Titin Masfingatin, Titin
IKIP PGRI MADIUN

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT Masfingatin, Titin
JIPM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses berpikir siswa kelas 8 SMP yang memiliki tinggi, sedang , dan tingkat AQ yang rendah dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan aturan Polya itu . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif . Subyek penelitian adalah siswa kelas 8 MTs Negeri Dolopo yang terdiri dari tiga mahasiswa saja. Kriteria pemilihan subjek didasarkan pada tingkat AQ siswa (yaitu tinggi, sedang , dan rendah AQ ) dan kelancaran komunikasi ( lisan dan tulisan ) . Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara berbasis tugas yaitu uji pemecahan masalah tentang pesawat bentuk . Analisis data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari teknik wawancara berbasis tugas . Maka metode triangulasi dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang valid . Hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir siswa berdasarkan tingkat mereka Adversity Quotient ( AQ ) adalah sebagai berikut : The high- AQ mahasiswa menggunakan proses asimilasi berpikir dalam masalah pemahaman . The high- AQ mahasiswa menggunakan asimilasi dan proses berpikir akomodasi dalam membuat rencana pemecahan masalah . Dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa hasil dari pemecahan masalah , siswa high- AQ digunakan asimilasi proses berpikir . Media - AQ mahasiswa menggunakan asimilasi dan proses berpikir akomodasi di masalah pemahaman . Dalam membuat dan melaksanakan rencana pemecahan masalah , siswa menengah - AQ digunakan asimilasi proses berpikir . Dalam mengecek kembali hasil pemecahan masalah , siswa menengah - AQ digunakan asimilasi dan proses berpikir akomodasi . Sementara siswa rendah - AQ tidak lengkap dalam masalah pemahaman karena siswa memiliki ketidaksempurnaan proses asimilasi berpikir . Mahasiswa juga tidak lengkap dalam membuat rencana pemecahan masalah karena siswa memiliki ketidaksempurnaan asimilasi dan proses berpikir akomodasi . dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah dan mengecek kembali hasil pemecahan siswa rendah AQ tidak melakukan keduanya asimilasi dan akomodasi masalah .Kata kunci : Proses Berpikir , Adversity Quotient ( AQ ) , Matematika Soal , Problem
PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BANGUN RUANG SISI DATAR BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Masfingatin, Titin
JIPM Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar sisi datar berdasarkan Teori Van Hiele, yang meliputi proses berpikir dalam pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Sedangkan tahapan pemikiran Teori Van Hielemeliputi informasi, orientasi, penjelasan, orientasi bebas dan integrasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah enam siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebonsari Kabupaten Madiun. Pengambilan subyek berdasarkan hasil rapor siswa pada mata pelajaran matematika yaitu dua siswa berkemampuan tinggi, dua siswa berkemampuan sedang dan dua siswa berkemampuan rendah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi yaitu membandingkan data hasil tes dan wawancara. Data hasil penelitian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah siswa kategori tinggi memiliki kecenderungan mampu menggunakan unsur-unsur proses berpikir dengan indikator pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan secara tepat. Siswa dapat memecahkan masalah bangun ruang sisi datar dengan benar dan tepat sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian masalah secara terurut. Siswa kategori sedang memiliki kecenderungan mampu menggunakan unsur-unsur proses berpikir dengan indikator pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan secara kurang tepat. Pada umumnya siswa berkemampuan sedang dapat memecahkan masalah bangun ruang sisi datar dengan benar tetapi kurang tepat. Siswa kategori rendah memiliki kecenderungan tidak mampu menggunakan unsur-unsur proses berpikir dengan indikator pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan secara tidak tepat. Pada umumnya siswa berkemampuan rendah tidak dapat memecahkan masalah bangun ruang sisi datar sesuai langkah-langkah pemecahan masalah.Kata Kunci :   Proses Berpikir, Pemecahan Masalah, Teori Van Hiele
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN 14 BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF Adamura, Fatriya; Masfingatin, Titin
Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan dilakukan dengan menggunakan model 4-D yang telah dimodifikasi yang  meliputi tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop).Subyek penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun  semester genap tahun akademik 2013/2014 yang sedang memelajari mata kuliah Sistem  Geometri. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar validasiketerbacaan, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh dosen, lembar pengamatan  aktivitas mahasiswa, tes hasil belajar, dan angket respon mahasiswa. Analisis data dilakukanpada setiap data yang diperoleh dengan instrumen penelitian.  Kesimpulan yang didapatkan adalah perangkat pembelajaran berdasarkan masalah materi  geometri non Euclides yang baik dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan4D yang dimodifikasi. Hal ini karena perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan  valid oleh para validator dan memenuhi kriteria: (1) aktivitas mahasiswa efektif, (2) kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, (3) tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel, dan (4) respon mahasiswa positif. Perangkat pembelajaran berdasarkan masalah materigeometri non Euclides yang dihasilkan meliputi: (1) Satuan Acara Perkuliahan (SAP), (2) Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan (3) Tes Hasil Belajar (THB).Kata kunci : Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Pembelajaran berdasarkan Masalah, Materi Geometri non Euclides, Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif
PROSES BERPIKIR MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN SPATIAL INTELLEGENT TINGGI DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI Murtafi’ah, Wasilatul; Masfingatin, Titin
KadikmA Vol 6, No 1: April 2015
Publisher : KadikmA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.231 KB)

