Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANEKA PRODUK OLAHAN BUAH NENAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK DI DESA GALANG, KABUPATEN MEMPAWAH Urai Suci Yulies Vitri Indrawati; Rini Hazriani
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.11520

Abstract

The application of PKM aims to empower organic pineapple farmers (Galang UKM) in an effort to innovate pineapple-based product diversification, so that people can get to know a variety of pineapple products (pineapple syrup) and know the benefits of consuming pineapple syrup in which marketing is still quite extensive, especially for the region outside Mempawah Regency. In addition, participants were given attractive labeling and packaging design technology, good and correct bookkeeping training in recording the benefits of marketing this syrup. In its activities, the lecturer team was assisted by 3 students. Activities in this service include the manufacture of hygienic pineapple syrup. Designing more hygienic and attractive packaging typical of Galang UKM, Financial bookkeeping training for UKM and at the end of the activity, an evaluation of the programs carried out by the lecturer team, which aims to find out the obstacles / difficulties encountered during the activity process, and then discussed to be completed followed by an exhibition of finished product businesses. It is expected that after this activity is completed, UKM Galang is able to produce pineapple processed products (pineapple syrup) that have good quality and help the Food Security Program in West Kalimantan Province.   Keywords: Various processed, label design, pineapple, empowerment, pineapple syrup.   ABSTRAK Penerapan PKM ini bertujuan untuk  pemberdayaan masyarakat tani nenas organik (UKM Galang)  dalam upaya melakukan inovasi diversifikasi produk berbasis nenas , sehingga masyarakat dapat mengenal beraneka produk nenas (sirup nenas) dan mengetahui manfaat apabila mengkonsumsi sirup nenas yang mana pemasarannya masih cukup luas terutama untuk wilayah di luar Kabupaten Mempawah. Selain itu kepada peserta di berikan teknologi mendesign label dan kemasan yang menarik, pelatihan pembukuan yang baik dan benar dalam mencatat keuntungan dari pemasaran sirup ini. Dalam kegiatannya, tim dosen dibantu oleh 3 orang mahasiswa. Kegiatan dalam pengabdian ini  yaitu pembuatan sirup nenas yang hygienis,. Mendesign  kemasan yang lebih hygienis dan menarik khas UKM Galang, Pelatihan pembukuan finansial kepada UKM dan pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan oleh tim dosen, yang bertujuan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan dilanjutkan dengan pameran usaha produk yang telah jadi. Diharapkan setelah kegiatan ini selesai, UKM Galang  mampu menghasilkan produk olahan nenas (sirup nenas) yang mempunyai kualitas yang baik dan membantu Program Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Barat.   Kata kunci: Aneka olahan, disain label, nenas, pemberdayaan, sirup nenas.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PARIT KELADI II DENGAN PEMBUATAN BIOCHAR BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL Urai Suci Yulies Vitri Indrawati; Rini Hazriani; Rinto Manurung
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.13497

