Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Struktur dan Integrasi Pasar Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Putri, Mega Amelia; Fariyanti, Anna; Kusnadi, Nunung
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi Arabika Gayo merupakan komoditas utama di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebagian besar (86%) produksi kopi diekspor ke pasar dunia. Selama tahun 2006-2012, pergerakan harga kopi di tingkat eksportir mengalami kenaikan sebesar 17,18%, namun di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,73%. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan integrasi pasar kopi Arabika Gayo. Data yang digunakan merupakan data time series harga bulanan kopi selama tahun 2008-2012. Analisis struktur pasar ditentukan melalui rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) dan hambatan masuk pasar melalui nilai skala efisiensi minimum (Minimum Efficiency Scale/MES). Analisis integrasi pasar menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Ravallion (1986). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar (CR4) di tingkat eksportir sebesar 71,12% dan terdapat hambatan masuk pasar yang ditunjukkan dengan nilai MES sebesar 28,53%. Karakteristik struktur pasar menunjukkan bahwa pasar terkonsentrasi dengan tingkat persaingan yang kecil. Struktur pasar yang terbentuk mengarah pada struktur pasar oligopsonistik dan terdapat lembaga pemasaran yang dominan dalam proses penentuan harga yaitu eksportir. Selain itu, analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa pasar kopi di tingkat petani tidak terintegrasi dengan eksportir baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses penentuan harga petani cenderung sebagai penerima harga.Kata Kunci: Kopi Arabika Gayo, struktur pasar, integrasi pasar, harga, oligopsonistikArabica Gayo Coffee is the main commodity of Central Aceh and Bener Meriah regencies. Almost 86 percents of coffee bean produced from those areas is exported to the world market. Though the coffee price increased 17.18 percent at the exporter level during 2006 to 2012, but at the farm level the price of coffee decreased 1.73 percent. The purpose of this study was to analyze the structure and integration market of Arabica Gayo coffee. The data used was monthly time series of prices during 2008 to 2012. The analysis of market structure is determined by the concentration ratio of four large firms (CR4) and barriers to market entry through the Minimum Efficiency Scale (MES) value. The analysis of market integration used models that have been developed by Ravallion (1986). Research results showed that the market concentration ratio (CR4) at the exporter level was 71.12 percents and there were barriers to enter the Arabica Gayo coffee market with MES of 28.53 percents. These structural characteristics indicated that market structure is concentrated with a small level of competition. The market structure is oligopsonistic and there is a single marketing institution which determine the Arabica Gayo coffee price. This single institution is exporter. In addition, analysis of market integration showed that the coffee market at the farm level was not integrated with the exporter level in the long and short term. These analysis showed that the farmers are price taker.
Manajemen Persediaan Tepung Terigu dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Perusahaan Roti Nikki Echo Payakumbuh Yani, Desi Rahma; Putri, Mega Amelia; Nefri, John
Journal of Agribusiness and Community Empowerment Vol 1 No 1 (2018): September
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.985 KB) | DOI: 10.32530/jace.v1i1.24

Abstract

Inventory management has an important role in a company because inventory management can decrease production cost. Economic order quantity using to minimize the production cost. Inventory management of flour in bread company Nikki Echo not been seen clearly prove by  so many booking amount. It can giving addition of cost. The purpose of this research is (1) Analyzing optimal flour stock by using EOQ method in bread company Nikki Echo, (2) Analyzing reorder point raw material inventory by using EOQ method in bread company Nikki Echo, (3) Analyzing total raw material inventory cost by using EOQ method in bread company Nikki Echo. This research be held from February 20 until April 19 2018 in bread company Nikki Echo, Tanjung Pauh, Payakumbuh city, West Sumatera province. Flour stock by using EOQ method as much 17.394 kg it means the amount greater than company policy. That amount increase 79,6% from the amount set by company. Frequency of booking less than company policy that is 7 times booking. Amount of reorder by using EOQ method is 10.251 kg with the inventory lead time for 3 days. Total inventory cost by using EOQ method as many Rp 11.445.513. This value small than total inventory cost issued by company policy. Decreasing cost amount 98% from company policy. That cause by ordering amount reduced 33 times or same with 82,5% from the amount before
Manajemen Risiko Pembiayaan Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri KC Payakumbuh Arnayulis, Arnayulis; Putri, Mega Amelia; Putri, Indri Wahyu
Journal of Agribusiness and Community Empowerment Vol 2 No 1 (2019): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.186 KB) | DOI: 10.32530/jace.v2i1.62

