p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bios Logos
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Biodiversitas Burung pada Perkebunan Kelapa di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Bird Biodiversity in Coconut Plantation in North Minahasa Distric, North Sulawesi Province) Alotia, Jayens; Saroyo, Saroyo; Rondonuwu, Sendy
JURNAL BIOS LOGOS Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.9.1.2019.23363

Abstract

Biodiversitas Burung pada Perkebunan Kelapa di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara(Bird Biodiversity in Coconut Plantation in North Minahasa Distric, North Sulawesi Province) Jayens Alotia1)*, Saroyo1), Sendy Rondonuwu1)1)Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115*Email korespondensi: jayensalotia70@gmail.com Diterima  1 Februari 2019, diterima untuk dipublikasi 28 Februari  2019 Abstrak Burung memerlukan tempat atau ruang yang digunakan untuk mencari makan, minum, berlindung, bermain, dan tempat berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biodiversitas burung pada habitat perkebunan kelapa di Kabupaten Minahasa Utara. Pengambilan data dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Maret 2018 di perkebunan kelapa di Desa Maumbi, Desa Tatelu dan Desa Pinili  Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.  Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survei. Teknik penentuan petak contoh menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Petak contoh ditentukan sebanyak 3 transek berbentuk garis transek (line transect) dengan panjang masing-masing transek 2000 m dan lebar 20 m dengan pengambilan data sebanyak 5 kali. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebanyak 23 jenis burung dengan indeks biodiversitas sebesar 2.76, dari 23 jenis burung tersebut diketahui jumlah jenis burung yang dianggap kurang mengkhawatirkan (LC) terdapat 21 jenis burung, sedangkan status rentan (VU) terdapat 1 jenis yaitu Penelopides exarhatus dan status hampir punah (NT) terdapat satu jenis yaitu Accipiter nanus.Kata kunci: biodiversitas, burung, perkebunan kelapa, Kabupaten Minahasa Utara. Abstract Birds buy places or spaces that are used to find food, drink, shelter, play, and breed. This study aims to analyze biodiversity in coconut plantation habitat in North Minahasa Regency. Data collection was carried out from December 2017 to March 2018 in coconut plantations, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province in Maumbi Village, Tatelu Village, Pinili Village. Data retrieval is done using the survey method. The sampling technique uses purposive sampling method which is a sample selection technique with certain considerations. Sample plots are determined by 3 transects, forming line transects (line transects) with the length of each transect of 2000 m and width of 20 m by taking data 5 times. Based on research conducted in plantation habitats, North Minahasa Regency obtained research on species of birds on plantations in North Minahasa Regency, North Sulawesi Province, which consisted of 23 species of birds with a biodiversity index of 2.76, of 23 species of birds there are according to the type of bird that is considered less alarming (LC) there are 21 species of birds, while the vulnerable status (VU) there is 1 type, Penelopides exarhatus and the status is almost extinct (NT) there is 1 type, Accipiter nanus. Keywords: biodiversity, birds, coconut plantations, North Minahasa Regency.
Pemberian Ekstrak Daun Kiara Payung (Filicium decipiens (Wight dan Arn.) Thwaites) sebagai Bioherbisida terhadap Pertumbuhan Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Rana, Dona Cindy Elfira; Rondonuwu, Sendy; Koneri, Roni
JURNAL BIOS LOGOS Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.11.2.2020.28153

