Ikan Nila merupakan komoditas budidaya air tawar favorit di kalangan pembudidaya ikan. Selain memiliki kemudahan pemeliharaan dan adaptasi yang baik terhadap faktor eksternal, ikan nila juga mudah melakukan perkawinan liar jika dibudidaya secara heterosex. Hal ini menyebabkan laju pertumbuhan ikan betina lebih lambat karena pemijahan dan merugikan petani. Budidaya monosex menjadi solusi yang tepat untuk meminimalisir hal tersebut, sehingga diperlukan upaya pembalikan kelamin ikan (sex reversal) pada saat ikan masih larva. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan bahan aktif yang terkandung dalam keong mas sebagai bahan dalam sex reversal, mengetahui persentase jantanisasi dan nilai SR perlakuan. Tahapan penelitian terdiri dari ekstraksi keong, maserasi, evaporasi dan pengaplikasian dalam budidaya dengan perlakuan oral 2,7g/kg (ekstrak:pakan) pada 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak keong efektif menaikan persentase jantan 70,78% dari nilai kontrol 65%, namun belum mampu mempertahankan nilai SR lebih dari kontrol. Uji fitokimia menunjukan hasil kualitatif negatif terhadap kandungan steroid, hal ini dimungkinkan karena perbedaan jenis pelarut pada saat maserasi. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih reliabel.