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk : 1) mengetahui tentang proses pembiayaan di Warung Mikro BSM Kantor Cabang Payakumbuh, 2) mengidentifikasi jenis resiko dan faktor penyebab terjadinya resiko dalam pembiayaan dan 3) menganalisis penerapan manajemen resiko pembiayaan Warung Mikro di BSM KC Payakumbuh. Penelitian ini berawal pada Februari sampai dengan April 2018. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui interview dan studi literatur. Proses pembiayaan pada Warung Mikro terdiri dari pengajuan pembiayaan dan pemberian persyaratan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan, analisa kelayakan pembiayaan, pembuatan proposal pembiayaan, akad, dan pencairan. Resiko yang dihadapi dalam pembiayaan Warung Mikro ini adalah  resiko default, resiko persaingan yang kompetitif, resiko pengembalian barang, dan resiko dijualnya objek pembiayaan. Resiko default terjadi karena faktor internal berupa analisis pembiayaan yang salah, bank yang terlalu ekspansif dan tergiur dengan agunan yang besar; dan faktor eksternal berupa kondisi usaha nasabah, riwayat nasabah, dan kondisi nasabah. Implementasi manajemen resiko di Warung Mikro BSM KC Payakumbuh terdiri dari identifikasi resiko, pengukuran resiko, pemantauan resiko, dan pengendalian resiko.
Manajemen Risiko Pembiayaan Warung Mikro pada Bank Syariah Mandiri KC Payakumbuh Arnayulis, Arnayulis; Putri, Mega Amelia; Putri, Indri Wahyu
Journal of Agribusiness and Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2019): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.186 KB) | DOI: 10.32530/jace.v2i1.62

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk : 1) mengetahui tentang proses pembiayaan di Warung Mikro BSM Kantor Cabang Payakumbuh, 2) mengidentifikasi jenis resiko dan faktor penyebab terjadinya resiko dalam pembiayaan dan 3) menganalisis penerapan manajemen resiko pembiayaan Warung Mikro di BSM KC Payakumbuh. Penelitian ini berawal pada Februari sampai dengan April 2018. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui interview dan studi literatur. Proses pembiayaan pada Warung Mikro terdiri dari pengajuan pembiayaan dan pemberian persyaratan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan, analisa kelayakan pembiayaan, pembuatan proposal pembiayaan, akad, dan pencairan. Resiko yang dihadapi dalam pembiayaan Warung Mikro ini adalah resiko default, resiko persaingan yang kompetitif, resiko pengembalian barang, dan resiko dijualnya objek pembiayaan. Resiko default terjadi karena faktor internal berupa analisis pembiayaan yang salah, bank yang terlalu ekspansif dan tergiur dengan agunan yang besar; dan faktor eksternal berupa kondisi usaha nasabah, riwayat nasabah, dan kondisi nasabah. Implementasi manajemen resiko di Warung Mikro BSM KC Payakumbuh terdiri dari identifikasi resiko, pengukuran resiko, pemantauan resiko, dan pengendalian resiko.
Sistem Pemasaran Jeruk Siam Gunuang Omeh dengan Pendekatan Structure, Conduct, Performance (SCP) di Kabupaten Lima Puluh Kota Putri, Mega Amelia; Nefri, John; Dini, Rahma
JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Vol 6, No 6 (2021)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jia.v6i6.21245

Abstract

Gunuang Omeh sub-district is the center of jeruk siam production because it has superior ranges of citrus based on the Mandate of the Minister of Agriculture in 2008. This location has the most extensive variety of farmers, particularly 70.5% (987 farmers). Presently, the asking price of oranges from this location is 69.23% higher than rivals from outside the area. The role of various other marketing establishments is fairly more leading in determining prices than farmers. This research aims to analyze the marketing of Jeruk Siam Gunuang Omeh with a Structure, Conduct, and Performance (SCP) approach. This research was conducted in Kenagarian Koto Tinggi in August 2019 and January 2020. The information used was secondary data and primary. Farmers were selected through purposive sampling and snowball sampling for a middleman. Information processing in this study used qualitative and quantitative detailed evaluation. Based upon the assessment of the market structure, jeruk siam marketing tends to lead to an oligopsony market framework. Going by market habits, there are four marketing channels and marketing functions performed by marketing establishments, mainly the exchange function, physical facility function, and function. On the other hand, market performance evaluation shows that the share of prices received by farmers (farmer's share) is relatively high (>40%). This is because of the lack of various other marketing establishments that execute the processing of jeruk siam. There's no considerable increase in item included worth between marketing firms.