Dyan Rahmiati
Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Kanal : Jurnal Ilmu Komunikasi

Pemetaan Meme Politik Pasca Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019 Dyan Rahmiati Soebakir; Bayu Indra Pratama; Abdul Hair
Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8 No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/kanal.v8i2.220

Abstract

Peran sosial media dalam aktivitas politik tanah air semakin besar, khususnya dalam menyebarkan ide, gagasan, informasi, maupun komentar. Pemilihan umum presiden merupakan pesta demokrasi terbesar tiap lima tahunan, dimana keterlibatan masyarakat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilannya. Konten yang dismpaikan melalui media sosial akan viral dan tidak akan mudah untuk melihat besar dampak atau efeknya. Dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi dapat mengungkap sebaran informasi yang berkaitan pemetaan meme politik di media sosial. Pengumpulan data analisis jaringan dilakukan dengan mengunduh data interaksi di media sosial pasca debat. Percakapan yang diunduh meliputi beberapa hashtag/tagar (#) yang secara eksplisit berkaitan dengan debat. Empat tagar yang berkaitan antara lain, #debatpilpres2019 #jokowiamin #prabowosandi #pilpres2019. Pengumpulan data ini menggunakan aplikasi NODEXL. Baru kemudian dipilah yang menggunakan meme sebagai teks penyampai pesan utamanya. Dari penelitian ini didapatkan hasil akun anonim lebih dominan dalam percakapan. Meme yang paling ramai memancing perhatian adalah start-up unicorn berhasil memancing diskusi dan perdebatan di twitter. Interaksi lebih tinggi didapati kubu Prabowo. Tiga media massa dalam jaringan ini, yakni Liputan6, Indosiar, serta ConversationIDN berusaha menampilkan opini yang berimbang, yakni mentweet kedua paslon secara proporsional. Akan tetapi akun influencer, buzzer, dan BOT, lebih berperan dalam kuantitas percakapan. Interaktivitas antar akun lebih didominasi oleh retweet ketimbang reply atau komentar.