Untuk melestarikan kesatuan dalam hidup berbangsa dalam kebinekaan Indonesia, peran pendidikan agama amatlah penting. Mengingat pendidikan agama merupakan pelajaran wajib di semua jenjang sekolah formal, ada kebutuhan mendesak untuk merancang sebuah model pendidikan agama yang mempunyai kontribusi secara optimal bagi pelestarian kebinekatunggalikaan Indonesia. Penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka ini berfokus pada upaya mengekslorasi gagasan Y. B. Mangunwijaya tentang pendidikan agama sebagai proses dialog kehidupan. Dalam pandangan Y. B. Mangunwijaya, model pendidikan agama sebagai proses komunikasi iman perlu dikembangkan dan dipraktikkan agar anak-anak bangsa bertumbuh dalam kesetiakawanan, menghargai perbedaan, dan memiliki ketrampilan hidup bersama dalam kebinekaan. Komunikasi iman merupakan model pendidikan agama yang menghargai setiap pribadi dengan segala keunikannya. Proses pembelajaran agama dengan model komunikasi iman memberi ruang bagi setiap pribadi untuk berdialog secara egaliter, saling menumbuhkan kepekaan sosial dan terbuka untuk bekerjasama dalam mewujudkan perkembangan hidup bersama. Isi pokok pembelajaran komunikasi lintas iman adalah pengalaman setiap pribadi dalam relasi dengan Tuhan, sesama dan lingkungan sekitar. Komunikasi pengalaman iman yang dikembangkan di sekolah perlu dilengkapi dengan pelaksanaan tanggungjawab orang tua dan institusi agama untuk menumbuhkan pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku hidup beragama setiap pribadi sesuai dengan agama yang dianut.