Abstract

ABSTRAK Program PKM ini bertujuan untuk mentransfer teknologi pembuatan biochar berbasis limbah pertanian dengan alat pirolisis sederhana, sebagai solusi bagi para petani di Desa Parit Keladi II, Kecamatan Sei Kakap yang mengalami permasalahan berkurangnya produksi hasil pertanian dan pemanfaatan limbah pertanian.  PKM dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dimulai dari kegiatan persiapan, sosialisasi ke Kelompok Tani (Poktan) Bersatu Karya Tani dan dilanjutkan dengan pelaksanaan program inti yaitu penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar  dan  diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Khalayak yang dituju adalah petani padi dan hortikultura yang bergabung dalam Poktan Bersatu Karya Tani. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi. Pada prinsipnya bentuk kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang manfaat biochar untuk budidaya di lahan Alluvial.  Pelaksanaan kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek pembuatan biochar dari sekam padi, dan diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan biochar dari sekam merupakan kunci agar masyarakat tani dapat melaksanakannya dengan hasil yang baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah masyarakat sangat antusias terhadap materi yang disampaikan karena mereka belum mengetahui hal ini sebelumnya. Pasca kegiatan ini disarankan agar pembinaan kegiatan ini terus dilakukan di bawah naungan PPL dari Kelurahan. Kata kunci: Alluvial, biochar, limbah pertanian, pirolisis sederhana, sekam padi.   ABSTRACT This Community Service Program aims to transfer the technology of making biochar based on agricultural waste with simple pyrolysis tools, as a solution for farmers in Parit Keladi II Village, Sei Kakap District who experience problems with reduced agricultural production and utilization of agricultural waste. The service was carried out for 6 (six) months starting from preparation activities, socialization to the Bersatu Karya Tani  Farmers Group and continued with the implementation of the core program, namely the delivery of materials and practice of making biochar and ending with evaluation and reporting. The target audience is rice and horticultural farmers who join the Bersatu Karya Tani Farmers Group. The methods used are counseling, lectures, discussions, questions and answers, practice and evaluation. In principle, this form of activity includes counseling on the benefits of biochar for cultivation in Alluvial land. Implementation of activities in the form of delivering material and practice of making biochar from rice husks, and ending with evaluation and reporting. Knowledge and skills in making biochar from husks are the key so that the farming community can carry it out with good results. The conclusion that can be drawn from this activity is that the community is very enthusiastic about the material presented as the technology is a new knowledge. After this activity, it is suggested that the coaching of this activity be carried out under the supervision of the agricultural extension officer (PPL) from the local government at sub-district level. Keywords: Alluvial, biochar, agricultural waste, simple pyrolysis, rice husk.
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN DI KELURAHAN MAYA SOPA KOTA SINGKAWANG Evi Martalina; Rini Hazriani; Ari Krisnohadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4064

Abstract

Maya Sopa sub-district has quite large land potential, because this land is still not optimally utilized by local residents so it has not been managed optimally. This research aims to determine land characteristics according to land capability parameters and assess land capability sub-classes and provide land use suggestions based on land capability sub-classes in Maya Sopa Village, Singkawang City. The research stages start from research preparation for the initial step of obtaining a land unit map, making a map of observation points, preliminary survey and literature study, then the stage of carrying out research in the field and data analysis to obtain soil sample analysis values, producing a land unit map and a land capability class map. . The research results obtained 2 soil orders, namely Histosols and Entisols. The results of the land capability evaluation are divided into one land capability class and 2 subclasses, namely class III-w, and III-es. Land management efforts can be carried out with several efforts, namely the use of plants (legume cover crops) and/or natural grass strips, improving water management on land and fruit and/or wood plants. making worm channels, ground cover plants (shallow-rooted), and providing ameliorants.Keywords : Land Capability, Sub Class, Land ManagementINTISARIKelurahan Maya Sopa memiliki potensi lahan yang cukup besar, dikarenakan lahan tersebut masih belum maksimal dimanfaatkan penduduk setempat sehingga belum dikelola secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan sesuai parameter kemampuan lahan dan menilai sub kelas kemampuan lahan serta memberikan saran penggunaan lahan berdasarkan sub kelas kemampuan lahan di Kelurahan Maya Sopa, Kota Singkawang. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan penelitian untuk langkah awal mendapatkan peta satuan lahan, pembuatan peta titik pengamatan, survey pendahuluan dan studi pustaka, kemudian tahap pelaksanaan penelitian di lapangan dan analisis data untuk  mendapatkan nilai analisis sampel tanah, menghasilkan peta satuan lahan serta peta kelas kemampuan lahan. Hasil penelitian diperoleh 2 ordo tanah yaitu Histosols dan Entisols. Hasil evaluasi kemampuan lahan terbagi menjadi satu kelas kemampuan lahan dan 2 sub kelas yaitu kelas III-w, dan III-es. Upaya pengelolaan lahan dapat dilakukan dengan beberapa upaya yaitu penggunaan tanaman (legumenosae cover crop) dan/atau strip rumput alami, perbaikan tata air pada lahan serta tanaman buah-buahan dan/atau kayu-kayuan. pembuatan saluran cacing, tanaman penutup tanah (berakar dangkal), serta pemberian ameliorant.Kata Kunci : Kemampuan Lahan, Sub Kelas, Pengelolaan Lahan
COASTAL SEDIMENT UTILIZATION TO UPTAKE P, K NUTRIENTS AND THE YIELD OF CORN (Zea mays L.) PLANT ON TAILINGS MEDIA Siti Maspuroh; Denah Suswati; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i1.4168

