Rahmaniar ., Rahmaniar
Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MINYAK BIJI KARET EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN SEAL RADIATOR ., Rahmaniar; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.302 KB)

Abstract

Seal radiator merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk barang jadi karet yang digunakanpada kendaraan bermotor. Salah satu kelemahan dari seal radiator adalah terjadinya pengerasanakibat perubahan temperatur, sehingga sifat elastisnya menurun. Hal ini akan mengakibatkanterjadinya kebocoran pada tutup radiator. Minyak biji karet yang digunakan dalam pembuatan sealradiator yaitu minyak biji karet yang diepoksi. Dengan menggunakan minyak biji karet epoksi sebagaibahan pelunak dalam pembuatan seal radiator diharapkan dapat meningkatkan elastisitas terutamaterhadap panas dan tekanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalamkompon karet dengan penambahan minyak biji karet epoksi untuk pembuatan seal radiator yangmemenuhi standar mutu, dan menghitung kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan dan terdiri dari duafaktor. Faktor pertama bahan pelunak ( P1 : 6 phr, P2 : 9 phr dan P3 : 12 phr) dan faktor ke dua bahanpengisi (C1 : 40 phr, C2 : 50 phr dan C3 : 60 phr). Parameter yang diuji kekerasan, modulus,immersion in water yaitu volume dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan konsentrasi minyak biji karet epoksi dan carbon black serta interaksinya berpengaruhnyata terhadap parameter yang diuji. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi minyak biji karetepoksi 9 phr, carbon black 40 phr, dengan karakteristik kompon karet seal radiator yaitu kekerasan 70Shore A, modulus 90,31 kg/cm2, ketahanan terhadap air untuk volume 0,36% dan ketahanan sobek65 kg/cm. Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi pasar seal radiator ( kekerasan 65 shore A,modulus 53 kg/cm2, ketahanan terhadap air 1,55% dan ketahanan sobek 55 kg/cm).Kata Kunci: Minyak biji karet epoksi, kompon karet, seal radiator
PENGARUH UKURAN PARTIKEL NANO SULFUR TERHADAP SIFAT FISIK KARET KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR ., Rahmaniar; Marlina, Popy
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.542 KB)

Abstract

Bahan pemvulkaniisasi adalah sejenis bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif molekul karet pada proses vulkaniisasi, membentuk ikatan silang antar mulekul karet sehingga terbentuk jaringan tiga dimensi. Belerang (sulfur) merupakan bahan pemvulkaniisasi dalam pembuatan kompon karet.proses vulkaniisasi membutuhkan waktu yang lama.      Untuk memperpendek waktu vulkaniisasi maka dilakukan penelitian yang mengunakan sulfur berukuran nano pada proses vulkaniisasi. Tujuan penelitian untuk memperoleh formulasi komponen karet dengan aplikasi nao sulfur pada proses vulkaniisasi untuk membuat karet komponen kendaraan bermotor yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, kombinasi 8 (delapan) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Faktor pertaman adalah fariasi suhu vulkaniisasi (140 0c dan 170 0c). dan faktor kdua adalah fariasi ukuran sulfur (40 nm, 60 nm, 80 nm,dan 400 nm). Parameter yang di uji kekerasan tangan putus, ketahanan kikis dan berat jenis. Hasil penelitian menunjukan bahwa, variasi suhu vulkaniisasi dengan ukuran sulfur, serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tangan putus, ketahanan kikis dan berat jenis karet komponen kendaraan bermotor. Suhu 140 0c dengan variasi nano yang semakin kecil, akan mempercepat waktu kematangan kompon. Perlakuan terbaik diperoleh pada variasi suhu 140 0c dan ukuran sulfur 60 nm (T1,S2). Dengan karakteristik karet komponen kendaraan bermotor untuk kekerasan 70 shore A, tangan putus 173 N/cm2 ketahanan kikis 173.6 mm2 dan density 1.220 g/cm2
Pemanfaatan tepung dari kulit secang, kunyit dan kulit manggis untuk kompon karet ., Rahmaniar; Rejo, Amin; Priyanto, Gatot; Hamzah, Basuni
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.055 KB)

