Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONTRIBUSI USAHA SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK DI KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG R. S. Rahayu; W. Roessali; A. Setiadi dan Mukson
Agriekonomika Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v3i1.439

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha sapi perah, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha sapi perah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai. Penentuan responden dilakukan secara random sampling. Responden yang diambil sebanyak 90 orang. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan wawancara langsung kepada peternak. Metode analisis data secara deskriptif dan statistik. Analisis statistik menggunakan One Sample T-test dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata produksi susu tiap peternak adalah 8,5 liter/hari/ekor. Total waktu kerja usaha sapi perah pertahun adalah 193,28 HKP. Rata-rata total biaya sebesar Rp. 17.378.913,00/tahun. Rata-rata besarnya pendapatan keluarga sebesar Rp. 23.808.082,00 /tahun. Usaha sapi perah memberikan kontribusi sebesar 46,61%, usaha tanaman pertanian 32,22% dan usaha non pertanian 21,17%. Hasil analisis statistik menggunakan one sample T-test sig. = 0,000 (P ≤ 0,05). Hasil uji secara serempak menunjukan bahwa kontribusi pendapatan usaha sapi perah dipengaruhi oleh pendapatan usaha tanaman pertanian, kontribusi pendapatan usaha non usahatani, pengalaman beternak, curahan waktu usaha sapi perah, umur  sedangkan secara parsial kontribusi pendapatan usaha sapi perah dipengaruhi oleh kontribusi usaha tanaman pertanian (P ≤ 0,01), kontribusi pendapatan usaha non usahatani (P ≤  0,01), pengalaman beternak (P ≤ 0,01), curahan waktu usaha sapi perah (P ≤ 0,05), umur (P ≤ 0,05) dan nilai R2 0,712.ABSTRACTThe purpose of this study was to find out the dairy farming income, and to determine the factors affecting the contribution of income. The study was conducted using survey methods. Ninety respondents as member of Gapoktan Banyu Aji were chosen randomly. Observation and interview methods were using with a structured questionnaire to collect the data. Data analyzed by descriptive and multiple regression. The results showed that the average milk production per farmer was 8.5 liters / day / head. Total time allocation to effort dairy cow per year was 193.28 HKP. Average total cost of IDR 17,378,913.00 per year. The average of the family income was IDR 23,808,082.00 per year, the revenue contributions from dairy farming, crops and non-farm business amounted to 46.61%,  32.22%  and 21.17%, respectively. Revenue contribution of dairy cows is significantly influenced by crop revenues, the contribution of non-farm business income, experience, the time allocation to the dairy farming, and age of the farmer. While the partial effect,  influenced by the crop revenues  with a coefficient of -0.24, the contribution of non-farm business income with a coefficient of -0.2,  experience and age of the farmer with coefficients of 0.05 and 0 , 37, respectively.
Analisis Wilayah Pengembangan Sapi Potong dalam Mendukung Swasembada Daging di Jawa Tengah Mukson Mukson; W. Roessali; H. Setiyawan
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.16.1.26-32.2014

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis potensi wilayah untuk pengembangan sapi potong dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sapi potong dalam mendukung swasembada daging di Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data sekunder bersumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2013). Data dianalisis secara deskriptip dan statistik. Analisis potensi wilayah menggunakan parameter location quotient (LQ) dan faktor-faktor pengembangan sapi potong dianalisis dengan model regresi linier berganda, dengan faktor dependen (Y) produksi daging sapi dan variabel independen (X) dari berturut-turut adalah populasi sapi potong, produksi daging total Jawa Tengah, jumlah penduduk, pengeluaran ternak sapi potong ke luar daerah, dan kapasitas rumah potong hewan (RPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LQ berdasarkan kawasan pengembangan sapi potong (kawasan I sd.V) rata-rata sebesar 1,32 (sektor basis sapi potong). Rasio produksi daging sapi dengan tingkat kebutuhan riil penduduk mempunyai Indeks Subsistensi (IS) sebesar 1,27, yang berarti produksi daging sapi Jawa Tengah sudah berlebih. Analisis faktor-faktor pengembangan wilayah sapi potong secara bersama-sama sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh semua variable indipenden (nilai R2= 0,584). Hasil ini menunjukkan bahwa dalam mendukung swasembada daging perlu terus diupayakan peningkatan populasi sapi potong, peningkatan produksi daging selain ternak sapi, pengendalian jumlah penduduk, pengeluaran ternak sapi hidup ke lain daerah dan kapasitas pemotongan di RPH yang perlu terus dipantau dan dijaga kesinambungannya.
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN DAN RISIKO PENDAPATAN PETANI BABY BUNCIS (Phaseolus vulgaris L) PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA DI KABUPATEN SEMARANG D.A. Puspitaningrum; T. Ekowati; W. Roessali
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.065 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan kinerja usahatani, menganalisis perbedaan biaya produksi, jumlah produksi,  penerimaan, dan pendapatan serta menganalisis risiko pendapatan usaha tani baby buncis petani mitra dan non mitra di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada Februari 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Metode penentuan jumlah responden pada petani mitra yaitu metode sensus dan metode penentuan jumlah responden petani non mitra yaitu kuota dengan jumlah masing-masing 35 petani. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pencatatan. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, uji beda Independent Sample t-Test, dan koefisien variasi. Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan secara nyata pada produksi dan pendapatan di petani mitra dan non mitra, serta tidak adanya berbedaan secara nyata pada penerimaan dan biaya usahatani di petani mitra dan non mitra. Koefisien variasi produksi dan pendapatan lebih besar di petani mitra daripada di petani non mitra. Koefisien variasi harga kecil di petani mitra daripada di non mitra.Kata kunci: Buncis Baby, Kemitraan, Pendapatan, dan Resiko Pendapatan.