Dyan Rahmiati
Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SATIRE POLITIK DALAM LAGU “ANDAI KU GAYUS TAMBUNAN” *) Rahmiati, Dyan
Jurnal Interaktif Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.62 KB)

Abstract

Lagu mampu menyampaikan sebuah pesan sosial secara menarik, dengan kemasan menghibur dan mampu diterima secara lebih general  membuat lagu mampu bergerak dalam proses pemberian pesan penyadaran sosial. Kekuatan ini semakin lengkap ketika isu-isu sensitif terutama yang berkaitan dengan kekuasaan dikemas dalam bentuk satir. Kehadiran sosok Gayus Tambunan menjadi fenomena menarik karena keberadaannya menjadi trigger atas masalah sosial dan politik di negara ini. Korupsi, sebuah kondisi sosial yang ternyata hingga kini belum hilang walaupun pemerintah mencanangkan untuk memberantas perilaku negatif. Dengan diangkatnya wacana ini ke permukaan, menjadi sebuah bukti akan pertanyaan besar korupsi masih menjadi mitos negeri ini. Semakin marak ketika ketidakadilan akan perlakuan hukum bagi kelompok marginal. Pesan satir politik melalui lagu mampu memberi teguran sarat kritik dengan sisipan kemasan humor lebih mengena. Menurut Freud, tampilan jenaka dimaksudkan untuk mengungkapkan tekanan terhadap musuh, mengajak orang lain untuk menertawakan musuh kita. “By belittling and humbling our enemy, by scorning and ridiculing him, we indirectly obtain the pleasure of his defeat by the laughter of the third person, the inactive spectator”. Objek satir dalam lagu ini bukan hanya Gayus Tambunan sebagai pribadi namun lebih pada siapa saja yang diwakili olehnya, instansi, kejaksaan, pemerintah bahkan siapapun yang mendapatkan keuntungan atas ketidakadilan sistem politik dan hukum di negeri ini.  Kata Kunci: Satire, Lagu, Politik, Gayus Tambunan*) Jurnal ini pernah dipublikasikan di Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No. 1, April 2011 (ISSBN: 2088981X) halaman 69-78.
Pemetaan Meme Politik Pasca Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019 Dyan Rahmiati Soebakir; Bayu Indra Pratama; Abdul Hair
Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8 No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/kanal.v8i2.220

Abstract

Peran sosial media dalam aktivitas politik tanah air semakin besar, khususnya dalam menyebarkan ide, gagasan, informasi, maupun komentar. Pemilihan umum presiden merupakan pesta demokrasi terbesar tiap lima tahunan, dimana keterlibatan masyarakat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilannya. Konten yang dismpaikan melalui media sosial akan viral dan tidak akan mudah untuk melihat besar dampak atau efeknya. Dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi dapat mengungkap sebaran informasi yang berkaitan pemetaan meme politik di media sosial. Pengumpulan data analisis jaringan dilakukan dengan mengunduh data interaksi di media sosial pasca debat. Percakapan yang diunduh meliputi beberapa hashtag/tagar (#) yang secara eksplisit berkaitan dengan debat. Empat tagar yang berkaitan antara lain, #debatpilpres2019 #jokowiamin #prabowosandi #pilpres2019. Pengumpulan data ini menggunakan aplikasi NODEXL. Baru kemudian dipilah yang menggunakan meme sebagai teks penyampai pesan utamanya. Dari penelitian ini didapatkan hasil akun anonim lebih dominan dalam percakapan. Meme yang paling ramai memancing perhatian adalah start-up unicorn berhasil memancing diskusi dan perdebatan di twitter. Interaksi lebih tinggi didapati kubu Prabowo. Tiga media massa dalam jaringan ini, yakni Liputan6, Indosiar, serta ConversationIDN berusaha menampilkan opini yang berimbang, yakni mentweet kedua paslon secara proporsional. Akan tetapi akun influencer, buzzer, dan BOT, lebih berperan dalam kuantitas percakapan. Interaktivitas antar akun lebih didominasi oleh retweet ketimbang reply atau komentar.
Merawat Tradisi Lokal sebagai Strategi Pengurangan Risiko Bencana di Dusun Brau, Jawa Timur (Preserving Local Traditions as a Strategy for Disaster Risk Reduction in Brau Village, East Java) Megasari N Fatanti; Dyan Rahmiati; Ika Rizki Yustisia
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 21, No 1 (2019): JURNAL IPTEK-KOM (JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.334 KB) | DOI: 10.33164/iptekkom.21.1.2019.75-91

Abstract

Manajemen kebencanaan di Indonesia sejauh ini masih dominan memanfaatkan analisis saintifik dan meminggirkan pengetahuan lokal. Melalui perspektif komunikasi ritual, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara warga Dusun Brau membangun pengetahuan tentang bencana dengan memanfaatkan pengetahuan serta tradisi lokal mereka. Untuk mendapatkan potret tradisi lokal masyarakat Dusun Brau dalam mengurangi risiko bencana, metode studi kasus dipilih dengan pengumpulan data berupa observasi partisipan dan wawancara. Temuan penelitian dibagi ke dalam empat bagian. Pertama, masyarakat Dusun Brau mengetahui dan menyadari bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan bencana sehingga ada kesepakatan tidak tertulis di antara mereka untuk selalu menjaga keseimbangan alam dengan cara menentukan vegetasi tanaman apa yang boleh dan tidak boleh ditanam di lahan miring mereka. Kedua, secara rutin setiap tanggal 12 di bulan Rajab diadakan acara bersih desa dan selamatan di makam Buyut Sarpin. Ketiga, masyarakat juga rutin menggelar ritual cok bakal sebelum masa tanam supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik. Keempat, masyarakat Dusun Brau rutin menggelar pengajian tahlil setiap malam Jumat sebagai bentuk komunikasi tradisional antarwarga. Masyarakat dusun Brau juga memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang cukup kuat, yang tercermin dari perasaan senasib sepenanggungan jika terjadi bencana.
Satire Politik Lagu Gayus "Andai Ku Gayus Tambunan" Dyan Rahmiati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 1 (2011): April
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.172 KB) | DOI: 10.15642/jik.2011.1.1.68-77

