V. Rizke Ciptaningtyas
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KUALITAS DAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN PPRA Eka Susanti; Endang Sri Lestari; Helmia Farida; V. Rizke Ciptaningtyas
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.922 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25489

Abstract

Latar Belakang : Penggunaan antibiotik yang tidak bijak dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Peresepan antibiotik yang tidak bijak dapat diturunkan dengan melakukan penyuluhan kepada dokter. Salah satunya adalah penyuluhan oleh tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) yang diadakan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) yang merupakan rumah sakit tipe C. Tujuan : Menganalisis kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien anak di RSND sebelum dan setelah penyuluhan PPRA. Metode : Penelitian dengan desain studi intervensi dengan melakukan pengambilan data dari rekam medis pasien anak yang rawat inap di RSND. Perbandingan kualitas penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan uji Chi-square dan kuantitas penggunaan antibiotik menggunakan uji independent t test atau Mann-Whitney. Hasil : Kualitas penggunaan antibiotik yang bijak sebelum penyuluhan 42,9% dan setelah penyuluhan 30,5%, kualitas penggunaan antibiotik yang tidak bijak sebelum penyuluhan 30,6% dan setelah penyuluhan 11,9%, kualitas penggunaan antibiotik yang tidak ada indikasi sebelum penyuluhan 26,5% dan setelah penyuluhan 57,6% (p = 0,003). Kuantitas penggunaan antibiotik sebelum penyuluhan 51,65 Defined Daily Dose (DDD/100 pasien-hari) dan setelah penyuluhan 53,45 DDD/100 pasien-hari (p = 0,151). Simpulan : Penyuluhan saja tidak cukup untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik. Rumah sakit memerlukan intervensi tambahan, seperti pembuatan kebijakan rumah sakit mengenai penggunaan antibiotik dan pemberian umpan balik kepada dokter.Kata Kunci : Kualitas, kuantitas, penggunaan antibiotik, anak, PPRA
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN Porphyromonas gingivalis PENYEBAB NEKROSIS PULPA Ari Wibowo; Indah Lestari Vidyahayati; Gunawan Wibisono; V. Rizke Ciptaningtyas
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.998 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14241

Abstract

Latar belakang : Etiologi penyakit pulpa yang paling sering adalah iritan akibat invasi mikroorganisme atau produknya menuju pulpa melalui celah pada dentin. Infeksi pada pulpa secara umum merupakan infeksi polimikrobial, yang disebabkan oleh banyak jenis mikroorganisme, dan didominasi oleh bakteri anaerob, salah satunya adalah Porphyromonas gingivalis. Asap cair memiliki efek antibakteri, yang disebabkan oleh komponen-komponen yang terkandung di dalamnya, yakni senyawa-senyawa asam organik, fenol, dan karbonil.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian asap cair pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis penyebab nekrosis pulpa.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah koloni Porphyromonas gingivalis dengan perlakuan sebanyak 6 konsentrasi asap cair (100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 0%) dan duplikasi sebanyak lima kali.Hasil : Uji Kruskal-Wallis pada analisis data KHM menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,000), begitu pula pada analisis data KBM (p=0,001). Kemudian, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang menyatakan bahwa terdapat signifikansi pada kelompok P6 (0%). Konsentrasi terendah yang dapat membunuh bakteri Porphyromonas gingivalis yakni 6,25%.Kesimpulan : Asap cair berpengaruh terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis, ditandai dengan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 6,25%.