Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL “JANGIR BALI” KARYA NUR ST. ISKANDAR Gloriani, Yusida; Maemunah, Siti
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.170

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti pada 2 buah novel yang sama-sama bercerita tentang kehidupan seorang penari yaitu “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari dengan novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar. Bercerita tentang masyarakat Jawa, mulai dari kehidupan sosialnya sampai pendidikannya. Hal ini yang melatarbelakangi di tulisnya novel tersebut. Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari bercerita tentang kehidupan penari di Jawa. Sedangkan Novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar Bali bercerita tentang kehidupan penari di Bali. Untuk memahami kedua novel itu, peneliti merasa tertarik ingin mengkaji nilai-nilai budaya yang terdapat dalam kedua novel tersebut. Berdasarkan latarbelakang tersebut maka permasalahan penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah nilai budaya pada novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari? 2) Bagaimanakah nilai budaya pada novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar? 3) Bagaimanakah perbandingan nilai budaya pada novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari dengan novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemerolehan data menggunakan teknik domumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari dengan novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar. Sampel sesuatu yang dijadikan objek secara langsung yang diadikan sasaran penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari dengan Novel “Jangir Bali” Karya Nur St. Iskandar terutama dalam nilai budaya.Kata kunci : perbandingan budaya, novel RDP, novel Jangir.
ANALISIS DIKSI, RIMA, DAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Gloriani, Yusida; Novia, Taty
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v1i1.143

Abstract

Poetry is a form of  literary works which have elements like diction in shaper, rima, and stylistics. However  the students tend to still haven’t learned the elements of poetry, and the creation of the thought that poetry was only owned by people who have talents. Therefore, to increase their knowledge and improvement of the quality of the poetry, to the creation of the students know better that the poem is not a literary work that only belongs to those who have talent. Based on the background of these problem what, rima what diction, and style what language contained in the poem by students of class VIII SMPN 1 Sindangagung Kuningan Regency school year 2012/2013. The purpose of this research is to describe the diction, rima, and stylistics of the poem by students of class VIII SMPN 1 Sindangagung Kuningan Regency school year 2012/2013. Based on these goals determined the population as much as 144 people, with as many as 40 people sample (40 poems). The methods used in this study is descriptive, analytic methods that is the method that describes the results of the analysis of diction, rima, and stylistics at the poetry works of students. Research techniques used are data acquisition techniques, and data processing techniques. Data acquisition techniques to do two stages, namely engineering documentation and engineering assignments. In data processing techniques, the author does an analysis of the poems of student work based on diction, rima, and stylistics. From the results of the analysis can be inferred that the diction in poetry that is widely used is diction meaningful student work, a lot of straightforward rhyme used in the poem by students is rima, the external style of language used in poetry student work is stylistics alusio, anaphora parallelism, and metaphora.Kata kunci: diksi, rima, gaya bahasa pada puisi karya siswa.
KAJIAN NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA PADA KAKAWIHAN KAULINAN BARUDAK LEMBUR SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS MULTIKULTURAL GLORIANI, YUSIDA
LOKABASA Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v4i2.3147

Abstract

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman budaya. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas budayanya masing-masing. Kekayaan budaya ini harus dipertahankan dan dilestarikan, karena budaya itu merupakan pribadi asli bangsa Indonesia. Folklor Indonesia merupakan salah satu jenis tradisi lokal yang berkembang pada masyarakat Indonesia. Folklor merupakan salah satu bentuk kekayaan kebudayaan Indonesia yang berkembang sejak zaman dahulu. “Folklore is a way of understanding people and the wide-ranging creative ways we express who are and what we value and believe” (Sims, 2005: xi). Kakawihan merupakan salah satu bentuk folklor lisan hasil kebudayaan lama masyarakat Sunda. Kakawihan ini sering dikaitkan dengan “kaulinan barudak urang Sunda”, artinya bahwa kakawihan tidak terlepas dari sebuah nyanyian yang sering dibawakan pada permainan anak-anak masyarakat Sunda. Kakawihan sebagai sebuah kebudayaan lokal masyarakat Sunda yang harus dijaga kelestariannya, memunculkan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang harus menjadi sebuah kekayaan dan khazanah kebudayaan Indonesia. Upaya untuk menjaga, memelihara, membina, dan menumbuhkembangkan kebudayaan lokal yang ada, diantaranya pemerintah melaksanakan pendidikan multikultural. Penelitian ini difokuskan pada pengkajian secara etnopedagogis tentang kakawihan kaulinan barudak lembur dengan cara mengkaji nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalamnya. Sebagai bentuk pelestariannya, hasil penelitian ini akan diimplementasikan dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang berbasis multikultural. Indonesia is a nation with a rich variety of culture. Each ethnic group in this country has distinct characteristics. This cultural richness has to be preserved, for culture is Indonesian inherent characteristic. Indonesia’s folklore is a form of local tradition that develops among the Indonesian society. It is part of Indonesian cultural richness, which has developed for ages. Folklore is a way of understanding people and the wide-ranging creative ways we express who are and what we value and believe” (Sims, 2005: xi). Kakawihan (Sundanese songs) is a sort of oral folklore that stems from old Sundanese culture. It is often associated with “kaulinan barudak urang Sunda” (the game of Sundanese children), meaning that kakawihan is inseparable from songs in the game of Sundanese children. Kakawihan as part of local culture of Sunda has to be preserved, since it gives rise to local wisdom that has been inherent part of the richness of Indonesian culture. Among the ways of preserving and cultivating local culture is multicultural education. This research focuses on an etnopedagogical examination of kakawihan kaulinan barudak lembur by investigating their cultural and social values. As a form of preservation measure, the results of the research will be implemented through the multicultural teaching of Indonesian language and culture.
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN SINGKATAN DAN AKRONIM DALAM SURAT KABAR “RADAR CIREBON” PERIODE 11 s.d. 17 MARET 2015 Gloriani, Yusida; Listiani, Elsa
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v6i1.366

