Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DUKUHWALUH PURWOKERTO Anjarwati, Sulfah
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 15, No 1 (2014): Jurnal Techno April 2014
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang empat Dukuhwaluh merupakan pertemuan dari empat arah yaitu: lengan sebelah utara adalah Jl. Sunan Bonang, lengan  sebelah Timur adalah Jl. Raya UMP, lengan sebelah Selatan adalah Jl. Raya Raden Patah, lengan sebelah Barat adalah Jl. Senopati. Analisis diperhitungkan terhadap data kondisi saat ini untuk melihat kemampuan dan kapasitas jalan supaya tidak terjadi kemacetan lalu lintas dan dapat meningkatkan kapasitas simpang yang ditinjau. Arus jenuh dasar (So) Arus jenuh (S)Perbandingan arus lalu lintas dengan arus jenuh (FR) Waktu siklus sebelum  enyesuaian  Ca) dan waktu hijau (g) Kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan (DS) Perilaku Lalu Lintas. Dari data analisis diperoleh: Total arus lalu lintas ( Q) adalah 709 smp, Kapasitas kendaraan 665 smp/jam, Derajat kejenuhan sebesar 1,065, Panjang antrian adalah 225 m, Rasio kendaraan terhenti adalah 0,74 stop/smp, dan tundaan 93 detik/smp. persimpangan tersebut masuk dalam Indek Tingkat Pelayanan (ITP) F yang mempunyai kondisi arus lalu lintas berada dalam keadaan dipaksakan, kecepatan relatif rendah, arus lalu lintas sering berhenti sehingga sering terjadi antrian kendaraan yang panjang.Kata kunci : Simpang, Tingkat Pelayanan
ANALISA KEBIJAKAN PARKIR OFF STREET DI PURWOKERTO Anjarwati, Sulfah
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Techno Oktober 2010
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At city purwokerto found more than 5 shopping centre not yet has representative parking place where parking place need and infrastructure that provided uneven and disagree with characteristics Parking. may even exist several shopping centre will not has this matter parking place cause shopping centre visitor will park the vehicle in area of around shopping centre or in road body.  Durasi watchfulness result parking is got average long from each parking vehicle at study region during 1.53 clock. parking accumulation total and wheel vehicle volume four that use areal parking from clock 09.00 up to blow 22.00 1700 vehicles. all also has value pto smaller than 1, this mean opportunity soes capacity available that is 605 parking compartments too much compared with vehicle total parking, so that many parking compartments untapped.  Key word: off street parking
ANALISIS KEAUSAN AGREGAT BATU ANDESIT BANYUMAS DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELES Anjarwati, Sulfah
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Techno Oktober 2013
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Jatilawang dan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas merupakan sektor penambangan batu andesit yang belum tersentuh investor, Untuk menentukan kualitas dari batu andesit adalah dengan melakukan pengujian terhadap material yang ada, salah satu indikator untuk menentukan kualitas dari material seperti agregat kasar yang digunakan untuk pekerjaan bangunan adalah pengujian keausan agregat dengan mesin Abrasi Los Angeles. Batu Andesit yang telah diambil dari lokasi di pecah terlebih dahulu menjadi agregat kasar dengan ukuran tidak seragam di timbang, dicuci bersih dan di oven sampai mendapatkan berat yang sama dengan berat sebelum di cuci, kemudian Benda uji dimasukkan ke dalam mesin Abrasi Los Angeles,  mesin diputar dengan 500 kali putaran. Setelah selesai pemutaran, benda uji dikeluarkan dari mesin, kemudian saring dengan saringan No. 12, butiran yang diatas saringan No. 12 di timbang, dicuci bersih, dikeringkan dalam oven sampai berat tetap. Dari hasil pengujian keausan agregat dengan mesin los Anggles didapatkan nilai keausan agregat untuk batu andesit Cipetek = 9,05% Citalang = 10,14% Kalikoyong = 10,95% dan Banaran = 9,29%. Batu andesit dari Kecamatan Jatilawang dan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas mempunyai keausan antara 9,05 – 10,95%, memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan.Kata Kunci : Batu Andesit
ANALISIS KEBUTUHAN LUAS PARKIR KAMPUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERDASARKAN JUMLAH MAHASISWA Anjarwati, Sulfah
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Techno April 2012
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An increasing number of students affects accretion need for plots at the University of Muhammadiyah Purwokerto parking. This can be seen in the presence of a complex problem, one of which is the problem of vehicle parking space requirements are needed by students and employees who have a vehicle, either car or motorcycle. For that to know how the actual needs of the existing parking area, how the circulation patterns and parking should be applied to each parking area. Parking space requirements based on the obtained data on the number of students per faculty, the data is analyzed based on the Technical Guidelines for Operation of Parking Facilities issued by the Department of Transportation, the Director of Transportation land. After that made parking and circulation patterns tailored to the plots at the university campus I Muhammadiyah Purwokerto. Needs unit for motorcycle parking spaces is 761 SRP, and the need for car parking spaces is 25 SRP. Motorcycle parking pattern created the position of the vehicle is 900 because of the effectiveness of space. Patterns form a pattern of cars parked at an angle of 450 parking. because of the ease and comfort of the driver to maneuver in and out of parking space. Keywords: Needs Parking Space, Parking Space Unit
Kajian Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Beton Ringan Juanita, Mrs; Anjarwati, Sulfah
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Hasil Penelitian LPPM 2014, 6 September 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyumas sebagai penghasil gula kelapa mempunyai banyak limbah tempurung kelapa yang dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu pemanfaatannya yaitu digunakan sebagai bahan alternatif beton ringan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah tempurung kelapa bisa digunakan untuk beton ringan dan seberapa kuat tekan serta berat jenis beton. Sampel yang digunakan menggunakan proporsi tempurung kelapa sebagai pengganti agregat kasar sebesar 0%, 8%, 25%, 50%, 75% dan 100% dengan kuat tekan rencana 17 Mpa. Hasil penelitian yang diperoleh dengan faktor air semen 0,6 dan nilai slump 10 serta ukuran agregat kasar maksimal 4 cm diperoleh hasil : Berat jenis beton normal 2350,03 kg/m3, 8 % tempurung kelapa 2202,52 kg/m3 masuk kedalam jenis beton normal. Berat jenis beton dengan proporsi 25 % adalah 2017,92 kg/m3 bukan termasuk beton ringan. Berat jenis beton dengan proporsi 50 %, 75 % dan 100% tempurung kelapa masing-masing 1654,40 kg/m3; 1297,17 kg/m3; 1118,3 kg/m3 termasuk beton ringan, Kuat tekan beton normal sesuai dengan kuat tekan rencana 17 Mpa, proporsi 8% kuat tekan 15,776 Mpa, proporsi 25 % kuat tekan 7,32 Mpa, proporsi 50% kuat tekan 2,801 Mpa, proporsi 75 % kuat tekan 0,442 Mpa dan proporsi 100% kuat tekan 0,059 Mpa. Kata kunci : Tempurung kelapa, bahan, alternatif, beton ringan
Analisis Kinerja Jalan Dr. Angka dan Pengaruh Pemberian Median Jalan Purwokerto Doni Putra Wibowo; Sulfah Anjarwati
Sainteks Vol 17, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v17i2.5256

