This Author published in this journals
All Journal Agrita
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PESERTA PELATIHAN (Studi kasus di P4S Tani Mandiri Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat) Asep Saepul Alam; Ahmad Nur Rizal; Moh Dian Tresnawan
AGRITA (AGri) Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.05 KB) | DOI: 10.35194/agri.v3i2.1924

Abstract

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan, menyediakan bahan pangan bagi penduduk, dalam pembangunan nasional pertanian juga berperan dalam penyerap tenaga kerja, kurangnya kemampuan sumberdaya manusia dalam mengelola dan memaksimalkan potensi yang sudahada, oleh karena itu pemberdayaan pada sektor pertanian perlu diarahkan agar petani memiliki perubahan sikap kearah yang lebih baik. Petani perlu didorong untuk mampu bersaing dan mandiri, baik persaingan pada tataran lokal ataupun nasional bahkan internasional dengan berbagai negara. Pusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan Swadaya (P4S) sebagai tempat pelatihan dan pemagangan dari petani untuk petani, sehingga mendorong petani berorientasi bisnis bukan hanya dikonsumsi tetapi juga membuka wawasan mereka tentang perkembangan tekonologi. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui peran pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) Tani Mandiri dalam peningkatan pengetahuan. (2) Mengetahui peran pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) Tani Mandiri dalam peningkatan keterampilan. Data diperoleh dari 35 responden dengan menggunakan metode Analisis Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Adanya peran P4S Tani Mandiri dalam peningkatan pengetahuan pembibitan tanaman pada peserta pelatihan dari sebelum melaksanakan pelatihan dengan jumlah skor 1183 dan setelah melaksanakan pelatihan jumlah skor menjadi 1482, maka dari itu dinyatakan adanya peran P4S Tani Mandiri dalam peningkatan pengetahuan pada peserta pelatihan. (2) Adanya peran P4S Tani Mandiri dalam peningkatan keterampilan pembibitan tanaman dari sebelum melaksanakan pelatihan dengan jumlah skor 1322 dan setelah melaksanakan pelatihan jumlah skor menjadi 1657, maka dari itu dinyatakan adanya peran P4S Tani Mandiri dalam peningkatan keterampilan pada peserta pelatihan.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN BAWANG MERAH KELOMPOK TANI BOJONG DESA GUDANG KECAMATAN CIKALONGKULON KABUPATEN CIANJUR Ahmad Nur Rizal; Rosda Malia; Wandi ,
AGRITA (AGri) Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.193 KB) | DOI: 10.35194/agri.v3i2.1925

Abstract

Harga bawang merah yang sering mengalami fluktuasi menjadi salah satu masalah hampir diseluruh wilayah Indonesia, banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga suatu komoditas salah satunya yaitu pola distribusi produk pada masing-masing lembaga pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah 1). Mengetahui saluran pemasaran bawang merah  Kelompok Tani Bojong Desa Gudang Kecamatan Cikalongkulon. 2). Mengetahui saluran pemasaran yang paling efisien pada pemasaran bawang merah Kelompok Tani  Bojong Desa Gudang Kecamatan Cikalongkulon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2020 di Kelompok Tani Bojong Desa Gudang Kecamatan Cikalongkulon, Teknik pengambilan data berupa kuisioner dan wawancara dengan 30 orang sampel. Metode pengolahan data berupa analisis biaya, analisis margin dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua saluran pemasaran di Desa Gudang dengan lembaga pemasaran satu : petani - pengepul - pengecer - konsumen dan lembaga pemasaran dua terdiri dari : petani - pengecer - konsumen. Hasil analisis menunjukan bahwa saluran satu memiliki margin dan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan saluran satu, akan tetapi farmer's share lebih besar dimiliki oleh saluran dua dengan angka 70% dibanding dengan saluran satu 65%. Dengan demikian maka saluran dua lebih efisien karena memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi untuk petani.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN PISANG RAJA BULU (Musa Paradisiaca L.) Di KELOMPOK TANI MANDIRI DESA KARANGNUNGGAL KECAMATAN CIBEBER KABUPATEN CIANJUR Rosda Malia; Mochamad Irvan Abdul Azis; Ahmad Nur Rizal
JURNAL AGRITA Vol 5, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v5i1.3068

Abstract

Salah satu sentra produksi pisang raja bulu di Kabupaten Cianjur yaitu di Kelompok Tani Mandiri. Saluran pemasaran pisang raja bulu umumnya panjang dan tidak efisien. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Mandiri Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur di mulai bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2022 dengan tujuan : 1) untuk mengetahui saluran pemasaran pisang raja bulu Kelompok Tani Mandiri Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. 2) Untuk mengetahui saluran pemasaran yang paling efisien. Penelitian ini menggunakan Non-Probability Sampling dengan teknik Snowball Sampling dalam penentuan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Saluran pemasaran pisang raja bulu di Kelompok Tani Mandiri Desa Karangnunggal Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur terdapat 4 saluran pemasaran. Saluran I yaitu saluran pemasaran dua tingkat (Petani – pengepul desa – Pengecer Kecamatan Cibeber – konsumen), saluran II merupakan saluran satu tingkat (Petani – pengepul desa – konsumen), saluran pemasaran III merupakan saluran dua tingkat (Petani – pengepul desa – pengecer Kecamatan Cianjur – konsumen) dan pemasaran IV merupakan saluran dua tingkat (Petani- pengepul desa – pengecer Kecamatan Cibeber – konsumen).  2) Saluran pemasaran yang paling efisien untuk petani, pengepul desa dan konsumen berada pada saluran pemaran II (satu tingkat), saluran pemasaran yang paling efisien untuk pedagang pengecer berada pada saluran III (dua tingkat).