Abstract

This research aims to obtain the optimal concentration in the variations of natural dyes and examines the characteristics of the resulting rubber compound. Research and laboratory testing conducted at Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang and PT. Kobe Internasional Mandiri Bandung. This study used dye concentration in 5 phr and 4 (four) color variation that were Formula A: Flour mangosteen peel, Formula B: Meal turmeric, Formula C: Flour wooden cup and Formula D: Synthetic dyes as the control. Parameters observed were Hardness, Shore A (ASTM D 2240-1997), tensile strength, kg / cm 2 (ISO 37, 1994), elongation at break (%), 50 PPHM ozone resistance, 20%, 24 h, 40 ° C and total color difference. The results showed that the best treatments was formula C: Flour wooden cup with Hardness test results of 44 shore A, the voltage dropped by 129 kg / cm 2, Elongation at break of 845%, the ozone resistance of rubber compounds showed no cracks and the total color difference was 26,74.Key word : rubber compound, dyes, wooden cup, turmeric, mangosteen rind.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal variasi bahan pewarna alami dan mengkaji karakteristik kompon karet yang dihasilkan. Penelitian dan pengujian laboratorium dilaksanakan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang dan PT. Kobe Internasional Mandiri Bandung. Penelitian ini menggunakan konsentrasi pewarna 5 phr dan 4 (empat) variasi pewarna yaitu Formula A : Tepung kulit manggis, Formula B : Tepung kunyit, Formula C : Tepung kayu secang dan Formula D : Pewarna sintetis sebagai kontrol. Parameter yang diamati Kekerasan, Shore A (ASTM D. 2240-1997), tegangan putus, kg/cm2 (ISO 37, 1994), Perpanjangan Putus (%), ketahanan ozon 50 pphm, 20%, 24 jam, 40°C dan total perbedaan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan yang baik adalah formula C : Tepung kayu secang dengan hasil uji Kekerasan sebesar 44 shore A, Tegangan putus sebesar 129 kg/cm2, Perpanjangan putus sebesar 845 %, ketahanan ozon menunjukkan kompon karet tidak retak dan total perbedaan warna yaitu 26,74.Kata kunci : kompon karet, pewarna, kayu secang, kunyit, kulit manggis.
Minyak biji ketapang (Terminalia catappa L) sebagai bahan pelunak dalam pembuatan kompon karet ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.534 KB)

