Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Dry Shampoo Anti Ketombe Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Hadhrianor, Hadhrianor; Malahayati, Siti; Alawiyah, Tuti; Budi, Setia
Sains Medisina Vol 2 No 2 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketombe terjadi pada 50% populasi orang dewasa di seluruh dunia dan banyak terjadi pada pria daripada wanita. Daun sirsak (Annona muricata L.) adalah salah satu tanaman yang mudah hidup di bagian tropis. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah pada daun karena memiliki banyak khasiat bagi kulit, dan daun sirsak memiliki kandungan senyawa alkaloid, tanin, saponin, dan flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antijamur. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat formulasi dan evaluasi sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi yang optimal dan pengaruh variasi konsentrasi berdasarkan hasil evaluasi fisikokimia sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode quasy-experimental tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan rancangan one-group posttest only design. Variasi konsentrasi etanol 70% berpengaruh secara signifikan terhadap daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering sediaan. Kedua formula telah memenuhi syarat uji organoleptis dan homogenitas. Berdasarkan hasil evaluasi, formula yang lebih optimal adalah formula 2 karena hasil evaluasi daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering mendekati nilai tengah tiap syarat yang ditentukan. Variasi konsentrasi etanol 70% tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap organoleptis dan homogenitas, tetapi menunjukkan perbedaan signifikan terhadap daya sebar, pH, dan waktu kering, serta formula yang optimal adalah formula 2.
Pemberdayaan Mitra Haspan Baihaki dengan Inovasi Usaha Minuman Jamu Tradisional Imunomodulator Kurniawati, Darini; Malahayati, Siti; Hidayah, Nurul
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.668 KB) | DOI: 10.63004/mcm.v1i2.136

Abstract

Pendahuluan: Pandemi Covid-19 merubah kehidupan mitra Haspan Baihaki yaitu kehilangan usaha lamanya sebagai pengrajin batik. Mitra melihat peluang usaha baru yang banyak dicari dan dibeli masyarakat di pasar yaitu jahe merah yang diyakini masyarakat bisa meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya preventif terhadap paparan virus Covid-19.Tujuan: Memberdayakan mitra Haspan Baihaki dengan inovasi produk minuman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.Metode: Edukasi tehadap mitra tentang tanaman obat yang mempunyai khasiat bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Pelatihan pembuatan produk inovatif dari tanaman yang mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan hibah alat-alat serta bahan. Mitra Produksi produk inovatif dan membuat Instagram sebagai sarana promosi. Mendampingi mitra mengurus perijinan usaha. Memberdayakan mitra untuk memanfaatkan lahan yang dipunyai sebagai lahan bermanfaat menyediakan bahan baku produk.Hasil: Mitra mampu membuat produk inovatif minuman bentuk serbuk siap untuk diminum dengan menambahkan air matang. Mitra juga mampu melayani pemesanan dari promosi melalui Instagram maupun grup whatshap mitra. Produk inovatif mitra sudah memiliki Nomor Ijin Berusaha. Lahan pekarangan rumah mitra telah dibudidayakan tanaman obat sebagai pendukung bahan baku usaha produktif.Simpulan: Harapan baru mitra mendapatkan penghasilan dan  peluang pekerjaan bagi orang lain.
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pembuatan Produk Nutraseutikal Herbal Labu Kuning Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Stunting Di Kelurahan Sungai Lulut Noval, Noval; Malahayati, Siti; Dwi Salmarini, Desilestia; Mayna, Mayna; Wulan Ramadhan, Puteri; Auliyani, Nurul; Fitriah, Sita; Yuniarti, Ainun
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 4 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i4.257

