Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah

The RASIONALISME HUKUM ISLAM PERPEKTIF IBNU RUSYD FAHRUL KHARIS NURZEHA; AHMAD KHUDORI SOLEH
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 7 عدد 2 (2022): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-DESEMBER 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v7i2.187

Abstract

Artikel ini membahas hukum islam kaitannya dengan rasionalisme menurut perspektif Ibnu Rusyd, rasionalis seringkali mencampuradukkan pemahaman antara nilai nilai agama kepercayaan dengan pemikiran akal rasional. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman rasionalaisme pada koridornya, antara ranah pokok ajaran agama Islam dan ranah rasional dalam berfikir, memberikan porsi, posisi dan kegunaan akal dan rasional pada tempatnya menurut perspektif Ibnu Rusyd. Metode penelitian ini mempergunakan deskriptif kualitatif melalui pendekatan filosofis (philosophical approach) riset pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan Ibn Rusyd berhasil memposisikan filsafat sebagai hal yang tidak terpisah dari agama, faktanya Ibnu Rusyd selalu mengunggulkan wahyu daripada filsafat dan rasionalisme, namun pada konsepnya logika juga harus digunakan sebagai dasar untuk semua penilaian kebenaran. Ini juga berlaku untuk studi agama dalam filsafat Ibnu Rusyd, bisa jadi: menemukan beberapa ciri-ciri rasionalisme dalam teologi Islam, yakni: (1) membantah fatalism pikiran dan kepercayaan; (2) menyatukan risalah (agama) dan rasio (filsafat); (3) mengedepankan pola/sistematika takwil untuk merampungkan berbagai masalah; (4) percaya pada keabadian akaluniversal (al-'ql al-fa'al). Kitab bidayat al-Mujtahid kaya Ibnu Rusyd merupakan kitab analisis ilmiah hukum Islam ynag dianggap sebagai karya representatif dari mazhab Maliki dan pemikirannya dalam filsafat, sehingga menjadi kekhasan pemikiran Ibnu Rusyd yaitu penggunaan ra'y dalam beristimbath hokum islam.
Perbandingan Akal, Nafsu, dan Qalbu Dalam Tasawuf Asti Amelia; Rika Dwi Indrawayanti; Achmad Khudori Soleh
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 8 عدد 1 (2023): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v8i1.289

Abstract

Kesadaran telah mengilhami manusia untuk merasakan tasawuf. Kesadaran beragama dan berkeyakinan akan membawa manusia untuk mengenali dirinya sendiri. Allah SWT. Telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Tujuan artikel ini adalah untuk membedakan antara akal, nafsu dan hati dalam tasawuf. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Content Analysis sedangkan pengumpulan datanya adalah studi literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada tiga konsep perbandingan yang dibahas dalam artikel ini, yaitu : (1) Akal yang berbicara tentang pengertian adalah daya pikir yang ada pada manusia, berbagai macamnya terdiri dari akal praktis dan teoritis serta fungsi akal akal, yaitu sebagai alat untuk mengetahui kebenaran. (2) Nafsu juga berbicara tentang pengertian, jenis dan fungsi,(3) Hati adalah bagian ruhani manusia untuk mengenal Tuhannya, hati ada tiga macam, yaitu qalbun salim (hati yang sehat), qalbun maridh (hati yang sakit), dan qalbun mayyit (hati yang mati). Fungsi hati adalah sebagai tempat bertakwa, santun dan penuh kasih sayang, sombong, iri hati, tunduk dan pemarah. Kata kunci: Konsep Akal, Nafsu, dan Hati
THE ORIENTALIST OPINION TASAWUF PENDAPAT ORIENTALIS TENTANG TASAWUF Rihlatuz Zakiyah; Achmad Khudori Soleh
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 8 عدد 1 (2023): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v8i1.295

Abstract

Abstrak Ilmu yang bertujuan untuk menggapai kebahagiaan akhirat adalah Tasawuf. Tasawuf, dalam dunia Islam baru akhir-akhir ini dipelajari sebagai ilmu, sebelumnya dipelajari sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Manusia pada dasarnya adalah suci, maka kegiatan yang dilakukan oleh sebagian manusia untuk mensucikan diri merupakan naluri manusia. Usaha yang mengarah kepada pensucian jiwa terdapat di dalam kehidupan tasawuf. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan mengulas berbagai pendapat asal dan usul filsafat dari orientalis. Metode penelitian ini menggunakan kulitatif dengan pendekatan Historical Reseach dengan pengumpulan data literature review yakni pengumpulan data melalui penelaahan buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan perkembangan tasawuf Islam. Hasil penelitian menyatakan bahwa. 1. Awal kemunculan orientalisme sebagian menyebutkan orientalisme telah lahir sejak tahun 1000-an Masehi. Hal ini didasarkan pada minat Barat terhadap masalah ketimuran sudah berlangsung sejak abad pertengahan. Kalaupun pada masa ini sudah muncul sejumlah orientalis, kajian-kajian yang mereka lakukan masih terbatas pada pengkajian seputar ketimuran yang didasari motivasi keilmuan. 2. Pendekatan Orientalis dalam Tasawuf ada dua macam, Literatur dan Studi kasus (empiris). Beberapa teori orientalis yang menyebutkan bahwa tasawuf merupakan ajaran dari luar Islam. Seperti pendapat Friedrich August Deofidus Tholuck,Ignaz Goldziher, Alsin Palacios, Alfred von Kremer dan R. A. Nicholson. 3. Tanggapan pendapat orientalis tentang tasawuf. Keywords: Ilmu Tasawuf, asal usul Tasawuf, Orientalis