Paulini Paulini
Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BERBAGAI JENIS KOTORAN TERNAK SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN TANAH GAMBUT UNTUK PEMBUDIDAYAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) Paulini Paulini; Maria Haryulin Astuti; Ria Anjalani
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 16 No. 1 (2022): Agrienvi : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber pencemaran. Oleh karena itu, pengembangan usaha peternakan harus mampu meminimalkan limbah peternakan. Budidaya cacing tanah dengan media hidup kotoran ternak dan tanah gambut menjadi salah satu upaya memanfaatkan limbah peternakan. Cacing tanah memberikan banyak manfaat untuk manusia yaitu pupuk, pakan ternak, campuran bahan obat-obatan, dan bahan campuran untuk kosmetik. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh media hidup yang terdiri dari tanah gambut dan kotoran ternak terhadap pertumbuhan dan produksi cacing tanah (Lumbricus rubellus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (100% Tanah Gambut), P2 (50% Tanah Gambut + 50% Kotoran Sapi), P3 (50% Tanah Gambut + 50% Kotoran Ayam), dan P4 (50% Tanah Gambut + 50% Kotoran Kambing). Variabel penelitian yang diamati adalah jumlah, panjang, dan bobot cacing tanah. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah populasi cacing tanah (P>0,05). Panjang cacing tanah menunjukkan perbedaan yang nyata di antara perlakuan (P<0,05). Bobot cacing tanah menunjukkan perbedaan yang nyata di antara perlakuan (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai jenis kotoran ternak sebagai media tambahan tanah gambut mempengaruhi pertumbuhan dann produksi cacing tanah. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P1. Hal ini dikarenakan kondisi media tidak mengalami perubahan karena adanya tidak adanya penambahan kotoran ternak. Kotoran sapi memberikan hasil yang lebih baik dari pada jenis kotoran ternak lainnya sebagai media tambahan pada budidaya cacing tanah.
Quality of Kepok Banana Peel Silage With The Addition of Cassava Meal Ria Anjalani; Yusanti Waluwandja; Paulini Paulini; Maria Haryulin Astuti; Satrio Wibowo; Nyahu Rumbang; Rts. Sherly Dwijayanti
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 26 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiiip.v26i1.23952

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung gaplek sebagai aditif silase terhadap kualitas silase kulit pisang kepok. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu P0 (Penambahan tepung gaplek pada level 0%), P1 (Penambahan tepung gaplek pada level 5%), P2 (Penambahan tepung gaplek pada 10%), P3 (Penambahan tepung gaplek pada level 15%), dan P4 (Penambahan tepung gaplek pada level 20%). Ensilase berlangsung selama  21 hari. Setiap perlakuan diulang masing-masing sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik, kualitas fermentasi, dan komposisi kimia. Hasil menunjukkan kualitas fisik silase kulit pisang kepok adalah bertekstur padat serta tidak menggumpal dan berlendir,  warna kecoklatan hingga coklat kehitaman, dengan bau asam  hingga asam kemanisan, dan keberadaan jamur dalam jumlah sedikit. Nilai pH  tidak menunjukkan  perbedaan yang sangat nyata (P>0,01). Skor Fleigh menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kandungan bahan Kering tidak menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01). Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Penambahan aditif tepung gaplek pada silase kulit pisang kepok memberikan hasil terbaik pada  pada  level 20%.