Abstract

Pendahuluan: Stunting, masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, tetap menjadi perhatian serius di Indonesia. Meskipun terjadi penurunan, prevalensi stunting masih tinggi, mencapai 30,8% pada tahun 2018. Data terbaru menunjukkan prevalensi stunting di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin, masih tinggi, yakni 24,6% dan 22,4%. Salah satu kelurahan yang menghadapi tantangan serius dalam menangani stunting adalah Sungai Lulut di Kota Banjarmasin. Solusi dalam masalah ini, pendekatan inovatif digunakan dalam bentuk edukasi dan pelatihan pembuatan produk nutraseutikal herbal, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita.Tujuan: Tujuan dan fokus kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal untuk pencegahan dan pengendalian stunting, serta memberikan pelatihan kepada kader mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal biskuit dan permen gummy dari labu kuning.Metode: Tahapan metode kegiatan yang dilakukan yaitu survey lapangan dan koordinasi langsung. Diawali dengan persiapan dan koordinasi kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan meliputi pendidikan kepada kader, pelatihan pembuatan produk nutraseutikal herbal kepada kader, edukasi dan pelayanan kepada masyarakat oleh kader, serta evaluasi kegiatan.Hasil:  Pada kegiatan edukasi produk nutraseutikal herbal kepada kader didapatkan hasil rata-rata peningkatan nilai sebesar 6,67. Kemudian dilanjutkan mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal berupa biskuit dan permen gummy dari labu kuning didapatkan hasil rata-rata peningkatan nilai sebesar 10,39. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik kader maupun masyarakat, performa kader dalam melakukan edukasi kepada masyarakat termasuk dalam kategori sangat baik, terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan posyandu sehingga juga menimbulkan kesadaran dan motivasi masyarakat dalam mengikuti posyandu.Simpulan: Program ini dapat meningkatkan pengetahuan kader terkait produk nutraseutikal herbal. Meningkatkan keterampilan kader dalam memasak sesuai asupan gizi yang seimbang serta pembuatan produk nutraseutikal herbal biskuit dan permen gummy dari labu kuning untuk pencegahan dan pengendalian stunting. Sehingga kebermafaatannya semakin dirasakan baik kader khususnya di posyandu BS 1, BS 6 dan BS 7.
Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Face Mist Anti Jerawat Ekstrak Bunga Melati (Jasminum Sambac L): Formulation and stability test of anti-acne face mist preparations of jasmine flower extract (Jasminum sambac L) Aspia, Noor; Malahayati, Siti; Oktaviannoor, Husda
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i1.7231

Abstract

Jerawat merupakan masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan peradangan serta jerawat juga seringkali muncul akibat adanya kelebihan produksi minyak. Sediaan anti jerawat yang ada di pasaran mengandung bahan kimia sintesis dengan efek samping lebih besar dibandingkan dengan bahan herbal. Oleh sebab itu, diperlukan senyawa alternatif yang memiliki efek samping lebih kecil serta dapat mengobati jerawat, yaitu dengan menggunakan bahan-bahan alami dari tanaman atau tumbuhan, salah satunya tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai anti jerawat adalah tanaman bunga melati (Jasminum sambac L). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh stabilitas sediaan face mist ekstrak bunga melati sebagai anti jerawat. Metode penelitian ini menggunakan Quasy Experimental Design. Hasil penelitian menunjukkan sediaan face mist ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L) dengan variasi konsentrasi gliserin menunjukkan memiliki perbedaan terhadap organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar semprot dan waktu kering. Simpulan dari ketiga formula tersebut dalam pembuatan sediaan face mist ekstrak bunga melati dengan variasi konsentrasi gliserin dari hasil semua siklus pada uji cycling test mendapatkan hasil evaluasi fisik dan kimia yang tidak stabil. Hasil statistik menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gliserin memiliki pengaruh terhadap stabilitas fisik dan kimia.
Formulasi Nanoemulsi Ekstrak Bunga Melati (Jasmine sambac L.) dengan Teknik Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Sebagai Anti Jerawat: Nanoemulsion Formulation of Jasmine Flower Extract (Jaminum sambac L.) Using Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Technique as an Anti Acne Malahayati, Siti; Nastiti, Kunti; Audina, Mia; Noval, Noval
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i1.7236

Abstract

Acne vulgaris atau jerawat merupakan masalah kulit berupa infeksi dan peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Propionibacterium acne. Ekstrak bunga melati mampu menghambat pertumbuhan bakteri, namun pada sediaan krim tidak menunjukkan adanya daya hambat terhadap bakteri, sehingga perlu pengembangan formula dalam bentuk sediaan nanoteknologi yaitu nanoemulsi yang dibuat dalam sistem penghantaran obat Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas anti jerawat dan stabilitas sediaan, sehingga didapatkan formula yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memformulasikan ekstrak bunga melati menjadi sebuah sediaan SNEDDS. Evaluasi yang dilakukan yaitu uji stabilitas, turbiditas, emulsification time, karakterisasi nanoemulsi, pH, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil Penelitian diperoleh 5 formulasi yang memiliki stabilitas yang stabil, dilakukan evaluasi uji tubiditas F5 mendekati 100%, ukuran partikel paling kecil F8 dan paling besar F5, nilai zeta potensial F4 dan F8 memenuhi persyaratan, uji pH F1 memenuhi persyaratan, uji emulsification time dan uji indeks polidispersitas semua formulasi memenuhi persyaratan, serta formula yang memiliki daya hambat terbesar F5. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa formulasi 5 merupakan formulasi yang optimal dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. acne.
Uji Stabilitas dan Efektivitas Formulasi Serum Gel Ekstrak Bunga Melati (Jasmine sambac (L)) Sebagai Anti Jerawat: Stability and Effectiveness Test of Serum Gel Formulation of Jasmine Flower Extract (Jasmine sambac (L)) as an Anti Acne Malahayati, Siti; Kurniawati, Darini; Novianty, Nadya; Noval, Noval
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7822

