Alfita Ilfiyaningrum
Universitas Negeri Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kerawanan Longsor Berdasarkan Tingkat Kelerengan di Kecamatan Gunungpati Menggunakan Analisis Spasial SIG Alfita Ilfiyaningrum; Azzah Balqis Sabbah; Rini Kusumawardani
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 14, No. 02, Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v14i2.1338

Abstract

Tanah Longsor merupakan salah satu bencana yang terjadi di Indonesia. Ada beberapa factor penyebab terjadinya tanah longsor antara lain curah hujan tinggi, jenis tanah, bencana alam pemicu dan kondisi kemiringan tanah. Untuk melakukan analisis dalam ruang lingkup sempit penyebab yang paling berpengaruh adalah kemiringan tanah. Hal ini disebabkan untuk ruang lingkup local curah hujan dan jenis tanah relatif sama, sehingga dapat disamakan pengaruhnya. Kecamatan Gunungpati merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang. Secara topografi Kecamatan Gunungpati 18.92 % di Ketinggian 19–150 meter, 30.11% di Ketinggian 150–240 meter, 27.78% di ketinggian 240–320 meter, 18% di ketinggian 320 – 440 meter, dan 5.2% di ketinggian 440-610 meter. Analisis spasial dilakukan terhadap data citra DEMNAS BIG untuk mendapatkan peta ketinggian dan peta tingkat kelerengan. Analisis spasial yang dilakukan dengan menghitung tingkat kelerengan pada setiap ruas area. Perhitungan kelerengan dilakukan dengan menghitung persentase perbandingan beda tinggi dan beda jarak datar. Hasil perhitungan kelerengan digunakan untuk pengelompokan tingkat kelerengan yaitu datar, landai, agak curam, curam, dan sangat curam. Analisis dilakukan tiap desa untuk mengetahui persentase masing-masing ketinggian dan tingkat kelerengan. Berdasarkan analisis spasial intersect didapatkan hasil daerah di Kecamatan Gunungpati yang rawan terjadinya longsor terletak pada kondisi kelerengan agak curam, curam, dan sangat curam. Total kawasan rawan tanah longsor berdasarkan skema tersebut adalah 2067.83 Ha atau 38.40 % dari total luas daerah Kecamatan Gunungpati yaitu 5834.47 Ha
Analisa kebutuhan Tipikal Fondasi untuk Rumah 1-2 Lantai di Wilayah Tegal Bagian Utara Tanah Di Wilayah Tegal Bagian Utara Azzah Balqis Sabbah; Retno Mayasari; Alfita Ilfiyaningrum; Rizki Kurniadhi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.505 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i1.10818

Abstract

Potensi bahaya penurunan tanah lunak yang terjadi pada daerah utara Tegal akibat beban pemukiman dengan mengkaji data uji lapangan dan laboratorium tanah di utara Tegal. Kajian penurunan tanah dan kecepatan penurunan tanah dilakukan dengan kombinasi program Plaxis yang menggunakan prinsip elemen hingga dan metode manual konsolidasi pada beban pemukiman. Analisis menghasilkan bahwa rumah tinggal 1 lantai di daerah utara Tegal  dengan pondasi telapak mengalami penurunan sebesar 43 mm dan daya dukung 70 kPa sehingga masih dalam batas range persyaratan yaitu maksimum 75 mm dan minimum 65 kPa. Rumah tinggal 2 lantai di daerah utara Tegal  tidak disarankan untuk menggunakan pondasi telapak dan geotekstile karena masih belum dapat memenuhi syarat batas.  Rumah 2 lantai disarankan menggunakan pondasi dalam minipile 0.2x0.2 m dengan kedalaman 15 m. Desain tersebut sudah masuk dalam range batas yaitu 170 kPa dan 20 mm sehingga masih dalam batas persyaratan yaitu maksimum 75 mm dan minimum 65 kPa.