Abstract

Lagu mampu menyampaikan sebuah pesan sosial secara menarik, dengan kemasan menghibur dan mampu diterima secara lebih general membuat lagu mampu bergerak dalam proses pemberian pesan penyadaran sosial. Kekuatan ini semakin lengkap ketika isu-isu sensitif terutama yang berkaitan dengan kekuasaan dikemas dalam bentuk satir. Kehadiran sosok Gayus Tambunan menjadi fenomena menarik, karena keberadaannya menjadi trigger atas masalah sosial dan politik di negara ini. Korupsi, sebuah kondisi sosial yang ternyata hingga kini belum hilang walaupun pemerintah mencanangkan untuk memberantas perilaku negatif. Dengan diangkatnya wacana ini ke permukaan, menjadi sebuah bukti akan pertanyaan besar korupsi masih menjadi mitos negeri ini. Semakin marak ketika ketidakadilan akan perlakuan hukum bagi kelompok marginal. Pesan satir politik melalui lagu mampu memberi teguran sarat kritik dengan sisipan kemasan humor lebih mengena. Menurut Freud, tampilan jenaka dimaksudkan untuk mengungkapkan tekanann terhadap musuh, mengajak orang lain untuk mentertawakan musuh kita. ‘‘By belittling and humbling our enemy, by scorning and ridiculing him, we indirectly obtain the pleasure of his defeat by the laughter of the third person, the inactive spectator.”Objek satir dalam lagu ini bukan hanya Gayus Tambunan sebagai pribadi namun lebih pada siapa saja yang diwakili olehnya, instansi, kejaksaan, pemerintah bahkan siapa pun yang mandapatkan keuntungan atas ketidakadilan sistem politik dan hukum di negeri ini
Literasi Pengasuhan Berbasis Fatherhood sebagai Upaya Preventif Permasalahan Sosial Remaja Sri Handayani; Rachmat Kriyantono; Dyan Rahmiati
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i2.4328

Abstract

Peran ayah dalam pengasuhan anak pada keluarga modern makin meningkat, namun masih tidak secepat meningkatnya kuantitas ibu yang masuk ke ranah publik (bekerja). Keluarga membutuhkan kedua peran (ayah dan ibu) berfungsi dengan optimal untuk perkembangan anak. Khususnya saat beberapa penelitian ilmiah mengidentifikasi bahwa permasalahan sosial remaja yang timbul di masyarakat saat ini berawal dari terlewatinya peran ayah dalam pengasuhan dan Pendidikan anak. Optimalisasi peran ini tentunya bukan lagi memposisikan satu pihak hanya ‘membantu’ pihak yang lain. Saling mengisi dalam kesetaraan menjadi kunci keberhasilan sebuah keluarga, karena anak membutuhkan role model dan contoh dalam bersikap dan bertindak. Bahwasanya Pendidikan dan pengasuhan anak adalah tanggungjawab ibu menjadi mitos sosial yang perlu untuk direkonstruksi, karena sesungguhnya ayah memiliki porsi tanggungjawab yang sama dengan ibu. Perlu adanya kesungguhan dan konsistensi dalam upaya perarusutamaan peran ayah dalam keluarga ini.
Peningkatan Bahasa Asing di Kawasan Wisata Jopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi Ismatul Khasanah; Yusri Fajar; Dyan Rahmiati; Rofiq Rofiq; Khilmi Mauliddian
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.759

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa asing masyarakat khususnya bagi masyarakat kawasan wisata Jopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi sebagai bekal dalam pelayan informasi sekaligus untuk mempromosikan daya tarik wisata yang telah ada. Metode pelaksanaan dengan pelibatan mitra pengabdian yaitu Pemerintah Desa Kampung Anyar, para pegiat dan pengelola wisata Jopuro, pelajar, dan masyarakat umum sekitar wisata. Tahap-tahap pelaksanaan meliputi: sosialisasi program pelatihan, pembuatan kurikulum dan bahan pengajaran, pembelajaran bahasa asing, Jadwal pembelajaran dan pendampingan proses pembelajaran, monitoring dan evaluasi pembelajaran, dan pembuatan kelompok belajar sebagai sarana pembinaan dan monitoring agar program dapat berjalan secara berkelanjutan. Pada pengabdian ini, pengabdi berpartisipasi dalam memberikan solusi atas kendala yang dihadapi masyarakat agar dapat dirasakan manfaatnya bagi potensi wisata yang berkelanjutan yaitu berupa pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing (Inggris, Jepang, Cina) bagi masyarakat yang memiliki potensi untuk membangun keberlanjutan wisata di kawasan wisata secara gratis. Dengan adanya pelatihan ini maka pengelola wisata dapat melakukan upaya memaksimalkan pengelolaan website wisata dan sarana media sosial dengan menggunakan bahasa asing sebagai sarana promosi agar lebih banyak dikenal secara global.