Hari Adi Prasetya, Hari Adi
Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang, Kementerian Perindustrian

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MINYAK BIJI KARET EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN SEAL RADIATOR ., Rahmaniar; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.302 KB)

Abstract

Seal radiator merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk barang jadi karet yang digunakanpada kendaraan bermotor. Salah satu kelemahan dari seal radiator adalah terjadinya pengerasanakibat perubahan temperatur, sehingga sifat elastisnya menurun. Hal ini akan mengakibatkanterjadinya kebocoran pada tutup radiator. Minyak biji karet yang digunakan dalam pembuatan sealradiator yaitu minyak biji karet yang diepoksi. Dengan menggunakan minyak biji karet epoksi sebagaibahan pelunak dalam pembuatan seal radiator diharapkan dapat meningkatkan elastisitas terutamaterhadap panas dan tekanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalamkompon karet dengan penambahan minyak biji karet epoksi untuk pembuatan seal radiator yangmemenuhi standar mutu, dan menghitung kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan dan terdiri dari duafaktor. Faktor pertama bahan pelunak ( P1 : 6 phr, P2 : 9 phr dan P3 : 12 phr) dan faktor ke dua bahanpengisi (C1 : 40 phr, C2 : 50 phr dan C3 : 60 phr). Parameter yang diuji kekerasan, modulus,immersion in water yaitu volume dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan konsentrasi minyak biji karet epoksi dan carbon black serta interaksinya berpengaruhnyata terhadap parameter yang diuji. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi minyak biji karetepoksi 9 phr, carbon black 40 phr, dengan karakteristik kompon karet seal radiator yaitu kekerasan 70Shore A, modulus 90,31 kg/cm2, ketahanan terhadap air untuk volume 0,36% dan ketahanan sobek65 kg/cm. Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi pasar seal radiator ( kekerasan 65 shore A,modulus 53 kg/cm2, ketahanan terhadap air 1,55% dan ketahanan sobek 55 kg/cm).Kata Kunci: Minyak biji karet epoksi, kompon karet, seal radiator
PENENTUAN UMUR SIMPAN KOMPON KARET PEGANGAN SETANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN BAHAN PENGISI ABU SEKAM PADI Prasetya, Hari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.576 KB)

Abstract

Karet pegangan setang kendaraan bermotor merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk barang jadi karet.. Untuk memperpanjang masa komersial kompon karet pegangan setang secara maksimal, dengan mutu tetap terjamin, sangat tergantung pada metode yang akurat dalam penetapan umur simpan produk. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap karakteristik kompon karet pegangangan setang kendaraan bermotor sehingga mempunyai spesifikasi karet pegangan setang kendaraan bermotor sesuai SNI 06-7031-2004 dan menentukan umur simpan kompon karet dengan bahan pengisi abu sekam padi. Penentuan umur simpan kompon karet pegangan setang kendaraan bermotor dilakukan dengan variasi suhu (25oC, 35oC dan 45oC) dan lama penyimpanan (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengisi abu sekam padi berpengaruh terhadap umur simpan kompon karet.  Karakteristik kompon karet yang dihasilkan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia kompon karet pegangan setang kendaraan bermotor (SNI 06-7031-2004). Energi Aktivasi (EA) kompon karet pegangan setang untuk kekerasan sebesar 14,4004 KJ/mol, tegangan putus sebesar 3,0257 KJ/mol, perpanjangan putus sebesar 3,5824 KJ/mol dan ketahanan kikis sebesar 553 cm3. Perhitungan umur simpan berdasarkan pada tegangan putus dan reaksi ordo satu. Umur simpan kompon karet untuk variasi suhu penyimpanan 25oC memberikan waktu simpan terlama, yaitu sebesar 77 hari. Kata kunci: umur simpan kompon, karet pegangan setang, abu sekam padi
KAJIAN PENGGUNAAN PATI UMBI GADUNG TERMODIFIKASI SEBAGAI SUBTITUEN CARBON BLACK PADA PEMBUATAN VULKANISAT KARET ALAM Susanto, Tri; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.655 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian modifikasi ekstrak pati umbi gadung sebagai subtituen parsial Carbon Black (CB) dalam pembuatan vulkanisat karet alam. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati dari umbi gadung, pembuatan komposit lateks alam dengan variasi 3 coupling agent yaitu Resorcinol Formaldehid, Si-69 dan KH-792, pembuatan komposit lateks dengan pati termodifikasi  dan dilanjutkan dengan pembuatan vulkanisat lateks alam dengan variasi jumlah CB dan pati termodifikasi (0,5,10,15, dan 20phr). Yield ekstraksi pati dari umbi gadung adalah sebesar 13% dried based. Berdasarkan hasil uji sifat mekanik fisik, komposit NR starch dengan coupling agent RF bersifat lebih baik jika dibandingkan dengan Si-69 dan KH-792. Carbon Black yang dapat tersubtitusi oleh starch gadung termodifikasi RF (SRF) dalam pembuatan vulkanisat NR adalah sebanyak 10phr dengan kualitas yang sama dengan pasaran. Vulkanisat tersebut mempunyai karakteristik kekerasan: 50-53 Shore A, kuat tarik: 109 Mpa, modulus 300% dengan nilai 65, perpanjangan putus: 470%, ketahanan sobek: 21 Kg/cm dan pampatan tetap sekitar 30%.
Penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas L.) pada pembuatan kerupuk kempelang Palembang Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 22, No 1 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2579.676 KB)

