Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN KADER JUMANTIK DALAM PEMANFAATAN APLIKASI EPICOLLECT UNTUK PEMANTAUAN JENTIK BERKALA Ni Made Hegard Sukmawati (Scopus ID: 57189732715); Anny Eka Pratiwi; Luh Gede Pradnyawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.671 KB)

Abstract

Abstrak Kota Denpasar merupakan daerah endemis DBD, baik tingkat desanya maupun kecamatan. Upaya pemerintah dalam mengatasi DBD telah dicanangkan melalui program pengendalian vektor berbasis masyarakat yakni pelaksnaan Pembersihan sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M plus. Dalam pelaksanaan PSN ini, upaya pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui keterlibatan kader jumantik. Para kader jumantik di wilayah ini memiliki tugas harian untuk melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB) di di rumah warga dengan target 20 rumah/hari dan pemeriksaan setiap minggu secara rutin bersama petugas puskesmas di rumah warga dan tempat-tempat umum. Data hasil pemeriksaan dicatat dalam kartu jentik dan direkap dalam Formulir Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Jentik setiap minggu dan bulannya. Berdasarkan survey pendahuluan, diidentifikasi sejumlah potensi permasalahan dalam pelaksanaan PJB dengan sistem pencatatan secara manual. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi epicollect bagi kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas 1 Denpasar Utara dalam paket pengabdian masyarakat oleh Tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa. Program pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengumpulan data dan proses manajemen data hasil PJB, serta sebagai alat supervisi bagi kegiatan kader jumantik di lapangan. Program Pengabdian Masyarakat Pelatihan Kader Jumantik Dalam Pemanfaatan Aplikasi Epicollect untuk Pemantauan Jentik Berkala di Puskesmas 1 Denpasar Utara berjalan dengan lancar dan 90% peserta telah memiliki keterampilan yang cukup untuk menggunakan aplikasi epicollect dalam pelaksanaan pemantauan jentik berkala. Disarankan agar dilaksanakan pelatihan lebih lanjut khusus dengan sasaran koordinator jumantik ataupun pemegang program DBD untuk membuat formulir pada epicollect5 serta mendownload hasil input data ke dalam excel serta visualisasi data koordinat dalam bentuk peta. Kata Kunci: Denpasar, Epicollect, Pemeriksaan jentik berkala Abstract Workshop for Jumantik Cadres: Epicollect Application for Routine Larvae Inspection Denpasar city is an endemic area for dengue, both in village and district level. Dengue prevention measures by government has been implemented through community-based vector control program, namely mosquito nest eradication program of 3M plus. This program encourages community empowerment with the help from jumantik cadres. Each jumantik cadre has daily task of inspecting larvae at residents’ house with target of 20 houses each day and weekly inspection with primary healthcare personels at public spaces. Inspection data is recorded on the larvae card and recap it on the recapitulation larvae inspection form by weekly and monthly. According to the preliminary survey, some potential problems were identified in this manual recording data. Thus, a workshop of epicollect application for routine larvae inspection was held to trained the jumantik cadres of Denpasar 1 Primary Healthcare center as part of the community service program by The Faculty of Medicine and Health Sciences of Warmadewa University. The aim of this program was to increase the knowledge and skill of jumantik cadres in collecting and management of larvae inspection data, as well as employing this apps as a tool for jumantik supervision during their field work. The workshop was a successful program and 90% of the participants has shown knowledge and ability to use epicollect apps in order to do their routine inspection of mosquito larvae. A further advanced program needs to be carried out aiming at training the jumantik coordinator or the head of dengue program to create epicollect form and also download the data into excel and visualize the data into a map. Keywords: Denpasar, Epicollect, routine larvae inspection
Hubungan Tingkat Stres dengan Emotional Eating saat Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Pande Luh Made Devi Savitri; Putu Asih Primatanti; Anny Eka Pratiwi
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.985 KB)

Abstract

Due to the Pandemic Situation in 2019, It gave a negative impact on both physical and mental health. Stress causes behavioral and hormonal changes, which improve a person's ability to adapt to environmental changes and survive. This stressful condition may result in a negative response, such as a surge of appetite that tends to be negative, triggering an increase in the consumption of foods high in calories, fat, and sugar. This is linked to the control of emotional eating, which can lead to obesity. As a result, research on the relationship between stress levels and emotional eating during the COVID-19 pandemic is critical. This study's data was collected from 218 students at Warmadewa University's Faculty of Medicine and Health Sciences. This study employs a descriptive-analytic approach, with a cross-sectional design and Spearman test analysis. The goal of this study was to determine the relationship between stress levels and emotional eating in FKIK students at Warmadewa University during the COVID-19 Pandemic. According to the results of the analysis, 144 students (66 percent) reported moderate stress, while 100 reported emotional eating (45.9 percent ) This study's ρ-value of Spearman's test is 0.001, with a correlation value of 0.747, indicating that there is a very strong relationship between stress and emotional eating. As a result, this study supports the existence of a link between stress levels and emotional eating among students at Warmadewa University's Faculty of Medicine and Health Sciences from semester 1 to semester 7 during the COVID-19 pandemic.
PROMOSI KESEHATAN DARING DI KECAMATAN PAYANGAN Luh Gede Pradnyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita; Anny Eka Pratiwi; Ni Made Hegard Sukmawati
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 6 No. 1 (2022): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.318 KB)