Abstract

Maize (Zea mays L.) is agricultural commodity that many has benefits for human and animals life. Increase of corn in production can be land through expansion (extension) with the former to land use Gold Mining Without Permission (GMWP) KalBar who reached 4922.3 ha and was expected to grow continue each years. Gold mined of land (tailings) has a pH of soil and low on nutrients that it can support the growth and of corn plants. Coastal sediment containing P, K, Ca, Mg and Na nutrients were high as to increase the pH of soil, adding nutrients and base saturation. This research was conducted to determine the effect coastal sediment to uptake P, K nutrients and the yield of corn on tailings media. Design to this research is Completely Randomized Design treatment that consist of 7, 3 replicated and 2 sets of plant. Dose of coastal sediment on treatment is no treatment (L0), 140 g/polybag (L1), 280 g/polybag (L2), 420 g/polybag (L3), 560 g/polybag (L4), 700 g/polybag (L5) and 860 g/polybag (L6). Parameters observed is uptake P, K and on top dry weight of plant and dry weight per plant. The yield indicate general of coastal sediment can increase the yield maize of crop is 6,8 ton/ha compared to control.   Keyword : Corn, coastal sediment, tailings
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT UNTUK TANAMAN PADI DI DESA SUNGAI KAKAP KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA laras nurfani firzayanti; asmahan akhmad; rini hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8769

Abstract

Lahan yaitu lingkungan fisik yang tediri dari iklim, relief, air, vegetasi serta benda-benda yang termasuk didalamnya, merupakan hasil kegiatan manusia pada masa lalu dan masa sekarang. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian potensi lahan untuk bermacam-macam alternatif penggunaan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat fleksibel, tergantung pada keperluan kondisi wilayah yang akan dievaluasi. Lahan yang akan di evaluasi adalah lahan yang terletak di Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya seluas 90 Ha. Lingkup penelitian ini dibatasi pada aspek kesesuaian lahan untuk tanaman padi, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan hasil analisis sifat kimia tanah di laboratorium diketahui bahwa di lokasi  penelitian memiliki 2 jenis tanah.  SPT 1 dikelompokan kedalam ordo Entisol, sub ordo Aquent, great group Sulfaquents, sub group Haplic Sulfaquents dengan luas 73,61 ha dan SPT 2 dikelompokan kedalam ordo Entisol, sub ordo Aquent, great group Sulfaquents, sub group Histic Sulfaquents dengan luas 16,39 ha. Pada SPT 1 dan SPT 2 memiliki kelas kesesuaian lahan aktual tidak sesuai selamanya N2-r,x,c adalah kelas kesesuaian lahan tidak sesuai selamanya (N2) dengan faktor penghambat terberat yaitu kedalaman efektif (r) toksisitas (x) dan kegaraman (c). Sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya sesuai marginal (S3).
Pemanfaatan Lumpur Laut Sebagai Alternatif Pengganti Kapur Terhadap Serapan Unsur Hara P, K dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Pada Tanah Alluvial Hadari Hadari; Denah Suswati; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.4085