Abstract

The research objective is to determine the effect of sweet potato (Ipomea batatas L.) flour utilization in processing of Palembang kempelang chips. The sweet potato flours used in this study are produced from white, yellow and purple sweet potatoes. Modification of tapioca and sweet potato flours promote gel formation characteristics so that sweet potato flour that is used as supplement material will give chemical and physical properties advantage. The results showed that kempelang chips which use white, yellow and purple sweet potato flours within 3% to 8% range had protein content of 9% to 14%, lipid content of 0.3% to 0.5% and carbohydrate content of 76% to 89%,respectively. The results of chips test for all treatments had fulfill the chips standard quality in accordance to SNI 01-2713-2006. Organoleptic tests showed that crispiness and taste of chips using purple sweet potato flour is more prefered than that of white and yellow sweet potato flours, but it had dark color which is unfavoured by consumers.Keywords: Sweet potato flour, tapioca flour, kempelang chips, organoleptic tests     AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas L.) pada pembuatan kerupuk kempelang. Tepung ubi jalar yang digunakan berasal dari ubi jalar putih, kuning dan ungu. Modifikasi tepung tapioka dan tepung ubi jalar memberikan sifat mudah membentuk gel sehingga penggunaan tepung ubi jalar sebagai bahan tambahan pada proses pembuatan kerupuk kempelang Palembang dapat memberikan keunggulan sifat kimia dan fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk kempelang menggunakan tepung ubi jalar putih, kuning dan ungu antara 3%–8%, kadar protein antara 9%–14%, kadar lemak antara 0,3%–0,5% dan kadar karbohidrat antara 76%–89%. Hasil uji kerupuk untuk semua perlakuan memenuhi syarat mutu kerupuk, sesuai SNI 01-2713-2006.Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kerenyahan dan rasa kerupuk menggunakan tepung ubi jalar ungu lebih disukai dari kerupuk menggunakan tepung ubi jalar putih dan kuning, tetapi warna kerupuknya yang gelap tidak disukai oleh konsumen. Kata Kunci: Tepung ubi jalar, tepung tapioka, kerupuk kempelang, uji organoleptik
Penggunaan antioksidan gambir dan pengaruhnya terhadap karakteristik kompon karet pegangan setang sepeda motor (grip handle) Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2165.214 KB)

Abstract

The objectives research is to determine the effect of uncharia gambier antioxidant towards grip handle rubber compound characteristic and compare it with the specification of grip handle based on SNI 06-7031-2004. The experimental design used in this research is complete randomized block design with 2 factors carbon black (45 phr and 55 phr) and concentration of uncharia gambier antioxidant (1 phr, 2 phr and 3 phr) with 3 repetition. The result shows that concentration of carbon black and uncharia gambier antioxidant and the interaction between them give a significant effect towards the grip handle mechanical properties that is hardness, 70,76 Shore A, tensile strength, 71,33 kg/cm2, tear resistance, 42,57 mm2/kgm, ageing resistance and ozone resistance. The C1A2 experimental design comply the specification of SNI 06-7031-2004 for mechanical properties, after 48 hours observation there is no cracking on grip handle rubber compound.Keywords : grip handle, carbon black, antioksidan, gambier. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antioksidan gambir terhadapkarakteristik kompon karet pegangan setang sepeda motor sehingga mempunyaispesifikasi karet pegangan setang sepeda motor sesuai SNI 06-7031-2004. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor carbon black (45 phr dan 55 phr) dan gambir (1 phr, 2 phr dan 3 phr) dengan 3 (tiga) kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi carbon black dan gambir serta interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, ketahanan usang dan ketahanan ozon terhadap kompon karet pegangan setang (grip handle). Perlakuan yang memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia untuk karet pegangan setang sepeda motor menurut SNI 06-7031-2004, yaitu C1A2, dengan parameter kekerasan, 70,76 Shore A, tegangan putus, 71,33 kg/cm2, ketahanan sobek, 42,57 mm3/kgm, juga memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia untuk parameter ketahanan usang dan ketahanan ozon yang ditandai dengan tidak ada keretakan pada kompon karet pegangan setang kendaraan bermotor sampai pengamatan 48 jam.Kata kunci : pegangan setang, carbon black, antioksidan, gambir.
Pengaruh ukuran partikel arang ampas tebu terhadap karakteristik vulkanisasi kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2385.109 KB)