Abstract

ABSTRAKSaat ini wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menyerang lebih dari 200 negara di dunia, juga menyebar ke Indonesia termasuk Bali. Penyebaran wabah masih berlangsung dan perlu diantisipasi dengan melaksanakan berbagai protokol pencegahan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah sudah sangat gencar melaksanakan promosi pencegahan lewat berbagai media, namun masyarakat di desa-desa masih awam dengan upaya pencegahan Covid-19. Khususnya dalam penerapan social/physical distancing serta pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dari hasil wawancara dengan keluarga binaan yang tersebar di desa-desa di wilayah Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar didapatkan permasalahan terkait penyebaran Covid-19, yaitu minimalnya informasi yang didapatkan keluarga yang ada di desa tentang penyebaran virus Covid-19. Solusi yang dapat diberikan adalah memberikan pengenalan tentang pentingnya pencegahan pencegahan Covid-19 secara daring. Selain itu memberikan bantuan alat pelindung diri atau APD berupa masker dan hand sanitizer. Hal itu disebabkan karena kelangkaan APD dan juga finansial mereka yang kurang dimana saat ini harga APD melambung tinggi, selain itu bantuan nutrisi juga diberikan kepada masyarakat. Hal ini diharapkan keluarga dan orang-orang sekitarnya terhindar dari Covid-19. Target luaran dari kegiatan ini adalah penurunan angka penduduk yang terjangkit Covid-19 dengan cara penerapan social/physical distancing dan PHBS yang benar. Pelaksanaan kegiatan ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Respon yang diberikan oleh masyarakat sangat positif dan antusias dalam menerima setiap informasi. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik serta meningkatkan kewaspadaan baik dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19, upaya meningkatkan kekebalan tubuh agar dapat terhindar Covid-19 serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.Kata kunci: pencegahan, Covid-19, promosi kesehatan, daringABSTRACTCurrently the world is struck with the Coronavirus Disease (Covid-19) outbreak, which has hit more than 200 countries in the world. Covid-19 has also spread to Indonesia including Bali. The spread of the epidemic is still ongoing and this needs to be anticipated by implementing various prevention protocols by all levels of society. Even though the government has been very vigorous in carrying out prevention campaigns through various media, many communities especially in villages are still unfamiliar with Covid-19 prevention efforts—particularly in implementing social / physical distancing and implementing clean and healthy living behaviors (PHBS). From interviews with foster families scattered in villages under the working area of Payangan Subdistrict, Gianyar Regency, several problems related to the spread of Covid-19 were encountered, namely the minimum information obtained by families in the village about the spread of the Covid-19 virus. The solution given was to provide an introduction to the importance of preventing Covid-19 prevention online, in addition to providing personal protective equipment or PPE in the form of masks and hand sanitizers. That was caused by the scarcity of PPE and also their lack of finances where the current price of PPE soared, besides that nutritional assistance is also provided to the community. It is expected that the family and the people in village will avoid Covid-19. The output target of this activity is to reduce the number of people infected with Covid-19 by applying social / physical distancing and implementing clean and healthy living behaviors (PHBS). The implementation of this activity has been going well according to the expected target. The response given by the community was very positive and enthusiastic in receiving any information. The community is expected to remain calm and not panic and increase vigilance both in efforts to prevent and spread Covid-19, efforts to increase immunity in order to avoid Covid-19 and to apply a clean and healthy lifestyle.Keywords: prevention, Covid-19, health promotion, online
Pemberdayaan Kader Bina Keluarga Balita Dalam Penanggulangan Stunting Di Desa Bukian, Kecamatan Payangan Luh Gede Pradnyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita; Ni Made Hegard Sukmawati; Anny Eka Pratiwi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 7 No. 1 (2023): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.534 KB)

