Imami Arum Tri Rahayu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN BERDASAR MASALAH Imami Arum Tri Rahayu
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.086 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n1.p1-6

Abstract

ABSTRAKKemampuan pemecahan masalah merupakan salah tujuan pembelajaran level tinggi dalam ranah kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap sosial pebelajar. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan selama dua siklus dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian non-test berupa lembar penilaian. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu kemampuan pemecahan masalah siswa belum optimal karena 75% subyek tidak berhasil menyelesaikan permasalahan. Selain itu, masih banyak ditemukan sikap yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. Pada siklus kedua terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan indikasi bahwa 75% siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan disertai dengan penurunan sikap yang tidak relevan.                                                                                                                                                       Kata Kunci: problem solving, social behavior, hasil belajar kognitif. ABSTRAKProblem solving ability is one of the goals of high level learning in the cognitive domain. Several studies have shown that using a particular learning model provides a significant improvement impact on improving cognitive learning outcomes. This research is a collaborative class action research that aims to find out how the influence of the use of problem-based learning model to problem solving ability and social attitude of learners. Implementation of problem-based learning model is done during two cycles and measurement of learning result is done by using non-test assessment instrument in the form of assessment sheet. Further data analysis is done by using scoring method. The results showed that in the one cycle problem solving ability students have not optimal because 75% of subjects did not successfully solve the problem. In addition, there are still many attitudes that are not relevant to the learning process. In the second cycle there is an increase in problem-solving abilities with an indication that 75% of students are able to resolve the given problem and accompanied by a decrease in irrelevant attitudes. Keywords: problem solving, social behavior, cognitive learning outcomes
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA KULIAH DESAIN TATA RIAS Biyan Yesi Wilujeng; Imami Arum Tri Rahayu; Nia Kusstianti
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.342 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n1.p21-27

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang Pengembangan Alat Penilaian Berbasis Kompetensi pada mata kuliah Desain Tata Rias pada kompetensi Pembuatan Tata Rias Fantasi berdasarkan sumber ide/ tema menggunakan alat penilaian portofolio dilaksanakan  dengan  tujuan (1) untuk mengetahui kelayakan alat penilaian berbasis portofolio dan (2) untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa terhadap model pembelajaran berbasis portofolio pada mata kuliah desain tata rias. Penelitian ini  dilaksanakan pada mahasiswa program studi S1 Pendidikan Tata Rias  Jurusan Pendidikan kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik yang memprogram mata kuliah Desain Tata Rias pada semester genap 2015/2016. Rancangan penelitian menggunakan 4-D model, yaitu (1) Define, (2) Design, (3) Develope, dan (4) Determinate. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar  validasi perangkat pembelajaran mata kuliah Desain Tata Rias pada kompetensi Pembuatan Tata Rias Fantasi Berdasarkan Sumber Ide/ Tema dan lembar penilaian portofolio. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Alat penilaian portofolio pada mata kuliah desain Tata Rias Layak untuk digunakan pada proses pembelajaran Desain Tata Rias kompetensipembuatan desain tata rias fantasi berdasar sumber ide; (2) Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Desain Tata Rias kompetensipembuatan desain tata rias fantasi berdasar sumber ide yang dinilai melalui portofolio yang telah dibuat oleh mahasiswa menunjukkan hasil yang baik.                                                                                                                 Kata Kunci: alat penilaian, hasil belajar, portofolio. ABSTRACTResearch on Development Tool Based Assessment of Competence in the subject of Design Makeup on competence Making Makeup Fantasy based sources of ideas / themes using a portfolio assessment carried out with the purpose of (1) to determine the feasibility of an assessment tool based on the portfolio and (2) to assess learning outcomes students' learning model portfolio based on the design of cosmetology courses. The research was conducted on students of S1 Makeup Education Department of Special Education Faculty of Engineering Family welfare program Makeup Design courses in the second semester 2015/2016. The study design using 4-D models, namely (1) Define, (2) Design, (3) Develope, and (4) Determinate.The instrument used in this study is a validation sheet learning tools Makeup Design courses on competence Making Based Sources Fantasy Makeup Idea / Theme and portfolio assessment sheet. The data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that; (1) Tools portfolio assessment in the course design Makeup Deserves to be used in the learning process competence Makeup Design cosmetology design making fantasy-based sources of ideas; (2) The results of student learning in the subject of competencies Makeup Design cosmetology design making fantasy-based sources of ideas are assessed through a portfolio that was created by the students showed good results. Keywords:assessment tools, learning outcomes, portfolio.
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM SENSOR BERBASIS ARDUINO DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING MODEL Wahyu Dwi Kurniawan; Agung Prijo Budijono; Imami Arum Tri Rahayu
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 1 No. 2 (2019): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.901 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v1n2.p44-53

Abstract

ABSTRAKPada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali pokok bahasan sensor masih belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang telah menempuh mata kuliah Instrumentasi dan Kendali menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa kesulitan memahami materi sensor. Hal ini dikarenakan minimnya perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga pembelajaran menjadi kurang kondusif dan menjadi pasif. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengembangkan panduan praktikum sensor berbasis Arduino dengan pendekatan collaborative teamwork learning model untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Berdasarkan hasil validasi dari 3 validator menunjukan bahwa, skor rata-rata validasi termasuk dalam kategori baik (3,65). Hal ini dapat dikatakan bahwa panduan praktikum sensor yang dikembangkan layak untuk digunakan pada perkuliahan Instrumentasi dan Kendali. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lebih efektif dengan indikator bahwa mahasiswa antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar mahasiswa telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal. Kata Kunci: panduan praktikum, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model. ABSTRACTAt lecturing Instrumentation and Control the subject of censorship is still not optimal. Based on the results of interviews with Mechanical Engineering students who have taken the Instrumentation and Control courses show that most students find it difficult to understand about censorship. This is due to the lack of learning tools used so that learning becomes less conducive and passive. To answer these problems, the specific objective in this research is to develop an Arduino-based sensor practicum guide with a collaborative teamwork learning model approach to improve the competencies of students majoring in Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Surabaya. To achieve the above objectives, the development model used is the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, evaluation). This article will only discuss the results of the validation of the sensor practicum guide that has been developed. Based on the results of the validation of 3 validators showed that, the average score of validation included in both categories (3.65). It can be said that the sensor practicum guide developed is suitable for use in Instrumentation and Control lectures. Based on the results of limited trials it can be concluded that learning is more effective with indicators that students are enthusiastic in participating in learning so that student learning outcomes have been completed individually or classically. Keywords: practicum guide, sensor, arduino, collaborative teamwork learning model.