Abstract

Jalan Dr. Angka Purwokerto merupakan jalan yang cukup vital dengan tipe jalan empat lajur dua arah tanpa pemisah arah (median) dari kondisi ruas jalan yang cukup padat lalu lintas tersebut maka pemisah arah (median) dapat diterapkan guna meningkatkan kapasitas dan kinerja ruas jalan itu. Hasil analisa jalan Dr. Angka kondisi existing atau jalan tanpa median didapatkan data kejenuhan 1,56 dimana nilai tersebut melebihi batas kejenuhan yang diijinkan menurut MKJI 1997 yaitu 0,75. Sehingga kondisi ruas jalan Dr. Angka dengan nilai DS tersebut, berarti bahwa kondisi arus lalu lintasnya tidak stabil dengan kepadatan yang tinggi. Berbeda dengan jalan Dr. Angka kondisi baru, karena adanya pemisah arah (median) yang membatasi dua arah yang berlawanan, menimbulkan rendahkan kepadatan lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Tingkat pelayanan pada jalan Dr. Angka Purwokerto mengalami peningkatan akibat perubahan geometrik dan perbaikan jalan tersebut. Berdasarkan analisa pada kondisi jalan Dr. Angka kondisi baru lebih baik dibandingkan dengan kondisi lama. 
Analisis Karakteristik Perilaku Perjalanan dan Willingness to Walk Penumpang BRT Trans Jateng (Purwokerto-Purbalingga) Cremona Ayu Novita Sari; Sulfah Anjarwati; Besty Afriandini
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 1 (2021): Proceedings of Smart Advancement on Engineering and Applied Science
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.259 KB) | DOI: 10.30595/pspfs.v1i.157

Abstract

The increasing need for transportation has prompted the government to provide public transportation to increase mobility and reduce the number of private vehicles. The Department of Transportation of Central Java Province has developed the Trans Jateng BRT (Bus Rapid Transit) mass transportation in the Barlingmascakeb area through activities to improve the Trans Jateng agglomeration transportation service. The BRT that has been operated in the Banyumas area is Corridor 1 on the Purwokerto-Purbalingga route. This study aimed to analyze the characteristics of travel behavior and passengers' willingness to walk. The sampling of the research was random sampling using a questionnaire as the main data collection tool. The results of the discussion of travel behavior in terms of the purpose of the trip were dominated by recreation/shopping and education. The majority of BRT users used public transportation as the mode used before switching to BRT, the connecting mode from home to shelter is dominated by feeders, while from destination to shelter is dominated by walking. The connection distance from the house and from the destination to the shelter is >400 meters. Thus, the majority of respondents came from a buffer range of 0-400 meters. Based on willingness to walk, some respondents walk up to a radius of >400 meters. It is necessary to add more shelter points if the distance between stopping points does not meet the standards and provide better shelter access, especially by walking or using other integrated public transportation.
Analisis Ability to Pay dan Willingness to Pay Penggunaan Parkir di Pasar Banjaran Kabupaten Tegal Sulfah Anjarwati; Juanita Juanita
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 1 (2021): Proceedings of Smart Advancement on Engineering and Applied Science
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.789 KB) | DOI: 10.30595/pspfs.v1i.159