Abstract

Plasticizers is one of the chemical of compound manufacturing for finished rubber goods. Rubber compound will harden if it hasnt sufficient plasticizers. Plasticizers is currently being derived from crude oil (petroleum oil) which is a type of mineral oil, it has a weakness, among others, are not environmentally friendly, irritating, corrosive and carcinogenic. Therefore the need for alternative use of other plasticizers such as renewable one that derived from plant materials. This study aims to get the right formula in the rubber compound with addition of Terminalia Catappa L seed oil extract (TCE) as a plasticizer for handgrip motorcycles rubber that meet the standards of SNI 06-7031 -2004. The Design Research id using completely randomized design (CRD) with 2 ( two) factor and 2 (two) replications. The first factor variation plasticizers concentration (P), P1: TCE 5 phr and P2: TCE 15 phr. The second factor variation filler concentration (C), C1: Carbon Black (CB N 330) 40 phr and C2: Carbon Black (N 330) 60 phr. Results showed that the best formula treatment is combination of 5 phr TCE and CB N 330 60 phr, that meet the standard requirements SNI 06-7031-2004 and the test results are hardness 69 shore A, tensile strength 147 kg/cm2, elongation at break 605%. The best test results for aging as decreasing tensile strength is formula III 126 kg/cm2, decreasing elongation at break is formula II 134% and decreasing Hardness is formula I 65 Shore A.Keywords : grip handle, minyak ketapang, plasticizer, rubber compoundAbstrakBahan pelunak merupakan salah satu bahan kimia inti sebagai penyusun struktur molekul yang banyak digunakan dalam pembuatan kompon untuk barang jadi karet. Bahan pelunak pada pembuatan kompon karet banyak digunakan berasal dari minyak bumi (petroleum oil) yaitu jenis minyak mineral tetapi mempunyai kelemahan, antara lain tidak ramah lingkungan, menyebabkan iritasi, korosif dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu perlu adanya alternatif penggunaan bahan pelunak yang lain yang dapat diperbarui yaitu minyak yang berasal dari bahan nabati. Bahan pelunak alternatif yang berasal minyak nabati seperti minyak biji ketapang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam kompon karet dengan penambahan minyak biji ketapang, untuk pembuatan karet pegangan setang sepeda motor yang memenuhi standar SNI 06 – 7031 – 2004. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, 2 (dua ) kali ulangan. Faktor pertama variasi konsentrasi bahan pelunak (P), yaitu : P1 : Minyak ketapang 5 phr dan P2 : Minyak ketapang 15 phr. Faktor kedua variasi konsentrasi bahan pengisi (C), yaitu : C1: Carbon Black (N 330) 40 phr dan C2 : Carbon Black (N 330) 60 phr. Hasil uji formula 2 untuk parameter kekerasan 69 shore A, tegangan putus 147 kg/cm2 dan perpanjangan putus 605%. Sedangkan hasil uji pengusangan nilai kemunduran tegangan putus yang baik diperoleh pada formula 3 yaitu 126 kg/cm2, nilai kemunduran perpanjangan putus setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 2 yaitu 134 % dan kekerasan kompon karet setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 1 yaitu 65 shore.Kata kunci : Minyak ketapang, kompon karet, grip handle, pelunak
Komposit batu apung dan clay sebagai bahan pengisi pada pembuatan kompon lis kaca mobil Bahri, Syamsul; ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.757 KB)

Abstract

The objective of this research was to find out the formulation of the pumice and clay filler in the car glass frame compound production. The experimental design used in this study was Complete Randomized Design (CRD) with two replications and two factors. The first factor was pumice and clay concentration (A1 20:80, A2 40:60, A3 50:50, A4 60:40, A5 80:20), the second factor was a mixture pumice and clay (B1 : 50, B2 : 60, B3 : 70, B4 : 80, B5 : 90 ). The tested parameters were hardness, tensile strength, elongation at break and after ageing. Test results good compounds were present in the formula A4B4 with fillers pumice and clay that was 60: 40 and the number of fillers were used 80 phr. As for the physical characteristics compound resulting it has value hardness 69 shore A, tensile strength 29 N/mm2, elongation at break 272 %, after ageing to the parameters of hardness 67 shore A, tensile strength 26 N/mm2, elongation at break 275 %. Testing shows that was done for all of the parameters of meet SNI 06-1490-1989 wainscoting glass motor vehicle.Keywords : pumice, clay, compound rubberTujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi bahan pengisi batu apung dan clay dalam pembuatan kompon yang sesuai dengan spesifikasi lis kaca mobil. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan, dua faktor. Faktor pertama konsentrasi batu apung dan clay (A) phr : (A1=20:80, A2 = 40:60, A3 = 50:50, A4 = 60:40, A5 = 80:20), faktor kedua campuran batu apung dan clay, phr (B1 : 50, B2 : 60, B3 : 70, B4 : 80, B5 : 90 ). Parameter yang diuji kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus , ketahanan usang yaitu kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus. Hasil uji kompon yang baik terdapat pada formula A4B4 dengan bahan pengisi batu apung berbanding clay yaitu 60 : 40 dan jumlah bahan pengisi yang digunakan yaitu 80 phr. Adapun karakteristik fisik kompon yang dihasilkan mempunyai nilai yaitu kekerasan 69 shore A, tegangan putus 29 N/mm2, perpanjangan putus 272%, ketahan usang untuk parameter kekerasan = 67 shore A, tegangan putus 26 N/mm2, perpanjangan putus 275%. Hasil uji yang dilakukan untuk semua parameter memenuhi SNI 06-1490-1989 Lis kaca kendaraan bermotor.Kata kunci : batu apung, clay, kompon karet
PEMBUATAN KOMPON GENTENG KARET MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI ABU SABUT KELAPA Susilawati, Nesi; ., Nuyah; ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.949 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisik kompon genteng karet meliputi kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon[n1] .Kompon genteng karet dibuat dari campuran bahanpengisiabu sabut kelapadan[n2]  carbon blackdengan[n3]  variasi perbandingan yaitu formula 1 (carbon black= 5 phr dan abu sabut kelapa = 25 phr), formula 2 (carbon black = 10 phr dan abu sabut kelapa = 20 phr), formula 3 (carbon black = 15 phr dan abu sabut kelapa = 15 phr), formula 4 (carbon black = 20 phr dan abu sabut kelapa = 10 phr), dan formula 5 (carbon black = 25 phr dan abu sabut kelapa = 5 phr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan abu sabut kelapasebagai bahan pengisi berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon. Hasil penelitian dari 5 formula menunjukkan bahwa karakteristik fisik kompon genteng karet terbaik adalah pada formula5 (campuran carbon black : abu sabut kelapa = 25 phr : 5 phr)untuk semua parameter pengujian yang meliputi : Kekerasan yaitu 55,5 Shore A, Tegangan putus yaitu 162 kg/cm2, Perpanjangan putus yaitu 637,5% dan Ketahanan ozon, 50 pphm, 20%, 24h, 40oC yaitu No crack.
Penggunaan faktis minyak biji jarak epoksi (Castor Jatrpha Oil) untuk pembuatan kompon rubber washer ., Rahmaniar; ., Nuyah
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1938.911 KB)

