlah penting dan berharga. Begitu pula data hujan maupun debit memiliki peran penting dalam mengelola sumber daya air seperti halnya mengendalikan banjir dan kekeringan. Akan tetapi, terkadang perletakan pos hujan di suatu DAS cukup berdekatan membuat nilai curah hujan antar pos tidak jauh berbeda. Dengan melakukan rasionalisasi menggunakan metode Stepwise diharapkan dapat mengetahui pos hujan mana saja yang berpengaruh pada pos duga air. Hasil rekomendasi menunjukkan pada Stepwise-Enter dengan empat kombinasi yaitu Pos Hujan Prigen, Bareng, Tanggul, dan Wilo yang memiliki nilai R = 0,773 dengan kategori “Kuat” dan secara perletakan juga telah tersebar pada wilayah hulu, tengah, dan hilir. Setelah didapatkan rekomendasi dilanjutkan dengan validasi menggunakan satelit CHIRPS yang menunjukkan ke empat pos hujan tersebut menghasilkan nilai NSE kategori “Memenuhi” dan “Baik”. Sementara untuk koefisien korelasinya, semua pos hujan menunjukkan hasil “Sangat Kuat”.