Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penentuan Panjang Gelombang Berbagai Filter Warna pada Lampu TL dan Wolfram dengan Spektrometer Kisi Difraksi untuk Menunjang Eksperimen Efekfotolistrik Herwinarso .; Tjondro Indrasutanto
Magister Scientiae No 33 (2013)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.137 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v0i33.610

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan nilai panjang gelombang berbagai filter warna dengan menggunakan percobaan kisi difraksi. Dipilih percobaan kisi difraksi karena variabel kesalahannya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan eksperimen lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu siswa sekolah menengah/mahasiswa dalam melakukan eksperimen efekfotolistrik, sehingga dapat menghasilkan nilai konstanta Planck yang cukup baik (paling tidak mempunyai orde yang sama yaitu 10-34) dengan menggunakan panjang gelombang filter warna. Hasil penelitian adalah nilai panjang gelombang dari 3 filter warna (merah jingga dan hijau) dari sumber cahaya lampu TL dan wolfram, karena filter warna lainnya seperti biru dan ungu tidak tampat hasil difraksinya pada teleskop spectrometer meski telah menggunakan lampu dengan daya 100 watt. Nilai panjang gelombang filter merah untuk lampu TL 6.4024x10-7 m dan lampu wolfram 6.4968x10-7 m, filter jingga untuk lampu TL 6.2065x10-7 m dan lampu wolfram 6.2936x10-7 m, filter hijau untuk lampu TL 5.3280x10-7 m dan lampu folfram 5.0738x10-7 m. Dan setelah diujicobakan pada eksperimen efekfotolistrik, untuk lampu TL diperoleh nilai konstanta Planck 5,1797x10-34 Js dan untuk lampu wolfram 4,5443x10-34 Js. Dengan demikian panjang gelombang filter warna merah, jingga dan hijau yang diperoleh masih belum tepat sesuai harapan, hal ini disebabkan karena ada beberapa nilai panjang gelombang yang tidak terdeteksi pada teleskop spectrometer. Namun demikian nilai panjang gelombang tersebut masih dapat digunakan untuk digunakan dalam eksperimen efekfotolistrik karena nilai konstanta Planck yang diperoleh masih dalam orde 10-34.
Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz G. Budijanto Untung; Tjondro Indrasutanto; Herwinarso .
Magister Scientiae No 32 (2012)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v0i32.617

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menunjukkan bahwa energi elektron suatu atom itu terkuantisasi, memahami kurva Franck-Hertz dari peristiwa penyerahan energi yang tidak kontinyu oleh elektron bebas kepada atom Mercury dan menentukan energi eksitasi atom Mercury serta menentukan panjang gelombang foton yang dipancarkan. Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa energi elektron dalam atom itu terkuantisasi kenyataan ini mendukung teori atom Bohr. Kurva yang terbentuk sangat mirip dengan kurva hasil percobaan Franc-Hertz yang sebenarnya, perbedaan yang ada adalah suhu uap Mercury dalam percobaan ini hanya 1300 C sedangkan aslinya adalah 1800 C. Energi eksitasi yang diperoleh dari percobaan ini adalah 5 eV dan panjang gelombang foton yang dapat diukur dari percobaan ini adalah 2486,25 A0 .
Pembuatan Modul Eksperimen Sains Bilingual untuk Siswa Sekolah Dasar Pokok Bahasan Udara, Listrik, Energi dan Perubahannya Herwinarso .; M.G. Retno Palupi
Magister Scientiae No 36 (2014)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.045 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v0i36.623

Abstract

Sains dan teknologi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi dikarenakan perkembangan sains, dan beberapa perkembangan sains diperlukan teknologi. Maka sains perlu dikenalkan sejak dini, yaitu sejak anak duduk di sekolah dasar (SD). Mengingat pada kurikulum 2013 sistem pembelajaran berpusat pada peserta didik dan diharapkan siswa diarahkan agar dapat menemukan sendiri. Dengan demikian pada pembelajaran sains diperlukan media eksperimen, dan apabila media eksperimennya telah tersedia maka masih belum cukup bila tidak disertakan dengan modul pembelajarannya. Dan mengantisipasi kebutuhan penguasaan bahasa Inggris, dirasa perlu untuk menyertakan bahasa Inggris dalam membuat modul media pembelajaran sains. Hasil modul eksperimen yang dibuat telah diujicobakan ke SD Dapena Surabaya, SDK Stellamaris Surabaya dan SD Kristen Kanaan Banjarmasin. Hasil uji coba secara umum mengatakan bahwa Modul eksperimen ini dapat diterima dengan baik oleh Siswa maupun oleh Guru SD. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah pernyataan dari Siswa, karena yang akan bersentuhan secara langsung dan berkepentingan sangat besar akan modul eksperimen ini adalah Siswa. 6% hingga 16% siswa menyatakan bahwa modul eksperimen yang telah dibuat adalah kurang baik. Untuk itu pada perbaikan modul eksperimen mendatang perlu mencermati penyataan siswa tersebut
Kebergantungan Nilai Indeks Bias Medium Pada Panjang Gelombang Model Sellmeier Herwinarso .
Magister Scientiae No 32 (2012)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.467 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v0i32.614