Abstract

Acne vulgaris atau yang biasa disebut jerawat merupakan masalah kulit berupa infeksi dan peradangan pada unit pilosebasea. Salah satu alternatif terapi yang sudah terbukti efektif untuk mengatasi jerawat berdasarkan uji pra klinik adalah bunga melati putih. Ekstrak bunga melati putih (Jasminum sambac l.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil stabilitas dan efektivitas formulasi sediaan serum gel ekstrak bunga melati sebagai anti jerawat. Metode yang digunakan dengan cara membuat konsentrasi ekstrak bunga melati yang berbeda-beda yaitu 12%, 13,5% dan 15% kemudian ketiga formula ini akan dilakukan uji efektivitas formula menggunakan nutrient agar dengan bakteri jerawat yaitu Propionibacterium acne, kemudian dilakukan uji stabilitas menggunakan metode stabilitas dipercepat dimana uji stabilitas dilakukan sebelum dan sesudah penyimpanan dengan suhu 40±20C dan RH 75% ± 5% menggunakan Climatic Chamber selama selama 30 hari dimana tiap sebelum dan sesudah penyimpanan dilakukan evaluasi yang meliputi uji pH, uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas. Hasil yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan metode Paired T-Test Hasil penelitian dari uji aktivitas antijerawat diperoleh hasil ekstrak bunga melati termasuk kategori antibakteri yang kuat. Hasil evaluasi pada semua formulasi memenuhi persyaratan uji pH, daya lekat, dan viskositas. Pada uji daya sebar formula 2 dan 3 memenuhi persyaratan, tetapi pada formula 1 tidak memenuhi persyaratan. Berdasarkan hasil penelitian formula 3 merupakan formula yang paling optimal dengan konsentrasi 15%.
Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Toner Anti Jerawat Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac L.) Karami, Muhammad Rian Al Nafis; Malahayati, Siti; Hidayah, Nurul; Budi, Setia
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.235

Abstract

Toners can prevent residue and sebum from absorbing into facial pores which can cause various kinds of skin problems such as acne. Jasmine flowers contain ingredients that can inhibit Staphylococcus epidermidis bacteria and Shigella flexneri bacteria at a concentration of 10%, which are bacteria that cause acne. Objective to analyzing the effect of varying concentrations of surfactants on the stability of anti-acne toner preparations of jasmine flower extract and identifying the optimal formulation based on the evaluation results of anti-acne toner preparations of jasmine flower extract. Methods the laboratory experiment used a quasy-experimental method without a control group with a one-group posttest only design. Jasmine flower extract was formulated in 2 formulas with variations in polysorbate 20 concentration of 5% and 5.65%, then a stability test was carried out using the cycling test method for 12 days for 6 cycles by evaluating before and after stability testing, including organoleptic, homogeneity, viscosity, and pH. The results showed that toner preparations of jasmine flower extract (Jasminum sambac L) with various surfactant concentrations showed differences in organoleptic, homogeneity, pH, and viscosity. The pH test is not stable (p 0,000). Test viscosity formula I (p 0.081) stable, formula II (p 0.400). Conclusion from the two formulas in the manufacture of toner preparations of jasmine flower extract with variations in surfactant concentration from the results of all cycles in the cycling test, the evaluation results were physically stable but chemically unstable so that there was no optimal formula.
Compliance of Pharmacy Service Standards at The Phcussia of Banjarmasin City Nufus, Hayatun; Aryzki, Saftia; Malahayati, Siti; Kurniawati, Darini
Berkala Kedokteran Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v20i2.20596

Abstract

Pharmaceutical work carried out in the acquisition, production, distribution and maintenance of drugs must be carried out by health workers who have the appropriate knowledge and authority for that. Based on the description above, researchers are very interested in knowing whether or not there is a conformity of pharmaceutical service activities in all Banjarmasin city health centers based on Permenkes RI No. 26 of 2020 related to Pharmaceutical Service Standards. The purpose of this study was to determine the suitability of Pharmaceutical Services at public health center in Banjarmasin City against Permenkes No. 26 of 2020 concerning Pharmaceutical Service Standards at public health center. The research design method used is observation, namely making direct observations accompanied to obtain information on the Management of Pharmaceutical Supplies and Consumable Medical Materials, as well as Clinical Pharmacy Services. There are 26 health centers in Banjarmasin City. All health centers have met the suitability of pharmaceutical preparation management and Medical Consumables (BMHP) in accordance with the Minister of Health Regulation No. 26 of 2020. However, 10 public health center in Banjarmasin City have not met the requirements of clinical pharmacy services, such as Counseling, Monitoring Drug Side Effects, Monitoring Drug Therapy, and Evaluating Drug Use. This is influenced by limited human resources at these health centers. 26 health centers in Banjarmasin City are appropriate in managing pharmaceutical preparations and Consumable Medical Materials (BMHP) and 16 health centers are appropriate in implementing clinical pharmacy services.