Abstract

Epoxidation is a chemical reaction where oxygen atoms are reacted with unsaturated molecules to form cyclic ether. The advantages of this process are enhancing the rubber apliance process, degradable in nature, and found in renewable resources form. The objective of this research is to obtain the proper formulation in rubber compound processing with the addition of castor oil epoxy. The exprimental design used in this study was Completely Randomized Design with two factors and two replications. The first factor was addition of softener concentrations (P) consisting of P1 = 3 phr epoxy castor oil, P2 = 6 phr epoxy castor oil and P3 = 9 phr epoxy castor oil. The second factor was antioxidantconcentrations (A) consisting of A1 = 1 phr antioxidant (phenolate), A2 = 2 phr antioxidant (phenolate) and A3 = 3 phr antioxidant (phenolate). The tested parameters by using rheometer were consisted of tensile strength, modulus and specific gravity. The results showed that addition of expoxy castor oil and antioxidant as well as their interaction had significant effect on tensile strength and modulus. The addition of epoxy castor oil had no significant effect on specific gravity. The best treatment was found in P1A3 (3 phr castor oilsoftener and 3 phr antioxidant). The testing results were as follows : rheometer (tC90.mnt) of 3.15 minutes, tensile strength of 166 kg/cm2, modulus of 13.8 kg/cm and specific gravity of 1.11 g/ml.Keywords : Epoxy castor oil, rubber compound, rubber washer AbstrakEpoksidasi merupakan suatu reaksi kimia dimana atom oksigen direaksikan dengan molekul tak jenuh membentuk siklis eter. Proses ini mempunyai kelebihan mempermudah proses pelenturan karet, bersifat degradable, sumber dayanya dapat diperbaharui. Tujuan Penelitian mendapatkan formulasi yang baik dalam pembuatan kompon karet dengan penambahan epoksi minyak jarak. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 2 (dua) kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi penambahan bahan pelunak (P), yaitu : P1 = minyak biji jarak epoksi 3 phr, P2 = minyak biji jarakt epoksi 6 phr dan P3 = minyak biji jarak epoksi 9 phr, Faktor kedua adalah konsentrasi penambahan antioksidan (A), yaitu : A1 = Anti Oksidan (Fenolat) 1 phr, A2 = Anti Oksidan (Fenolat) 2 phr dan A3 = Anti Oksidan (Fenolat) 3 phr .Parameter yang diuji rheometer, kekuatan tarik, modulus, dan massa jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan konsentrasi minyak jarak epoksi dan antioksidan, serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik dan modulus. Penambahan minyak jarak epoksi berpengaruh tidak nyata terhadap massa jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik didapat pada perlakuan P1A3(pelunak minyak jarak 3 phr dan antioksidan 3 phr). Didapat hasil uji, rheometer (tC90, mnt) : 3,15 mnt, kekuatan Tarik 166 kg/cm2, modulus 13,8 kg/cm dan massa jenis 1,11 g/ml.Kata Kunci: Minyak jarak epoksi, kompon karet dan rubber washer.
Pemanfaatan arang cangkang sawit dengan proses sol gel untuk pembuatan kompon karet ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1762.475 KB)