Abstract

Stunting adalah salah satu bentuk gangguan gizi dari segi ukuran tubuh yang ditandai dengan kondisi tubuh yang pendek melebihi defisit -2SD menurut standar WHO. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bali tahun 2007, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satunya di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa masalah stunting cukup tinggi. Dari hasil wawancara dengan kader diperoleh beberapa permasalahan terkait program pencegahan stunting yaitu minimnya informasi yang diperoleh kader dan rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan stunting. Mitra yang diberdayakan adalah Kader BKB (Bina Keluarga Balita). Dari hal tersebut maka pemberdayaan kader sangat diperlukan untuk pencegahan stunting di Kabupaten Payangan. Target luaran dari kegiatan ini adalah menurunkan stunting di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Hasil dari kegiatan ini adalah kelompok mitra berperan aktif dalam setiap kegiatan PKM dengan persentase kehadiran 100% dan partisipasi aktif 100%. Secara umum program ini dapat dikatakan berhasil karena telah terjadi penurunan angka stunting di Desa Bukian Kecamatan Payangan. Saran yang dapat disampaikan adalah Kader BKB dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program penanggulangan stunting secara berkesinambungan di wilayahnya masing-masing sehingga dapat memberdayakan kader untuk mengurangi permasalahan stunting di Kabupaten Gianyar.
Pemberdayaan Kader PKK Desa Bukian untuk Mendukung ASI Eksklusif melalui Manajemen ASI Perah Ni Made Hegard Sukmawati (Scopus ID: 57189732715); Anny Eka Pratiwi; Luh Gede Pradnyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bukian merupakan salah satu desa sasaran program Community Oriented Medical Education (COME) 1000 Hari Awal Kehidupan (HAK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa. Berdasarkan survey yang dilakukan pada program COME 1000 HAK tingkat keberhasilan asi eksklusif pada Ibu di wilayah ini hanya sebesar 25.47%, dan sebagian besar (54.39%) memberikan alasan karena bekerja. Dengan adanya pelatihan bagi kader PKK tentang manajemen ASI perah, maka pengetahuan mengenai manajemen ASI perah dapat ditingkatkan guna mendukung suksesnya asi eksklusif terutama pada ibu pekerja. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi pemaparan materi melalui presentasi, penayangan video, dan diskusi. Rancangan evaluasi kegiatan meliputi evaluasi kehadiran, partisipasi aktif kader, membandingkan pengetahuan dan kemampuan mitra terkait manajemen ASI perah melalui pre-test dan post-test. Hasil: Program Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Kader PKK Desa Bukian Untuk Mendukung Asi Ekslusif Pada Ibu Pekerja Melalui Manajemen Asi Perah di Desa Bukian berjalan dengan lancar dan peserta telah memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait manajemen asi perah. Hasil evaluasi terhadap pengetahuan peserta terkait manajemen asi perah, menunjukkan kenaikan skor pengetahuan dari rerata 32 (pre-test) dan terjadi kenaikan skor rerata menjadi 80.0 (post-test). Area pengetahuan yang masih dapat ditingkatkan yakni terkait pengetahuan mengenai lama simpan asi perah berdasarkan jenis lemari pendingin/freezer yang digunakan. Evaluasi terhadap kepuasan peserta terhadap keberlangsungan program dilakukan secara kualitatif melalui dialog dan secara umum peserta menyatakan puas dengan kegiatan ini dan menyatakan telah memberikan pengetahuan baru bagi peserta.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dalam Upaya Peningkatan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama di Puskesmas Ratna Juwita Dewa Ayu Putu; Luh Gede Pradnyawati; Anny Eka Pratiwi; Ni Made Hegard Sukmawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pelatihan bantuan hidup dasar adalah suatu tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan, dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Kondisi medis kegawatdaruratan ini merupakan kondisi yang memerlukan pertolongan medis yang cepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat merupakan lini pertama penolong pasien dengan keadaan emergensi. Tenaga medis ini memiliki alur penerimaan pasien, triase, resusitasi, dan stabilisasi. Sebagai unit yang memberikan pelayanan emergensi, tenaga medis yang ditugaskan haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan cekatan untuk melakukan pertolongan pertama. Puskesmas III Denpasar Selatan merupakan Puskesmas yang terletak di Kota Denpasar yang juga melakukan pelayanan kegawatdaruratan di dalamnya. Pelatihan rutin kegawatdaruratan penting untuk dilakukan sebagai dasar ilmu penatalaksanaan pasien gawatdarurat di Puskesmas. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari dengan sasaran tenaga medis di Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop kegawatdaruratan. Kegiatan ini dilakukan diawali dengan pemberian materi kegawatdaruratan, elektrokardiogram dan pelatihan skill batuan hidup dasar (BHD). Kegiatan juga diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test. Pelatihan diikuti oleh 22 tenaga medis dengan rentang usia 20-40 tahun dan nilai pre tes awal 83% dan nilai akhir 96%. Dari hasil observasi juga didapatkan peningkatan keterampilan elektrokardiogram dan teknik basic life support. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan diharapkan untuk rutin diselenggarakan.