Abstract

The research aimed to study the effect of particle sizes of charcoal bagasse and vulcanization time to vulcanization characteristics of motorcycle outside tire compound. Particle sizes of bagasse charcoal used for the research were varied at 50 m, 100 m and 150 m and vulcanization times are at 20 minutes and 40 minutes. The results show that the particle size of charcoal bagasse and vulcanization time had significant effects on the scorch time (ts2), optimum cure time (t90), modulus torsi (t), and vulcanization rate for rubber compound tire for motorcycle. The best treatment was found to be the P2W1 (particle size of bagasse charcoal 150 m and vulcanization time 20 minutes) with vulcanization characteristics of tire compound for motorcycle of 2.16 minute for the scorch time, 3.69 minute for the optimum cure time, 4.4 kg cm for the torque modulus and 10.45 minute for the vulcanization rate.Keywords : Bagasse, charcoal, compound, tire, vulcanizationAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel arang aktif dari ampas tebu dan waktu vulkanisasi terhadap karakteristik vulkanisasi kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua. Karakterisik vulkanisasi kompon berpengaruh terhadap sifat fisik dan mekanik kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor perlakuan dan masing-masing diulang 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah variasi ukuran partikel arang aktif dari ampas tebu (50 mesh, 100 mesh dan 150 mesh), faktor kedua adalah variasi waktu vulkanisasi (20 menit dan 40 menit). Hasil penelitian pengaruh ukuran partikel arang aktif dari ampas tebu dan waktu vulkanisasi terhadap karakteristik vulkanisasi kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua, menunjukkan bahwa pengaruh ukuran partikel arang aktif ampas tebu dan waktu vulkanisasi serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap karakteristik vulkanisasi kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua, meliputi karakteristik waktu scorch (ts2), waktu matang optimum (t90), modulus torsi (t) dan laju vulkanisasi. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah kombinasi perlakuan P2W1 (ukuran partikel arang aktif dari ampas tebu 150 mesh dan waktu vulkanisasi 20 menit dengan karakteristik vulkanisasi kompon ban luar kendaraan bermotor roda dua meliputi waktu scorch 2,16 menit, waktu matang optimum 3,69 menit, modulus torsi 4,4 kg cm dan laju vulkanisasi 10,45 menit.Kata kunci : Ampas tebu, arang, ban, kompon, vulkanisasi
PENGARUH BAHAN PENGISI ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA DAN PELUNAK MINYAK BIJI KARET PADA KARAKTERISTIK KARET WIPER BLADE Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.653 KB)

Abstract

Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik karet wiper blade dengan bahan pengisi arang aktif tempurung kelapa dan bahan pelunak minyak biji karet. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi arang aktif tempurung kelapa (0 phr, 50 phr, dan 100 phr) dan faktor kedua adalah konsentrasi minyak biji karet (0 phr, 1 phr, dan 2 phr). Parameter yang diuji, kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek dan ketahanan kikis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan konsentrasi arang aktif tempurung kelapa, minyak biji karet dan interaksi keduanya berpengaruh terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek dan ketahanan kikis dalam pembuatan karet wiper blade. Nilai kekerasan karet wiper blade berkisar antara 65-74 Shore A, tegangan putus kisaran 15-22 N/m2, dengan perpanjangan putus kisaran 289-323%, ketahanan sobek kisaran 13,10 – 13,98 kg/cm dan ketahanan kikis kisaran 409-475 DIN.mm3. Peningkatan penambahan arang aktif tempurung kelapa dan minyak biji karet meningkatkan kekerasan karet wiper blade, tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek dan ketahanan kikis dari senyawa karet. Perlakuan A2M2 (konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 50 phr dan konsentrasi minyak biji karet 1 phr), A2M3 (konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 50 phr dan konsentrasi minyak biji karet 2 phr), A3M1 (konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 100 phr dan konsentrasi minyak biji karet 0 phr), A3M2 (konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 100 phr dan konsentrasi minyak biji karet 2 phr) dan A3M3 (konsentrasi arang aktif tempurung kelapa 100 phr) dan konsentrasi minyak biji karet 0 phr), memenuhi persyaratan mutu karet wiper blade komersil.
Perlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif untuk Pulp Sulfat Haroen, Wawan Kartiwa; AL, Sudarmin; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.202 KB)