Abstract

ABSTRAKJudul penelitian ini adalah Analisis Kesalahan Penulisan Singkatan dan Akronim dalam Surat Kabar “Radar Cirebon” Periode 11 s.d. 17 Maret 2015. Rumusan masalah: 1) Bagaimanakah penulisan singkatan dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015?; 2) Bagaimanakah penulisan akronim dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015?; 3) Kesalahan penulisan singkatan dan akronim apa saja yang terdapat dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015?; Tujuan : 1) ingin mengetahui penulisan singkatan dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015.; 2) ingin mengetahui penulisan akronim dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015.; 3) ingin mengetahui kesalahan penulisan singkatan dan akronim apa saja yang terdapat dalam surat kabar “Radar Cirebon” periode 11 s.d. 17 Maret 2015.; Metode: Deskriptif Analisis. Simpulan: Hasil analisis penulisan Singkatan pada berita utama surat kabar Radar Cirebon periode 11 s.d. 17 Maret 2015 pada umumnya banyak penggunaan singkatan tentang singkatan nama resmi lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi, singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat, serta singkatan yang berkaitan dengan lambang kimia, ukuran, timbangan, dan besaran; (2) Hasil analisis penulisan Akronim pada surat kabar Radar Cirebon periode 11 s.d. 17 Maret 2015 pada umumnya banyak menggunakan suku kata awal-awal, awal-awal-awal, awal-awal-awal-awal, awal-tengah-tengah, awal-tengah-akhir-awal, awal-akhir-awal-akhir, awal-akhir, akhir-akhir, awal-akhir-akhir, awal-akhir-awal, awal-awal-awal-akhir; (3) Kesalahan penulisan singkatan dan akronim pada berita utama surat kabar Radar Cirebon periode 11 s.d. 17 Maret 2015 terdapat beberapa kesalahan. Kesalahan singkatan banyak ditemukan dalam penulisan singkatan nama gelar dan pengambilan huruf dari setiap katanya. Kesalahan penulisan akronim terdapat dalam pengambilan suku kata atau tidak konsistennya pengambilan suku kata dalam menulis akronim.
PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LURAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MEMAHAMI ISI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYIMAK DAN TEKNIK MEMBACA Gloriani, Yusida; Karnilasari, Nila
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMPN 1 CIBEUREUM Gloriani, Yusida
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v2i1.155

