Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENGEMBANGAN WISATA HUTAN MANGROOVE KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Rinnanik Rinnanik; Ahmad Mustofa
Derivatif : Jurnal Manajemen Vol 15, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jm.v15i2.633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi masyarakat pasca pengembangan wisata hutan mangrove di Labuhan Maringgai Lampung Timur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian Deskriptif Kualitatif. Peneliti menggunakan Teknik analisis data Metode Milles dan Hubberman, dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. Masyarakat berpartisipasi dalam kelompok yang tergabung dalam karang taruna, Lembaga Sosial Masyarakat, Badan Usaha Milik Desa untuk mengembangkan wisata hutan mangroove, 2. Perubahan tata krama dan sopan santun di lokasi tempat wisata, 3. Perubahan bahasa dan pergaulan di tempat wisata, 4 Dengan adanya wisata hutan mangroove terjadi Perubahan pendapatan masayarakat antara 12% sampai 17% pendapatan masyarakat mengalami kenaikan, 5. Dengan adanya wisata hutan mangroove Ibu rumah tangga memiliki penghasilan sehari-hari sehingga dapat membantu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, 6. Banyak warung-warung kecil disekitar lokasi wisata dan perubahan bahasa menjadi campuran (bahasa jawa dan bahasa Indonesia), tetapi masih kurang tersedianya pembangunan mushola dan toilet yang masih sedikit. Melihat hasil tersebut maka perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pengelola, penduduk sekitar dan masyarakat yang berjualan makanan dan minuman dilokasi wisata agar dapat saling membantu satu sama lain dalam rangka meningkatkan wisatawan yang datang.Kata kunci: Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat, Pengembangan, Wisata Hutan Mangroove, Kabupaten Lampung Timur
PENGERINGAN LADA PADA MESIN PENGERING DENGAN VARIASI PUTARAN MOTOR Yudi Setiawan; Eka Sari; Irfan Wahyudi; Ahmad Mustofa
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.812 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.720

Abstract

Mesin pengering lada yang sudah ada masih menggunakan rak diam (posisi statis), sehingga lada dalam rak tidak bisa berbalik dengan sendirinya. Pada penelitian ini mesin pengering lada akan dimodifikasi menjadi mesin pengering lada dengan rak yang bergerak menggunakan poros engkol dan poros eksentrik dengan memanfaatkan putaran motor listrik. Pada saat proses pembalikkan putaran dari motor listrik ditransmisikan oleh pulley belt menuju poros eksentrik, kemudian putaran tersebut dirubah menjadi gaya dorong dan gaya tarik untuk menggerakkan dudukan rak lada agar lada dapat berbalik pada saat proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu pengeringan yang lebih cepat dengan pengeringan yang merata, sehingga hasil lada kering mengandung kadar air yang lebih rendah berdasarkan SNI. Penelitian ini dilakukan dengan tiga variasi yaitu 30 rpm, 40 rpm, dan50 rpm dengan suhu tetap 40o  C. Dari hasil pengujian didapatkan waktu yang lebih cepat dibandingkan mesin pengering lada dengan rak diam, yaitu pada variasi 30 rpm memerlukan waktu selama 10 jam pada rak I, dan 11 jam pada rak II dan rak II dengan kadar air rata-rata sebesar 12,483%. Pada variasi 40 rpm memerlukan waktu waktu selama 9 jam pada rak I, dan 10 jam pada rak II dan rak III dengan kadar air rata-rata sebesar 12,067%, sedangkan pada variasi 50 rpm memerlukan waktu selama 8 jam pada rak I dan 9 jam pada rak II dan Rak III dengan kadar air rata-rata sebesar 11,913%.
RIBA admin; ahmad Mustofa
Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman Vol 1 No 1 (2015): Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HUSAIN MAGELANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.569 KB) | DOI: 10.5281/wahanaislamika.v1i1.7

Abstract

Abstrak
A Rancang Bangun Neraca Penghitung Kalori Pada Buah Dengan Memanfaatkan Metode Klasifikasi K-Nearest Neighbor: Rancang Bangun Neraca Penghitung Kalori Pada Buah Dengan Memanfaatkan Metode Klasifikasi K-Nearest Neighbor Faridatus Soleha; Ahmad Mustofa; Mohamad Nur
Techno Bahari Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalori adalah jumlah energi yang didapatkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia di setiap harinya, salahsatunya adalah buah-buahan. Pada umumnya seseorang yang menjalani program diet kalori akan lebih banyak mengkonsumsibuah-buahan yang rendah kalori untuk menghindari peningkatan berat badan. Sampai saat ini pelaksana program diet masihkesulitan menghitung kalori dari buah yang dikonsumsi, sehingga dibutuhkan alat bantu untuk menghitung kalori secara mudahdan praktis. Oleh karena itu pada tugas akhir ini akan dibuat neraca kalori buah dengan memanfaatkan metode klasifikasi KNN, dimana metode ini digunakan untuk mengklasifikasikan jenis buah dengan memanfaatkan data dari sensor yangdikendalikan oleh Arduino Nano
Penguatan Tata Kelola Perlindungan Buruh Migran Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal Ikan Asing Akhmad Solihin; Ahmad Mustofa; Cut Desyana
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 1 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.1.482-486

Abstract

Pekerjaan menjadi buruh migran pada kapal ikan asing masih menjadi tujuan utama pada beberapa wilayah Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah pantai utara Jawa. Namun demikian, tingginya minat menjadi buruh migran ABK di kapal ikan asing belum disertai dengan kesiapan Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan perlindungan terhadap buruh migran tersebut. Selain disebabkan oleh konflik kewenangan antar lembaga penyelenggara, juga disebabkan oleh kapasitas SDM calon buruh migran ABK itu sendiri. Hal ini diperparah dengan lemahnya aturan perlindungan pekerja terhadap buruh migran oleh negara bendera kapal.