Abstract

Pre-treatment of chips rubber wood non-productive as a raw material pulp used hot water and solution NaOH 3-10%, temperature 25-100 °C for 1-2 hours. Has showed a positive influence for quality of pulp if compared with chips without pre-treatment. Result is shown the extractive decreased levels 1 to 1.5 times and lignin content decreased 9-12%. Effect of pre-treatment chips can be increase the pulp yield and Kappa number equal to brightness of pulp. Another effect of chips treatment can be improved to physical properties bleached pulp for tear index, tensile index, folding indurance and brightness if compared with pulp from chips without a treatment. The physical properties pulp of rubber wood with chips pretreatment can produce bleach pulp sulphate have a requirements the quality to SNI Leaf bleach kraft pulp.Keywords : Rubber wood, pre-treatment, sulphate pulp, quality of pulpAbstrakPerlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif yang diperuntukan sebagai bahan pulp menggunakan air panas, larutan NaOH 3-10% dan suhu 25-100 oC, selama 1-2 jam. Menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kualitas pulpnya dibandingkan dengan pulp yang serpihnya tanpa perlakuan. Hasilnya ditunjukkan oleh menurunnya kadar ekstraktif 1- 1,5 kali dan kadar lignin turun 9-12%. Perlakuan awal serpih dapat meningkatkan rendemen pulp dengan bilangan Kappa setara dengan pulp putihnya. Pengaruh lain dari perlakuan awal serpih kayu karet dapat meningkatkan sifat fisik lembaran pulp sulfat putih terhadap indek sobek, indek tarik, indeks lipat dan kecerahan pulp (derajat putih) dibandingkan dengan kekuatan pulp dari serpih tanpa perlakuan. Sifat fisik pulp kayu karet tidak produktif yang mengalami perlakuan awal serpihnya dapat menghasilkan kualitas pulp sulfat putih yang memenuhi persyaratan SNI pulp sulfat putih kayu daun.Kata kunci : Kayu karet, perlakuan awal, pulp sulfat, kualitas pulp
PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN COUPLING AGENT TERHADAP KETAHANAN USANG VULKANISAT BANTALAN DERMAGA Marlina, Popy; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.88 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v28i1.2334

Abstract

The research aimed to study the ageing resistance of vulcanized dock vendor with rice husk ash filler and coupling agent.  The experimental research used non Factorial Completely Randomized Design and each treatments was replicated three times.  Single factor concentration of ratio of rice husk ash and coupling agent 3-methacryloxypropyl trimethoxysilane (MPS) (70 phr: 1 phr, 100 phr: 1 phr, 130 phr: 1 phr, 160 phr: 1 phr, 190 phr: 1 phr and 220 phr : 1 phr). The parameters were hardness, tensile strength, elongation at break and ageing resitance before and after ageing. The results showed that all treatments have a influence on vulcanized dock fendor and meet the quality requirements SNI 06-3568-2006 for treatment concentration of ASP70 tol ASP160 with characteristics hardness  of 70 Shore A, 75 Shore A, 78 Shore A dan 80 Shore A after ageing 68 Shore A, 72 Shore A, 76 Shore A dan 78 Shore A. The tensile strength before (19 N / mm2, 21 N / mm2, 17 N / mm2 and 16 N / mm2), after ageing (17 N / mm2, 20 N / mm2, 15 N / mm2 and 15 N / mm2). ASP70 to ASP220 treatment concentration up to the elongation at break before (350%, 345%, 330%, 220%, 209% and 200%), after ageing (343%, 335%, 325%, 216% and 200%). Tear resistance characteristics before (15.6 kg / cm, 17.2 kg / cm, 17.9 kg / cm, 18.2 kg / cm, 19 kg / cm and 20 kg / cm), after ageing (15 kg / cm, 16.1 kg / cm, 17.5 kg / cm, 17.9 kg / cm, 18.7 kg / cm.
PENGARUH PENGGUNAAN NR DAN NBR DENGAN BAHAN PENGISI SILIKA TERHADAP SIFAT FISIKA KOMPON ROL KARET CPO Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8587.623 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v21i2.3168

Abstract

The research aimed to obtain the influence of natural rubber NR, synthetic rubber NBR and alumunium silikat (AISiO₃) as a filler, its physical properties and also to find out rubber compound the best for rubber mixture with variation of NR : NBR 50, 70 : 30, 90 : 10 hr and variation of aluminium silikat (ASiO₂) 45 phr, 50 phr, 55 phr. The result showed that the addition of rubber NR : NBR ratio and alumunium silikat (ASiO₂) had significant effect on the hardness, tensile strength, abration recistance and compression set. The addition of rubber NR : NBR ratio and alumunium silikat (ASiO₂) gave significant effect on the density of the rubber roll CPO compound. The best treatment was found to be the N₂P₂ (the addition of rubber NR : NBR = 70 : 30 phr and alumunium silikat 50 phr) with the rubber roll CPO compound’s characteristics of 78 shore A for hardness, 228 kg/cm2  for the tensile strength, 87,6 kg/cm2 for the abration recistance and 22,60% for the compression set.