Tujuan :Untuk mengetahui perbedaan fungsi seksual pada pasca Total Abdominal Hysterectomy (TAH) dan Supra Vaginal Hysterectomy (SVH)di RSUP Sanglah Denpasar. Bahan dan cara kerja : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional analitik. Sampel diambil secara consecutive sampling dari bulan Januari 2011 sampai Januari 2012. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi didapatkan 28 sampel, terdiri dari 14 pasca TAH dan 14 pasca SVH, masing-masing sesuai umur ibu, paritas, dan pendidikan, selanjutnya fungsi seksual dinilai dengan pengisian kuisioner FSFI (Female Sexual Function Index). Skor total kuisioner dianalisa dilakukan dengan uji t-independent. Untuk mengetahui perbedaan fungsi seksual dipakai uji Chi-Square. Hasil : Diperoleh rerata umur pada kelompok pasca TAH dan SVH masing-masing 43,00±1,96 dan 41,71±2,95 dengan p=0,077. Rerata paritas pada kelompok pasca TAH dan SVH masing-masing 2,00±0,96 dan 1,93±1,43 dengan p=0,297 dan Rerata pendidikan pada kelompok pasca TAH dan SVH masing-masing 10,64±3,65 dan 7,79±4,71 dengan p=0,069. Hal ini berarti bahwa karakteristik subyek kedua kelompok adalah sama sehingga pengaruhnya terhadap hasil penelitian dapat diabaikan. Rerata skor total FSFI pada kelompok pasca TAH dan SVH masing-masing 25,5±2,91 dan 28,26±3,17, dengan hasrat seksual (p=0,272), rangsangan (p=0,239), lubrikasi (p=0,014), orgasme (p=0,010), kepuasan (p=0,061), nyeri (p=0,037).Fungsi seksual diuji Chi-Square, didapatkan berbeda bermakna (p=0,042). Kesimpulan: Terdapat perbedaan fungsi seksual pasca TAH dibandingkan dengan pasca SVH.  Kata kunci : Histerektomi abdominal total, histerektomi supravaginal, fungsi seksual wanita