Latar Belakang: Prevalensi Diabetes Mellitus terdiagnosis dokter usia ≥ 15 tahun sebesar 2%. Kalimantan Selatan merupakan prevalensi tertinggi ke-3 setelah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yaitu sebesar 1,8% dan terjadi peningkatan prevalensi dibandingkan dengan hasil penelitian Riskesdas 2013 sebesar 1,4% (meningkat 0,4%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Provinsi Kalimantan Selatan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 1.423. Analisis yang dilakukan yaitu univariat untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel, bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel determinan dengan diabetes mellitus tipe 2, serta multivariat untuk membuat model prediksi faktor risiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.Hasil: Umur ≥ 45 tahun, 35-44 tahun dan 25-34 tahun mempunyai risiko masing-masing 4,21 kali (POR=4,21; 95%CI 2,765-6,396), 1,68 kali (POR=1,68; 95%CI 1,047-2,692) dan 1,77 kali (POR=1,77; 95%CI 1,126-2,776) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan umur 15-24 tahun. Orang yang tidak bekerja mempunyai risiko 1,84 kali (POR=1,84; 95%CI 1,309-2,599) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang bekerja. Model prediksi didapatkan indikator sebesar 16% untuk mengetahui kondisi seseorang berdasarkan faktor risiko umur dan pekerjaan.Simpulan: Faktor umur dan pekerjaan mempunyai peran penting dalam kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Provinsi Kalimantas Selatan. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa perhitungan prediksi dari analisis data kepada masyarakat yang mungkin mempunyai risiko untuk mengalami Diabetes Mellitus Tipe 2 sehingga masyarakat dapat segera melakukan pemeriksaan dini faktor risikonya. Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2; IFLS-5; Kalimantan Selatan Determinant Factors Associated with Type 2 Diabetes Mellitusin South Kalimantan(Data Analysis of Indonesia Family Life Survey 5 of 2014)Introduction: Prevalence of Diabetes Mellitus diagnosed by doctors aged 15 years is 2%. South Kalimantan is the 3rd highest prevalence after North Kalimantan and East Kalimantan, which is 1.8% and there is an increase in prevalence compared to the results of the 2013 Riskesdas study of 1, 4% (an increase of 0.4%). The purpose of this study was to determine the determinant factors associated with the incidence of type 2 diabetes mellitus in South Kalimantan Province.Methods: This study used a cross sectional design. The sample in this study was 1,423. The analysis carried out was, bivariate and multivariate.Results: Age 45 years, 35-44 years and 25-34 years had a risk of 4.21 times (POR=4.21; 95%CI 2.765-6.396), 1.68 times (POR=1.68; 95 %CI 1.047-2.692) and 1.77 times (POR=1.77; 95%CI 1.126-2.776) were higher for diabetes mellitus than those aged 15-24 years. People who do not work have a risk of 1.84 times (POR=1.84; 95%CI 1.309-2.599) greater for diabetes mellitus than people who work. The prediction model obtained an indicator of 16% to determine a person's condition based on the risk factors of age and occupation.Conclusions: Age and occupation factors have an important role in the incidence of Type 2 Diabetes Mellitus in South Kalimantan Province. The prediction model aims to provide input to the South Kalimantan Provincial Government in the form of predictive calculations from data analysis to people who may have a risk of experiencing Type 2 Diabetes Mellitus. Keywords: Type 2 Diabetes Mellitus; IFLS-5; South Kalimantan.