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian lumpur laut sebagai alternatif pengganti kapur terhadap serapan unsur hara P, K dan hasil tanaman jagung pada tanah Alluvial. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor perlakuan yaitu faktor pemberian lumpur laut (L) terdiri 8 taraf perlakuan yaitu L0 (tanpa lumpur laut), L1 (70 g/polibag), L2 (140 g/polibag), L3 (210 g/polibag), L4 (280 g/polibag), L5 (350 g/polibag), L6 (420 g/polibag) dan L7 (490 g/polibag). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah serapan fosfor, serapan kalium dan berat kering bagian atas tanaman serta berat pipilan kering per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian lumpur laut berpengaruh nyata terhadap serapan fosfor, serapan kalium dan berat kering bagian atas tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap berat pipilan kering per tanaman. Perlakuan lumpur laut yang terbaik terhadap semua parameter yang diamati yaitu pada perlakuan L3 yaitu 210 g/polibag.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN NANAS (Ananas comosus Merr) DI DESA RASAU JAYA II KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Hairi Gunadi; Feira Budiarsyah Arief; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.3668

Abstract

ABSTRAC Characteristics of peatlands in the village of Rasau Jaya Jaya II Sub Rasau Kubu Raya district is suitable for cultivation of pineapple (Ananas comosus Merr). Pineapple is plant industry has the opportunity and potential to be developed as a commodity. The purpose of this study was to assess the suitability of land for development in the study sites pineapple plant (Ananas comosus Merr) along with the constraints and repair recommendations. Land suitability evaluation results to the sub-group displays limiting factors in SPT 1 and SPT 2 which indicates a need for land management in an effort to land use. Application of Geographic Information Systems (GIS) spatial information present in the form of maps kesesuaaian land for pineapple crops and area information of each soil map unit. Land evaluation results indicate there are several limiting factors on the thickness and maturity of the SPT 1 and at SPT 2 peat thickness. Land suitability evaluation efforts need to be supported by the provision of management advice among other recommendations for improvement of drainage, liming and fertilizer recommendations. Keywords: Land Suitabbility evaluation, Peat, Pineapple.
PEMANFAATAN LUMPUR LAUT TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR HARA N, P, DAN K UNTUK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Subhi Subhi; Denah Suswati; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.11128

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian lumpur laut terhadap ketersediaan unsur hara N, P dan K untuk budidaya tanaman jagung pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor perlakuan yaitu faktor pemberian lumpur laut (L) terdiri 8 taraf perlakuan yaitu L0 (tanpa lumpur laut), L1 (60 g/polibag), L2 (120 g/polibag), L3 (180 g/polibag), L4 (240 g/polibag), L5 (300 g/polibag), L­6 (360 g/polibag) dan L7 (420 g/polibag). Parameter penelitian terdiri dari pH tanah, N-total tanah,  P-tersedia tanah, ketersediaan K tanah, berat kering bagian atas tanaman jagung. Acuan  kriteria kesuburan tanah yaitu Staf Pusat Penelitian Tanah tahun 1983. Hasil penelitian menunjukkan reaksi tanah (pH tanah) N-total tanah dan ketersediaan K tanah berpengaruh nyata, tetapi P-tersedia tanah berpengaruh tidak nyata sedangkan berat kering bagian atas tanaman jagung berpengaruh nyata.Kata Kunci: Jagung, Lumpu Laut, Podsolik Merah Kuning
Evaluasi Kesesuaian Lahan Gambut untuk Pengembangan Tanaman Jagung di Desa Sungai Pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang Toni Hermawan; Joni Gunawan; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.10331

Abstract

Evaluasi lahan adalah suatu proses pendugaan potensi dari sebidang lahan untuk suatu macam penggunaan yang telah dipertimbangkan dan untuk menerapkan alternatif penggunaan lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan gambut serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jagung di Desa Sungai Pelang Kecamantan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang serta meberikan rekomendasi untuk perbaikannya. Penelitian dimulai dari Desember 2014 sampai dengan Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk tanaman jagung  menunjukkan bahwa lahan tersebut memiliki kesesuaian lahan actual tidak sesuai permanen (N2) dengan faktor penghambat retensi hara dan media perakaran (N2-fr). Upaya evaluasi kesesuaian lahan perlu didukung dengan pemberian rekomendasi pengelolaan antara lain rekomendasi pembuatan dan perbaikan drainase, rekomendasi pengapuran dan rekomendasi pemupukan.   Kata kunci :evaluasi kesesuaian lahan gambut, jagung, desa sungai pelang.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT UNTUK TANAMAN PADI DI KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA Hendra Sahuri Mulia; Asmahan Akhmad; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2410