Abstract

ABSTRAKGulma babadotan merupakan masalah serius dalam bidang pertanian karena dapat menurunkan nilai kualitas maupun kuantitas dari tanaman budidaya. Kehadiran gulma dapat diatasi menggunakan senyawa alelokimia dari kiara payung (Filicium decipiens). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun kiara payung terhadap pertumbuhan tinggi, panjang akar, berat basah dan berat kering dari gulma babadotan (Ageratum conyzoides). Metode yang digunakan yaitu metode rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan yaitu kontrol, ekstrak 1%, ekstrak 3%, ekstrak 5% dan herbisida sintetik 2%. Uji lanjut BNT taraf 95% menunjukkan bahwa setelah lima minggu perlakuan terdapat perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman antara perlakuan kontrol (33,4 cm), ekstrak 3% (27,6 cm), ekstrak 5% (21,4 cm) dan herbisida sintetik 2% (14,1 cm). Hasil uji lanjut Games-Howell taraf 95% menunjukkan bahwa panjang akar perlakuan kontrol (32,0 cm) tidak berbeda nyata dengan perlakuan ekstrak, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (3,7 cm). Pada parameter berat basah perlakuan kontrol (33,81 g) tidak berbeda nyata dengan perlakuan ekstrak tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (0,12 g) dan pada parameter berat kering babadotan tidak ada perbedaan yang nyata antara perlakuan kontrol (6,86 g) dengan perlakuan ekstrak, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (0,04 g). Kata kunci: Kiara payung; bioherbisida; gulma babadotan;ekstrak ABSTRACTBabadotan weed is a serious problem for agriculture field because this weed can reduce the quality and quantity value from the cultivated plants. Existence of this weed can control with allelochemical compound from kiara payung (Filicium decipiens). This study aims to examine the effect of giving kiara payung leaf extract for growth, root length, wet and dry weight of babadotan (Ageratum conyzoides) weed. The method use is complete random design method with five treatments that is control, 1% extract, 3% extract, 5% exract and 2% synthetic herbicide. Further test BNT 95% show after five weeks treatment there were significant differences in plant height parameter between control (33.4 cm), 3% extract (27.6 cm), 5% extract (21.4 cm) and 2% synthetic herbicide (3.7 cm). Further test of Games-Howell 95% in root length show no significant between control (32.0 cm) and extract treatment, but significant in 2% synthetic herbicide (3.7 cm). In wet weight, control treatment (33.81 g) no significant with extract but significant in 2% synthetic herbicide (0.12 g), and in dry weight parameter no significant between control (6.86 g) and extract, but significant in 2% synthetic herbicide (0.04 g).Keywords: Kiara payung; bioherbicide; babadotan weed; extract
Keanekaragaman Lamun di Pantai Kora-Kora, Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara (The Diversity of Seagrass in Kora-kora Beach, East Lembean District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province) Wondal, Yuniarti Yurike; Rondonuwu, Sendy; Maabuat, Pience V
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.2.2017.18578

Abstract

Abstrak Penelitian dilakukan di Pantai Kora-Kora, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dari Mei hingga Juni 2017. Penelitian bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman lamun di Pantai Kora-Kora. Penelitian menggunakan metode purposive random sampling untuk menentukan lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Pantai Kora-Kora, Kecamatan Lembean Timur ditemukan enam (6) jenis lamun yang termasuk dalam dua (2) suku yaitu Hidrocharitaceae meliputi Enhallus acoroides, Thallasia hemprichii, dan Halodule uninervis dan Cymodoceaceae yaitu Cydomocea rotundata, C. serrulata dan Syringodium isoetifolium.  Jenis-jenis tersebut ialah lamun yang tersebar di pesisir tropis Indo-Pasifik. Jenis yang berperan penting berdasarkan INP di Stasiun I, II dan III berturut-turut yaitu E. acoroides (58,50%), H. uninervis (58,60%) dan S. isoetifolium (63,0%). Indeks keanekaragaman jenis lamun di lokasi penelitian di Panta Kora-kora termasuk sedang (H’:1,71).   Kata kunci: Pantai Kora-Kora, keanekaragaman lamun. Abstract The research was conducted in the Kora-Kora Beach, East Lembean District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province from May to June 2017. The aim of study was to analyze the diversity of seagrass on Kora-Kora Beach. The purposive random sampling method was used in this research to determine the research locations. The results showed that Kora-Kora Beach had six (6) seagrass species that were included in two (2) families namely Hidrocharitaceae ( Enhallus acoroides, Thallasia hemprichii, Halodule uninervis) and Cymodoceaceae (Cydomocea. rotundata, C. serrulata and Syringodium isoetifolium). These seagrass species were found in the tropical Indo-Pacific coastlines. The important species based on Importance Value Index  in Station I, II and III were E. acoroides (58.50%), H. uninervis (58.60%) and S. isoetifolium (63.0%), respectively. The seagrass species diversity index in the study areas in the Kora-kora Beach was moderate (H ': 1.71).Keywords:  Kora-Kora Beach, seagrass diversity.