Dyan Rahmiati
Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Komunikasi

Satire Politik Lagu Gayus "Andai Ku Gayus Tambunan" Dyan Rahmiati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 1 (2011): April
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.172 KB) | DOI: 10.15642/jik.2011.1.1.68-77

Abstract

Lagu mampu menyampaikan sebuah pesan sosial secara menarik, dengan kemasan menghibur dan mampu diterima secara lebih general membuat lagu mampu bergerak dalam proses pemberian pesan penyadaran sosial. Kekuatan ini semakin lengkap ketika isu-isu sensitif terutama yang berkaitan dengan kekuasaan dikemas dalam bentuk satir. Kehadiran sosok Gayus Tambunan menjadi fenomena menarik, karena keberadaannya menjadi trigger atas masalah sosial dan politik di negara ini. Korupsi, sebuah kondisi sosial yang ternyata hingga kini belum hilang walaupun pemerintah mencanangkan untuk memberantas perilaku negatif. Dengan diangkatnya wacana ini ke permukaan, menjadi sebuah bukti akan pertanyaan besar korupsi masih menjadi mitos negeri ini. Semakin marak ketika ketidakadilan akan perlakuan hukum bagi kelompok marginal. Pesan satir politik melalui lagu mampu memberi teguran sarat kritik dengan sisipan kemasan humor lebih mengena. Menurut Freud, tampilan jenaka dimaksudkan untuk mengungkapkan tekanann terhadap musuh, mengajak orang lain untuk mentertawakan musuh kita. ‘‘By belittling and humbling our enemy, by scorning and ridiculing him, we indirectly obtain the pleasure of his defeat by the laughter of the third person, the inactive spectator.”Objek satir dalam lagu ini bukan hanya Gayus Tambunan sebagai pribadi namun lebih pada siapa saja yang diwakili olehnya, instansi, kejaksaan, pemerintah bahkan siapa pun yang mandapatkan keuntungan atas ketidakadilan sistem politik dan hukum di negeri ini