Abstract

Lahan pasang surut merupakan salah satu lahan marginal yang dijumpai sangat luas di Kalimantan Barat. Luas lahan pasang surut dan lebak sekitar 2.803.744 ha (18,32%) dari luas propinsi Kalimantan Barat. Namun dari segi pemanfaatannya kurang memperhatikan prinsip-prinsip kesesuaian lahan. Sebagian besar petani di Kalimantan Barat dalam bercocok tanam tidak memperhitungkan kesesuaian dari lahan yang akan digunakan, begitu juga dalam penggunaannya, sehingga tanpa disadari tindakan yang dilakukan tersebut justru mengakibatkan kerusakan-kerusakan tanah, antara lain tingkat kesuburan tanah yang semakin menurun. Pengembangan lahan pasang surut merupakan alternatif pilihan yang sangat strategis untuk mengatasi tantangan peningkatan produksi dan alih fungsi lahan-lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Lahan pasang surut mempunyai prospek yang besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian untuk tanaman padi terutama dalam kaitannya dengan pelestarian swasembada pangan, peningkatan dan verifikasi produksi, peningkatan pendapatan dan lapangan kerja serta pengembangan agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat / kelas kesesuaian lahan rawa pasang surut untuk tanaman padi serta kendala dan pemecahannya di Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilaksanakan dari pertengahan Januari Sampai Pertengahan Maret 2012 dalam 5 tahapan yaitu persiapan, survei lapangan, pengamatan, analisis tanah di laboraturium dan interpretasi data serta penyusunan laporan hasil penelitian. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi kondisi lingkungan dan tanah yang diamati di lapangan yaitu kondisi iklim, drainase lahan, kedalaman, muka air tanah, tekstur, struktur, konsistensi dan kedalaman sulfidik dari boring dan minipit. Sifat kimia tanah diamati adalah kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, pH, KTK, KB, dan Al-dd dari sampel sampel komposit dan minipit. Dari hasil penelitian menunjukan lokasi penelitian merupakan daerah dengan bentuk wilayah datar (lereng 0-3 %) dan termasuk ke dalam sistem lahan Mendawai (MDW) yaitu rawa-rawa gambut dangkal dengan kemiringan <2 % dan relief <2 meter di atas permukaan laut. Suhu rata-rata berkisar antara 22,9 33,1 oC dan curah hujan rata-rata tahunan adalah 3.217,06 mm/tahun. Drainase buruk atau terhambat, tidak memiliki tekstur, dan tidak terdapat lapisan pirit. Memiliki tipe luapan B serta bahaya banjir termasuk ke dalam kategori sedang (F2). Dari hasil analisis data di lapangan dan di laboratorium menunjukkan bahwa di lokasi penelitian terdapat 2 jenis tanah yaitu pada SPT 1 Typic Sulfisaprists dengan luas 37 Ha atau 74 %, dan pada SPT 2 Typic Sulfihemists dengan luas 13 Ha atau 26 %. Berdasarkan hasil intrepretasi data hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman padi di lapangan serta laboratorium, maka diperoleh hasil penilaian dengan karakteristik lahan berupa sifat fisik, kimia dan kesuburan tanah. Lahan pada lokasi penelitian mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual yang sama untuk pengembangan tanaman padi pada SPT 1 dan SPT 2 adalah S3.n (sesuai bersyarat) dengan faktor pembatas ketebalan gambut dan kekurangan unsur hara P. Usaha perbaikan untuk kedua SPT tersebut adalah dengan penambahan unsur hara melalui pemberian pupuk luar seperti SP-36 dan pengapuran dengan tingkat pengelolaan tinggi sehingga mampu meningkatkan kelas kesesuaian lahan potensialnya menjadi S2 (cukup sesuai) pada lokasi penelitian. Kata Kunci : Evaluasi, Lahan Rawa, Padi.