Abstract

The problem of setting tariffs is often a point of conflict between communities and managers. On the one hand, the community wants tariffs at the lowest level according to their capabilities with satisfactory service, on the other hand, the management wants high rates that can generate satisfactory profits. Basically, the determination of parking rates in accordance with the ability and willingness of the community will make it easier for users of parking facilities to pay the tariffs, especially if balanced with adequate services and facilities. Formulate the problem in this study is how the ability and willingness to pay parking users in the Banjaran Market area and whether the existing parking rates are in accordance with the ability and willingness of parking users in the Banjaran Market?. The method used in this study is descriptive analysis method, descriptive is a systematic, actual and accurate depiction of facts, data on events being studied. Analysis is the arrangement of data to obtain answers to questions that arise in research. For users of parking facilities for two-wheeled and four-wheeled vehicles on weekdays, the ATP value is obtained. The first hour tariff is Rp. 1,629.39, the progressive parking rate is Rp. 629, 39 WTP the tariff is Rp. Rp 1.388.08. For users of two-wheeled and four-wheeled vehicles on weekends, the ATP value for the first hour is Rp. Rp. 1,388.08 and the next hour tariff is Rp. 388.08 with a fixed WTP rate of Rp. 1388.08. From all calculations ATP is greater than WTP. The difference between the amount of ATP and WTP from the results of the analysis can occur due to several factors, one of which is the large percentage of parking fee allocation used as a component of ATP calculations that is not suitable for the tariffs applied at the Banjaran Market.
ANALISIS NILAI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA GRAB CAR DI DAERAH PURWOKERTO Bagas Ady Haryanto; Sulfah Anjarwati
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2021): CIVENG VOLUME 2 NO.1 JANUARI 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.175 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v2i1.9880

Abstract

Tingginya pertumbuhan penduduk didaerah perkotaan memicu peningkatan aktivitas, salah satunya dalam bidang transportasi, semakin bertambahnya penduduk semakin meningkatkan mobilitas transportasi, dengan demikian keberadaan sarana dan prasarana serta kualitasnya akan menjadi sebuah kebutuhan. Dalam era modern seperti sekarang ini banyak moda transportasi yang berkembang dan bermunculan, salah satunya transportasi angkutan sewa khusus yaitu grab car.  Grab car merupakan angkutan sewa khusus dengan besaran tarif tercantum dalam aplikasi. Grab car menggunakan kendaraan sedan ataupun bukan sedan atau utility. Dengan kondisi yang ada maka perlu adanya perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan metode komponen biaya sesuai perhitungan biaya operasional kendaraan bagian I DPU Tahun 2005 dan metode wawancara. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai biaya operasional kendaraan grab car di daerah purwokerto untuk kendaraan bukan sedan / utility sebesar Rp 41.472,37 per km dan nilai biaya operasional kendaraan grab car di daerah purwokerto untuk kendaraan sedan sebesar Rp 19.527,09 Per Km.
ANALISIS PENGARUH LIMBAH GRC (GLASSFIBRE REINFORCED CEMENT) DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN MATERIAL BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON Luthfi Chandra Amarullah; Sulfah Anjarwati; M. Agus Salim Al Fathoni
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2021): CIVENG VOLUME 2 NO.1 JANUARI 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.479 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v2i1.9882

Abstract

Di bidang konstruksi bangunan sendiri sudah banyak berkembang teknologi yang salah satunya adalah teknologi beton. Saat ini banyak penelitian-penelitian yang dilakukan oleh ahli sipil maupun mahasiswa untuk meningkatkan kualitas mutu beton. Dalam penelitian ini digunakan limbah GRC (Glassfibre Reinforced Cement) dan abu sekam padi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dan perbandingan biaya produksi beton konvensional ataupun beton inovasi dengan tambahan limbah GRC, dan abu sekam yang sudah dipresentasekan sebagai pengganti agregat maupun semen dengan nilai fc’ 32,25 Mpa. Adapun presentase campurannya limbah GRC sebanyak 7% dari agregat kasar, dan abu sekam sebanyak 3% dari semen. Dengan metode penelitian eksperimen dan direncanakan sesuai SNI 03-2834-2000 dengan fc’ 32,35 Mpa. Pengujian beton dilakukan pada umur 7 hari lalu dikonversikan menjadi umur 28 hari. Hasil kuat tekan yang didapatkan pada umur 7 hari sebesar 24,77 Mpa, dengan konversi umur 28 hari sebesar 38,2 Mpa dan  perbandingan harga beton inovasi lebih hemat sebanyak Rp 24.542,4 untuk setiap m³ beton