Abstract

This research has an objective to determine the effect of natural rubber (NR) and styrene butadiene rubber (SBR) utilization on physical properties of rubber compound in radiator packing cap as well as to produce rubber compound formula that fulfill the stated standard requirement. Rubber compound in radiator packing cap is made from a mixture of styrene butadiene rubber (SBR) and natural rubber (NR) with SBR and NR ratios of 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 and 50:50 phr, respectively. The results showed that combination of SBR and NR additions had significant effect on hardness, tensile strength, and elongation at break. The best treatment was found in the 3rd compound formula (addition of SBR:NR = 70:30 phr) with compound characteristics covering 58 shore A of hardness, 208 kg/cm2 of tensile strength and 610% of elongation at break.Keywords : SBR, natural rubber, rubber compound of radiator packing cap, physical properties of rubber compound AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan karet alam (NR) dan styrene butadiene rubber (SBR) terhadap sifat fisik kompon karet packing cap radiator, serta mendapatkan formula kompon karet yang memenuhi persyaratan. Kompon karet packing cap radiator dibuat dari campuran styrene butadiene rubber (SBR) dan karet alam (NR) dengan variasi perbandingan SBR : NR adalah 90 : 10, 80 : 20, 70 : 30, 60 : 40 dan 50 : 50 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penambahan SBR dan NR berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, dan perpanjangan putus. Perlakuan terbaik diperoleh pada formula kompon 3 (penambahan SBR : NR = 70 : 30 phr) dengan karakteristik kompon meliputi, kekerasan yaitu 58 shore A, tegangan putus yaitu 208 kg/cm2, perpanjangan putus yaitu 610%.Kata Kunci : SBR, karet alam, kompon karet packing cap radiator, sifat fisik kompon karet
Ketahanan usang kompon karet dengan bahan ekstrak kayu secang, silika pasir kuarsa dan kalsium karbonat kulit kerang ., Rahmaniar; Rejo, Amin; Priyanto, Gatot; Hamzah, Basuni
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.652 KB)

