Proses pencampuran biodiesel dengan bahan bakar diesel telah lama dilaksanakan dimana pemerintah Indonesia telah mengalokasikan kadar biodiesel sebesar 7,5 % di dalam bahan bakar diesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuatan bahan bakar emulsi minyak diesel dan air yang dapat memperbaiki efisiensi pembakaran, mengurangi emisi gas buang dan menghemat konsumsi bahan bakar diesel murni. Pembentukan bahan bakar emulsi dari campuran minyak diesel dan air diharapkan dapat mengurangi emisi gas nitrogen oksida (NOx) dan karbonmonoksida. Dalam penelitian ini, akan dilakukan proses emulsi bahan bakar diesel dan air dengan adanya penambahan surfaktan Span 85 dan Tween 80. Ada beberapa aspek yang akan mempengaruhi proses pembentukan emulsi satu fasa antara minyak diesel, dan air. Beberapa aspek yang mempengaruhi antara lain pengaruh variasi penambahan volume minyak diesel, volume air dan volume surfaktan terhadap stabilitas emulsi yang terbentuk. Penelitian ini telah menghasilkan 3 bentuk emulsi satu fasa antara minyak diesel, surfaktan dan air.