Abstract

Menulis merupakan suatu kegiatan untuk berekspresi, berimajinasi, menuangkan ide atau gagasan, dan perasaan. Sehingga siswa mampu untuk berpikir tentunya dalam bentuk tulisan khususnya menulis puisi bebas. Rumusan masalah 1) Bagaima nakah rencana pelaksanaan pembelajaran tentang menulis puisi bebas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Cibeureum? 2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tentang menulis puisi bebas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Cibeureum? 3) Bagaimanakah hasil pembelajaran tentang menulis puisi bebas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Cibeureum? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pemerolehan data yang digunakan dalam penelitia ini adalah studi pustaka, Teknik observasi, dan tes. Setting waktu diselenggarakan pada bulan Mei sampai Juni 2013. Tempat penelitian dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Cibeureum. Hasil pengamatan rencanapelaksanaan pembelajaran pada siklus I mencapai nilai akhir 2,37 dengan kriteria cukup. 1) Rencana pelaksanaan pmbelajaran siklus II pada siklus II mencapai nilai akhir 3,60 dengan kriteria baik. 2)Pada proses pembelajaran siklus I umumnya mencapai 63,63% artinya kinerja guru cukup pada proses pembelajaran siklus II mencapai 81,81%, guru sudah melakukan tahapan pembelajaran menulis puisi bebas dengan memanfaat kan lingkungan sebagai media pembelajaran guru telah melakukan tahapan proses pembelajaran menulis puisi bebas dengan baik. Dan proses pembelajaran aktivitas siswa pada siklus I yang dianggap baik mencapai 9 siswa (27,27%) sedangkan proses pembelajaran aktivitas siswa pada siklus II yang dianggap baik mencapai 19 siswa (57,57%) artinya proses pembelajaran aktivitas siswa meningkat. 3) Hasil pembelajaran menulis puisi bebas dengan memanfaatkan l ingkungan sebagai media pembelajaran pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Cibeureum siklus I dari jumlah 33 siswa yang dianggap tuntas 11 siswa (33,33%) dan yang tidaktuntas 22 siswa (66,66%) dengan mencapai nilai rata-rata 65,36 ini berarti belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, karena kriteriaketuntasan minimal yang ditentukan oleh SMP Negeri 1 Cibeureum pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk KD “Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai)” adalah 72. Sedangkan padasiklus II darijumlah 33 siswa yang dianggap tuntas 28 siswa (81,81%) dan yang tidak tuntas 5 siswa (15,15%) dengan mencapai rata-rata 77,87 artinya pada siklus II mengalami peningkatan.Kata kunci : lingkungan, media, hasil belajar, menulis puisi, siswa SMP
PERBEDAAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 CIWARU TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MENENTUKAN UNSUR ISI DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN INKUIRI Gloriani, Yusida; Hamidah, Ida; Febriyanti, Reni
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v9i2.1023

Abstract

Judul penelitian ini adalah Perbedaan Kemampuan Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Ciwaru Tahun Ajaran 2014/2015 Dalam Menentukan Unsur Isi Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (Stad) dan Inkuiri. Rumusan Masalah: 1) Bagaimana kemampuan siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Ciwaru tahun ajaran 2014/2015 dalam menentukan unsur isi drama “Maling“ karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunakan model Student Teams Achievement Divisions (STAD)? 2) Bagaimana kemampuan siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Ciwaru tahun ajaran 2014/2015 dalam menentukan unsur isi drama “Maling“ karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunakan model inkuiri? 3) Apakah terdapat perbedaan kemampuan siswa kelas XI IIS 1 dan IIS 2 SMA Negeri 1 Ciwaru tahun ajaran 2014/2015 dalam menentukan unsur isi drama “Maling“ karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunakan model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan model inkuiri? Metode: deskriptif komparatif. Simpulan: Perbedaan Kemampuan Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Ciwaru Tahun Ajaran 2014/2015 Dalam Menentukan Unsur Isi Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (Stad) dan Inkuiri sebagai berikut: 1) Kemampuan siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Ciwaru tahun ajaran 2014/2015 dalam menentukan unsur isi drama “Maling” karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunkan model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) hasilnya baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 61,95 (62). Dengan demikian, hipotesis nomor 1 yang penulis rumuskan diterima. 2) Kemampuan siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Ciwaru tahun ajaran 2014/2015 dalam menentukan unsur isi drama “Maling” karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri hasilnya cukup dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 56,83 (57). Dengan demikian, hipotesis nomor 2 yang penulis rumuskan diterima. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa menentukan unsur isi drama “Maling” karya Puntung C.M Pudjadi dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) dan inkuiri pada siswa kelas XI IIS 1 dan 2.Kata kunci : perbedaan, kemampuan siswa, drama, unsur isi, model STAD danInkuiri.
JENIS-JENIS GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN REPORTER SEPAK BOLA INDONESIA DALAM PERTANDINGAN FINAL ISL (INDONESIA SUPER LEAGUE) 2014 Gloriani, Yusida; Hanifah, Ifah; Fellicia, Fatimah
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) jenis gaya bahasa apa saja yang digunakan reporter sepak bola dalam pertandingan final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura; 2) gaya bahasa apa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola dalam pertandingan final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Simpulan dari penelitian ini yaitu 1) ditemukan 62 tuturan gaya bahasa yang disampaikan reporter Hadi Ahay Gunawan yang terdiri dari 2 gaya bahasa perumpamaan, 21 gaya bahasa metafora, 2 gaya bahasa personifikasi, 1 gaya bahasa antithesis, 3 gaya bahasa pleonasme, 1 gaya bahasa koreksi, 4 gaya bahasa hiperbola, 1 gaya bahasa ironi, 4 gaya bahasa inuendo, 1 gaya bahasa hipalase, 1 gaya bahasa sinekdoke, 4 gaya bahasa ellipsis, 1 gaya bahasa eponym, 1 gaya bahasa antonomasia, 10 gaya bahasa erotesis, 3 gaya bahasa epizeukis, 1 gaya bahasa anafora, dan 1 gaya bahasa epanalepsis. Dan 35 tuturan yang mengandung gaya bahasa yang disampaikan oleh reporter Titis Sudjiatmoko terdiri dari 1 gaya bahasa perumpamaan, 5 gaya bahasa metafora, 1 gaya bahasa personifikasi, 1 gaya bahasa antithesis, 1 gaya bahasa antisipasi, 1 gaya bahasa koreksi, 2 gaya bahasa hiperbola, 1 gaya bahasa litotes, 1 gaya bahasa inuendo, 5 gaya bahasa klimaks, 1 gaya bahasa antonomasia, 3 gaya bahasa erotesis, 4 gaya bahasa asindeton, 2 gaya bahasa aliterasi, 4 gaya bahasa anaphora, dan 1 gaya bahasa epistrofa. 2)Gaya bahasa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola Hadi Ahay Gunawan dalam pertandingan sepak bola final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura adalah gaya bahasa Metafora yaitu sebanyak 30%. Dan Gaya bahasa yang paling dominan digunakan oleh reporter sepak bola Titis Sudjiatmoko dalam pertandingan sepak bola final ISL 2014 PERSIB Bandung melawan PERSIPURA Jayapura adalah gaya bahasa metafora dan gaya bahasa klimaks keduanya memiliki persentase yang sama yaitu sebanyak 14%.Kata kunci : Jenis-jenis gaya bahasa, reporter, pertandingan final ISL 2014.
Pembinaan Tata Bahasa Indonesia Pada Administrasi Surat-Menyurat Dan Ruang Publik Tri Pujiatna; Dede Endang Mascita; Yusida Gloriani
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.369 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v2i2.2851