Abstract

Abstract. This study aims to describe the process of thinking student of mathematics education with high spatial intellegent in solving geometry problems based steps Polya problem solving. This research is a qualitative descriptive study. The subject of this study is a second semester students of Mathematics Education IKIP PGRI MADIUN with a high degree of spatial intelligence. Data collection techniques were used that method of written test and interview-based tasks. Data analysis was conducted based on data written test and interview-based tasks. Furthermore, to obtain valid data triangulation method of writing data from and interviews. This research resulted in the description of the thought processes of students with a high level of spatial intelligence in solving geometry problems. In understanding the problem using the thought process of assimilation, in a problem-solving plan to use the thinking process is less than perfect assimilation and accommodation. In implementing the plan of solving students with high spatial intelligence using the thought process of assimilation. While in checking the breakdown of students with high spatial intelligence the process of assimilation and accommodation. Keywords: thought processes, spatial intelligence, geometry problem solving.  
E-Learning Based on Video Presentations to Enhances Attitudes, Skills, and Pedagogical Knowledge of Prospective Teacher Students During the Covid-19 Pandemic Murtafiah, Wasilatul; Krisdiana, Ika; Masfingatin, Titin; Susanti, Vera Dewi; Setyansah, Reza Kusuma
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.075 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i4.33508

Abstract

This study aims to develop an e-learning tool based on video presentations to enhances attitudes, skills and pedagogical knowledges of prospective teacher students during the Covid-19 pandemic. This type of research is Research and Design (R & D) using the Plomp development model, which consists of 3 stages: a preliminary study, design, and assessment. Data collection was carried out through observation, device validation, distribution of response questionnaires, and assessment of student learning outcomes. The results of the data analysis show that at the preliminary study stage, it was found that there were still no devices that supported learning during the Covid-19 pandemic. At the stage of design was designed, including RPS, LMS Settings, and Video Presentations. At the assessment stage, it was found that all the tools developed had valid criteria, students gave a positive response to the small and broad trials respectively of 97.68%; 98.32% so that the tools developed were included in practical criteria. The assessment of learning outcomes in the aspects of attitudes, skills, and knowledge had average completeness on the small and broad trials respectively of 82.92%; 86.99% so that the equipment used was included in the effective criteria. Thus the device developed can be said to be feasible because it meets the criteria of validity, practicality, and effectiveness. The development of e-learning based on video presentations can be used to enhance attitudes, skills, and pedagogical knowledge of prospective mathematics teacher students.