Etti Swasti
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FERTILITAS DAN VIABILITAS POLEN TANAMAN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) ASAL SUMATERA BARAT Habiburrahman Malik Al-Hamda; Etti Swasti; Benni Satria
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1930

Abstract

Jamblang merupakan salah satu buah lokal Indonesia yang keberadaannya sudah jarang ditemukan. Jamblang dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kota Padang sebagai jambu kaliang. Polen merupakan organ generative jantan dari tanaman yang berfungsi sebagai sarana utama pengalir gen pada persilangan spesies. Fertilitas adalah kemampuan polen atau bakal buah untuk tumbuh normal membentuk benih. Sedangkan sterilitas adalah kegagalan proses pembuahan karena ketidakmampuan pollen atau bakal buah untuk membentuk biji. Viabilitas polen merupakan persentasi polen yang akan menyelesaikan perkecambahan dan membentuk tabung sari (pollen tube). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui persentase polen tanaman jamblang yang fertile dan viable yang berguna bagi kegiatan pemuliaan tanaman. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pewrnaan dengan larutan bromothymol blue untuk mengamati fertilitas polen, dan pengujian vibilitas polen dengan metode Brewbaker dan Kwack (1964). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa terdapat polen yang fertile pada semua genotype tanaman, akan tetapi tidak ada satupun polen yang mampu untuk berkecambah secara in vitro.
UJI DAYA HANTAR LISTRIK UNTUK BENIH PADI (Oryza sativa L.) Miftahul Khairani; Nalwida Rozen; Etti Swasti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benih yang sudah disimpan lama biasanya akan mengalami kemunduran, sehingga perlu dilakukan pengujian viabilitas dan vigor kembali. Salah satu metode yang sudah dikeluarkan ISTA adalah uji daya hantar listrik (DHL), namun baru beberapa komoditi yang divalidasi. Untuk itu, perlu dilakukan kepada benih padi untuk mendapatkan metode yang tepat pada pengujian viabilitas dan vigor benih dengan pengujian yang lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode uji daya hantar listrik yang tepat untuk benih padi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2022 di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu varietas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varietas memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah (DB), uji hitng pertama (FCT), uji nilai indeks (IVT), uji muncul tanah (SET), dan nilai daya hantar listrik (metode uji jumlah benih 50 butir dan volume rendaman 100 ml aquadest).
Optimasi Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Hasil Dua Kultivar Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Sistem Hidroponik Rakit Apung Atikah Julia Nefa; Sutoyo Sutoyo; Etti Swasti
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.4.2.73-81.2022

Abstract

Lettuce (Lactuca sativa L.) is a vast horticultural plant hydroponics are grown, but improved hydroponic lettuce using Liquid Organic Fertilizer (LOF) is not optimal to replace inorganic fertilizers. The aims of this research are to determine the interaction of giving LOF with the two cultivars of lettuce, to get the optimum concentration of LOF for maximum yield base on the right concentration, and to find out the best cultivars has the best yield. This research was conducted in June to September 2019 at the Agrofarm Hidroponik 55 Cupak Tangah, Water Laboratory of Environmental Engineering Study Program, Instrumentation and Control Laboratory of Agricultural Engineering Study Program, Nutrition and Nonruminant Laboratory of Animal Husbandry Faculty, Andalas University, Padang City. The experiment used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors, namely lettuce cultivars (Grand Rapid and Green Coral 710) and fertilizer concentration (liquid organic fertilizer and inorganic ab-mix fertilizer) with consisted on 6 levels. There were 12 combinations and 3 replications resulting in 36 treatment units. The data were analyzed statistically using the F test at the 5% level followed by a Dunnett test. The results showed that there was no interaction between type and concentration of fertilizer with the two cultivars of lettuce. LOF being given on the lettuce products height, number of leaves, weights of plant, hardness of leaves lettuce is lower than of the one given inorganic fertilizer but LOF giving products relative level of fiber is similar to the giving inorganic fertilizer. Grand Rapid cultivars has higher and harder than Green Coral but it doesn‟t show a real difference in result on weights, number of leaves and fiber‟s level
PENGARUH DOSIS ARANG AKTIF TERHADAP PERKECAMBAHAN EMBRIO SOMATIK KEDELAI (Glycine max L.) Gustian Gustian; Etti Swasti; Nandita Samaralya Tori; Silvia Permata Sari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3561

Abstract

Soybeans (Glycine max L.) are a type of leguminous food crop that is important as a source of protein and vegetable oil, making them a good potential for human growth. Efforts that can be made to increase production and productivity while reducing imports and soybean development include the assembly of superior varieties through tissue culture, with regeneration through somatic embryogenesis. Somatic embryos that have been produced are matured to obtain seedlings by adding activated charcoal. This research aims to determine the effect and the appropriate dosage of activated charcoal for the germination of somatic embryos of soybeans. The research was conducted in the Tissue Culture Laboratory of the Faculty of Agriculture, Andalas University, Padang, from May to August 2023. The research was arranged in a completely randomized design (CRD) with five treatment levels of activated charcoal dosage, namely 1, 1.5, 2, 2.5, and 3 g/l. The data were analyzed using a 5% level F test, and if the calculated F was greater than the Pr(>F), it was followed by a post hoc test using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a 5% significance level. The results of the research show that the addition of activated charcoal to the media can germinate somatic embryos of soybean plants. In the media containing 2 g/l of activated charcoal, seedlings emerged at 27.15 days after sowing (DAS), and 96.67% of somatic embryos germinated.  Keywords: Activated charcoal, germination, somatic embryo, soybean INTISARIKedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan jenis polong polongan yang penting sebagai sumber protein dan minyak nabati, sehingga memiliki potensial yang baik untuk pertumbuhan tubuh manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dalam menekan jumlah impor dan pengengembangan kedelai yaitu dengan perakitan varietas unggul melalui kultur jaringan yang regenerasinya melalui embriogenesis somatik. Embrio somatik yang telah dihasilkan dilakukan maturasi untuk mendapatkan kecambah dengan metode penambahan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis arang aktif yang tepat untuk perkecambahan embrio somatik kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, pada Mei sampau Agustus 2023. Penelitian disususn dalam Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakukan dengan dosis arang aktif 1, 1,5, 2, 2,5, dan 3 g/l. Data dianalisis menggunakan uji F taraf 5%, jika F hitung lebih besar dari Pr(>F) maka dilanjutkan dengan uji lanjut dengan menggunakan Duncan Multipel Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian arang aktif pada media dapat mengecambakan embrio somatik tanaman kedelai. Pada media yang mengandung 2 g/l arang aktif menunjukan waktu muncul kecambah pada 27,15 HST dan 96,67% embrio somatik berkecambah. Kata Kunci: Arang aktif, perkecambahan, embrio somatik, kedelai