Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Politeness Strategies in Social Media: the Case of “Covid -19” Pandemic in Facebook and Twitter Posts Alvin Zonatan Sagala; Sumarsih . Sumarsih; Isli Iriani Indiah Pane
LINGUISTIK TERAPAN Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/lt.v19i1.34322

Abstract

This study deals with the types of politeness strategies on social media: Facebook posts and Twitter, according to Brown and Levinson's (1987) theory. This research is included in the type of descriptive qualitative research. To answer questions in the research, the author took 30 Facebook posts and Twitter data according to Creswell's (2009) theory, namely by downloading posts from Facebook and Twitter randomly with the theme of Covid-19. Then the data was condensed, displayed and verified conclusion drawn. The results of this study found that there were 5 types of positive politeness strategies and 6 negative politeness strategies. The positive sub strategies are: making offer, showing a sense of optimism, involving the interlocutor and speaker in a certain activities , giving and asking for reasons, and expector demand reciprocity. while the negative politeness strategies include: indirect expression), using fences, stating FTA as a general social, stating clearly that the speaker has given goodness.
SOSIALISASI PENINGKATAN MINAT BACA SISWA DI SD NO 037153 TORNAULI KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI Jelita Panjaitan; Alvin Zonatan Sagala; Alim Perangin-angin; Fransiskus Gultom; Irwan Susanto; Andre Agachi Purba; Irene Silviani; Murni Naiborhu
PKM Maju UDA Vol 4 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v4i2.3684

Abstract

Berbagai penelitian tentang membaca menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, pada saat ini, minat baca masyarakat Indonesia bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara berada pada peringkat kedua dibawah dengan minat baca yang sangat rendah ini adalah merupakan masalah nasional. Tak hanya minat baca, ternyata kemampuan membaca anak-anak Indonesia sangat rendah, penyebab masih rendahnya minat baca siswa adalah karena kurangnya akses untuk membaca, yaitu fasilitas perpustakaan, terutama di daerah-daerah terpencil salah satunya di SD Negeri No.037153 Tornauli Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi. Program kampus mengajar angkatan 4 tahun 2022 di SD No. 037153 Tornauli Kecamatan Siempat Nempu Kababupaten Dairi. Salah satu bertujuannya untuk peningkatan minat baca siswa di SD No. 037153 Tornauli. masih rendah minat baca siswa terhitung 70% dari jumlah siswa sebanyak 131 orang siswa di SD No. 037153 Tornauli rendah literasi membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan literasi membaca secara singnifikan melalui tahap pelaksanaan literasi membaca Di SD No. 037153 Tornauli. Dikarenakan kurangnya membiasakan membaca buku dan dorongan dari orang tua. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran berupa pojok baca, program membaca 15 menit sebelum pembelajaran berlangsung serta membawa siswa untuk dibina secara khusus di ruangan perpustakaan. Salah satu apaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa salah satu adalah membiasakan peseta didik membaca buku sebelum pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan gerakan literasi sekolah yang meningkat secara signifikan dari 30% jumlah siswa yang mampu literasi membaca menjadi 90% jumlah siswa yang memiliki kemampuan literasi membaca dengan baik pada tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran Di SD No.037153 Tornauli.
PERAN IDEOLOGI PANCASILA DAN MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN DI SMA-SMK SWASTA YAPIM TARUNA SEI ROTAN Dede Parsaoran Damanik; Rosma Nabanban; Ramayanti Tampubolon; Alvin Zonatan Sagala
PKM Maju UDA Vol 4 No 1 (2023): Edisi Bulan APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v4i1.3866

Abstract

Bendera, bahasa, serta lambang negara, dan lagu kebangsaan Indonesia ialah alat pemersatu, identitas, serta bentuk keberadaan bangsa yang jadi ikon independensi serta martabat negeri begitu juga diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ialah perwujudan kultur yang bersumber pada asal usul perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, serta kecocokan dalam menciptakan cita- cita bangsa serta Negeri Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan mengenai bendera, bahasa, serta ikon negeri, dan lagu kebangsaan Indonesia diatur di dalam wujud UU Republik Indonesia No 24 Tahun 2009 Mengenai Bendera, Bahasa, Serta Ikon Negeri, Dan Lagu Kebangsaan. Peraturan merupakan petunjuk mengenai aksi laris yang wajib dicoba ataupun tidak bisa dicoba. Sebaliknya Peraturan perundang- undangan merupakan peraturan tercatat yang dibangun oleh badan Negeri ataupun administratur yang berhak serta memiliki daya mengikat. Begitu pula dengan hukum ataupun peraturan negeri. Tujuan hukum serta peraturan negeri merupakan buat menata serta membenahi perikehidupan berbangsa serta bernegara. Tujuan dikeluarkannya hukum ini merupakan buat menata serta membenahi penerapan rezim wilayah. Peraturan perundang- undangan serta peraturan mempunyai daya yang mengikat, maksudnya wajib dilaksanakan. Dikala ini, hal peraturan perundang- undangan diatur bersumber pada UU Nomor. 12 Tahun 2011 mengenai Pembuatan Peraturan Perundang- undangan. Sebaliknya buat tipe produk hukum yang berupa Aksi Administrasi Rezim diatur bersumber pada UU Nomor. 30 Tahun 2014 mengenai Administrasi Rezim. Aman dalam kehidupan bisa mencaku aman dalam rumah tangga, aman dalam berkeyakinan, aman dalam mayarakat, serta aman dalam beradab. Indonesia yang amat besar ini terdiri dari bermacam berbagai kaum, suku bangsa, serta agama dan amat rawan hendak terbentuknya bentrokan bentrokan bila seandainya saja tiap individu tidak ingin silih bertoleransi. Oleh sebab itu, ayo mengawali dari kita mau berkomitmen buat ingin mengusahakan kehidupan bermasyarakat yang damai serta rukun.