Abstract

The objectives of this study were to find out the effect of temperature and long storage to the characteristic of dock pads on the basis of National Standard of Indonesia 06-3568-2006 and to obtain the aging resistance of rubber compound. The usage formula of rubber compound was treatment A3P4 (9 phr of the extract of caesalpinia sappan wood and the mixture of quartz sand silica : calcium karbonat clamshell 75:25 phr). The experimental design uses some various temperatures of 60 oC, 70 oC and 80 oC and variation of time from one day until 7 days. The tested parameters were the hardness, tensile strength and elongation at break . The result of the study showed that the obtained hardness were 65-68 shore A, tensile strength were 26-30 N/mm2 and the elongation at break were 263-496%. The variety analysis showed that the hardness gave lack significant effect, meanwhile the temperature and time gave significant effect for the tensile strength parameter as well as the interaction. Futhermore, elongation at break parameter affected significantly toward the temperature, the time and intraction between them, Activated energy (EA) of the rubber compound hardness 5,994 K.kal/mol., the tensile strength was 6,915 K.kal/mol and elongation at break was 66,775 K.kal/mol, finally the aging resistance of rubber compound for the storage temperature of 60 oC was 48,08 days.Keywords : the extract of caesalpinia sappan wood, after ageing, rubber compound, calcium karbonat clamshell, quartz sand silicaAbstrakTujuan penelitian mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap karakteristik kompon bantalan dermaga sesuai SNI 06-3568-2006 dan mendapatkan umur usang kompon karet. Formula kompon karet yang digunakan perlakuan A3P4 (9 phr ekstrak kayu secang dan campuran silika pasir kuarsa : kulit kerang = 75:25). Rancangan percobaan dengan variasi suhu 60 oC, 70 oC dan 80 oC dan variasi waktu 1 hingga 7 hari. Parameter yang di uji Kekerasan, tegangan putus dan perpanjangan putus. Hasil penelitian untuk kekerasan 65-68 shore A, tegangan putus 22-30 N/mm2 dan perpanjangan putus 263-496%. Analisa keragaman untuk kekerasan memberikan pengaruh yang tidak signifikan, untuk parameter tegangan putus perlakuan suhu dan waktu berpengaruh secara signifikan sedangkan interaksi berpengaruh signifikan. Untuk parameter perpanjangan putus berpengaruh secara signifikan terhadap suhu, waktu dan interaksi keduanya. Energi aktivasi (EA) kompon karet kekerasan 5,994 K.kal/mol, tegangan putus 6,915 K.kal/mol dan perpanjangan putus 66,775 K.kal/mol. Umur usang kompon karet untuk variasi suhu penyimpanan 60 oC memberikan waktu 48,08 hari.Kata Kunci : ekstrak kayu secang, ketahanan usang, kompon karet, kulit kerang, silika pasir kuarsa
Penggunaan bahan pengisi nanokomposit silika karbida pada pembuatan kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua Marlina, Popy; ., Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2507.35 KB)

Abstract

The research aimed to get the best formulation of tire compound motorcycle productions with used silica carbida nano composite as filler to meet the specifications of the market. The experiment was designed as Factorial Randomized Completely Design with two factors as treatments, and each combination of the treatment was gone through trials for three times. The first factor was the particle size of silica carbida nanocomposite (40-60 nm, 80-100 nm and 100 mesh (without nano particle size) and the second factor was vulcanization time (30 minute and 40 minute). The parameters were hardness, tensile strength, elongation at break, abrasive resistance and ageing resistance. The results showed that combination of particle size silica carbida nano composite and vulcanization time had significant effects on the hardness, tensile strength, elongation at break, abrasive resistance and ageing resistance. The best treatment is a combination of treatments P2W1 (silica carbide particle size 80 nm-100 nm and vulcanization time 30 min) as well as meets the specifications of the market with the characteristics of rubber compounds include hardness 56 Shore A, tensile strength 145 kg/cm2, DIN mm 240 abrasive resitance, and aging resistance to hardness 57 Shore A, tensile strength to 140 kg/cm2.Keywords : Silica carbida nano composite, tire of compound motorcycle, vulcanization timeAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan kompon untuk ban dalam kendaraan bermotor roda dua dengan menggunakan nanokomposit silika karbida sebagai bahan pengisi, sehingga mempunyai spesifikasi kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua sesuai spesifikasi yang ada di pasaran. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, yaitu ukuran partikel nanokomposit silika karbida (Ukuran partikel 40-60 nm, ukuran partikel 80-100 nm dan ukuran partikel 100 mesh (tanpa ukuran nano) dan waktu vulkanisasi (30 menit dan 40 menit), dengan 3 (tiga) kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi ukuran nano komposit silika karbida dan waktu vulkanisasi berpengaruh nyata terhadap sifat fisik kompon karet yaitu kekerasan, tegangan putus, ketahanan kikis dan ketahanan usang kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua. Perlakuan terbaik adalah kombinasi perlakuan P2W1 (ukuran partikel nano komposit silika karbida kisaran 80-100 nm dan waktu vulkanisasi 30 menit) dan memenuhi spesifikasi pasaran dengan karakteristik kompon karet meliputi, kekerasan 56 Shore A, tegangan putus 145 kg/cm2, ketahanan kikis 240 DIN mm, ketahanan usang untuk kekerasan 57 Shore A, tegangan putus 140 kg/cm2.Kata kunci : Kompon ban dalam kendaraan bermotor roda dua, nano komposit silika karbida, waktu vulkanisasi