Abstract

Persamaan yang menyatakan kebergantungan indeks bias suatu medium terhadap panjang gelombang (dispersi), mula-mula dinyatakan oleh Augustin Louis Cauchy pada tahun 1836, yang kemudian dikenal dengan model dispersi indeks bias Cauchy. Model dispersi indeks bias Cauchy ini didasarkan pada data hasil eksperimen (secara empiris), dan persamaan dispersi indeks bias Cauchy pada dasarnya merupakan persamaan polinom. Salah satu kajian tentang dispersi indeks bias secara teoritis dikemukakan oleh Wilhelm Sellmeier tahun 1871, yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Persamaan Sellmeier merupakan persamaan yang menyatakan keterkaitan indeks bias bahan dielektrik transparan dengan panjang gelombang optis yang melalui bahan dielektrik tersebut. Selmeier menggunakan beberapa pendekatanpendekatan tentang elektron-elektron dalam medium, yang pertama adalah anggapan bahwa elektron-elektron medium terikat pada intinya masing-masing oleh suatu yang berkelakuan sebagai gaya pemulih. Kedua, anggapan bahwa elektron yang mengalami percepatan (karena pengaruh gaya luar) juga mengalami redaman radiasi (damping radiation) dengan gaya yang sebanding dengan besar kecepatan electron. Dan elektron dengan spesifikasi yang dinyatakan dalam model pendekatan tersebut, dalam interaksinya dengan gelombang EM yang datang padanya mengalami gaya yang dapat dinyatakan dengan persamaan : F e E exp( i t) o = - w Melalui pendekatan interaksi elektron dengan medium telah diperoleh persamaan dispersi indeks bias suatu medium yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Pada Persamaan Sellmeier dapat ditunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan polynomial akan diperoleh persamaan dispersi indeks bias Cauchy.
Media Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Menunjukkan Terjadinya Superposisi Gelombang Herwinarso .; Ignatio B. Susanti; I Nyoman Arcana
Magister Scientiae No 29 (2011)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.364 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v0i29.581

Abstract

Ada beberapa fenomena Fisika yang tidak mudah diamati secara langsung, diantaranya adalah fenomena perpaduan dua gelombang. Dipihak lain, konsep Fisika akan lebih mudah dipahami jika mengetahui secara baik tentang terjadinya fenomena tersebut. Oleh karena itu telah diupayakan suatu media yang membantu memvisualisasi fenomena tersebut melalui penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan atau pengembangan media pembelajaran. Hasil penelitian berupa Compact Disc (CD) pembelajaran yang memuat animasi tentang superposisi gelombang. Inti dari CD ini adalah tayangan video tentang gelombang yang merambat pada tali (diantaranya percobaan Melde). Hasil penelitian telah diujicobakan ke mahasiswa prodi pendidikan Fisika UKWMS dan siswa SMA. Dari mahasiswa yang diambil sebagai sampel, 100% menyatakan program menarik karena melalui komputer dan lebih mudah mengingat karena adanya animasi, 100% menyatakan program dapat mempercepat pemahaman dan 90% dapat dipelajari sendiri, 100% menyatakan tidak ada kesulitan dalam membuka dam mengoperasikan program. Dan dari siswa yang diambil sebagai sampel, 100% menyatakan program menarik karena melalui komputer dan lebih mudah mengingat karena adanya animasi, 90% menyatakan program dapat mempercepat pemahaman, dan dapat dipelajari sendiri. 100% menyatakan tampilan program cukup menarik, 100% menyatakan tidak ada kesulitan dalam membuka dan mengoperasikan program. Dengan demikian, Program Media Pembelajaran Fisika Berbasis Komputer Sub Pokok Bahasan Superposisi Gelombang yang telah dibuat dapat dikatakan baik.