Abstract

The language of use, mostly Indonesian, in the general public (lay on the subject of Indonesian grammar) is not optimal. This happens because the rules of Indonesian language are not yet good and effective. These discrepancies are often found in all fields, such as public spaces and administrative institutions (correspondence). This needs to be understood. Therefore, efforts are needed to improve it. One way of coaching and socializing about the use of Indonesian. Efforts to foster and develop Indonesian language, both in their position as national languages and languages, need to be increased, before the global era and free trade era as it is today. This replaces the position and function of the Indonesian language to become more stable so that the Indonesian language can become a means of modern communication and be able to place itself parallel with other modern languages in the world. Through the Tri Dharma program of Higher Education, Community Service, the fostering and dissemination of Indonesian language aims to provide insight and understanding of the use of Indonesian language that is good and right. In addition, a language development and assistance program is provided by the Language Board of the Ministry of Education and Culture. This needs to be done so that people can prioritize the use of Indonesian
MODEL KONTEKSTUAL BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL PADA MATERI CERITA RAKYAT Renika Apriyani; Yusida Gloriani; Iyay Robia Khaerudin
Jurnal Tuturan VOL 11, NO 1 (2022): TUTURAN JURNAL PENDIDIKAN, BAHASA DAN SASTRA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jt.v11i1.6348

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan rancangan pengembangan model kontekstual berorientasi kearifan lokal pada materi cerita rakyat di SMP, (2) mendeskripsikan implementasi model kontekstual berorientasi kearifan lokal pada materi cerita rakyat di SMP, dan (3) mendeskripsikan hasil pembelajaran teks cerita rakyat dengan model kontekstual berorieantasi kearifan lokal di SMP. Metode yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan kebutuhan data menggunakan evaluasi berupa tes. Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Rancangan pengembangan model pembelajaran memiliki landasan yang bersifat teoretis dan landasan empiris. Sintaks dari pengembangan model kontekstual yaitu konstruktivisme, inkuiri dengan mengembangkan Study Culture (belajar budaya), bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik, (2) implementasi pengembangan model pembelajaran kontekstual berorientasi kearifan lokal dapat meningkatkan dan menumbuhkan sikap positif yang berasal dari nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada cerita rakyat, dan (3) hasil pembelajaran berupa data tes diolah menggunakan statistiK uji-t sebesesar 97,9% artinya pengembangan model pembelajaran kontekstual berorientasi kearifan lokal sangat efektif digunakan dikelas VII SMP.