Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN TPI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI SUMATERA UTARA Rahmanta, Rahmanta; Arsyad, Arsyad
JURNAL AGRICA Vol 1, No 2 (2008): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v1i2.1319

Abstract

Sumber daya perikanan dan kelautan merupakan salah satu usaha memiliki peranan dalam pembangunan ekonomi wilayah, khususnya dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, penyediaan lapangan kerja, dan Pendapatan Asli Daerah. Tempat Pelalangan Ikan menunjukkan indikasi belum optimal, hal ini disebabkan pelelangan ikan didominasi oleh tengkulak-tengkulak, praktek penjualan ikan ditengah laut, adanya tangkahan swasta disekitar TPI. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi pengelolaan TPI dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dan' responden, selanjutnya diolah melalui analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pengelolaan TPI ke depan, yaitu : strategi satu organisasi satu komando merupakan sistem yang paling optimal dalam mengelola sumberdaya perikanan dan kelautan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan Pendapatan Asli Daerah.Kata Kunci : TPI, Satu Organisasi Satu Komando, PAD
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN RUMAHTANGGA MISKIN DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG Herman, Herman; Rahmanta, Rahmanta
JURNAL AGRICA Vol 3, No 1 (2010): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.994 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v3i1.1380

Abstract

Pada tingkat wilayah ada bermacam-macam karakteristik yang mungkin berkaitan dengan kemiskinan. Hubungan dari karakteristik tersebut dengan kemiskinan adalah sesuai dengan kondisi wilayah tersebut.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan, jumlah anggota keluarga, luas lahan pertanian, akses kesehatan dan jarak ke pusat kota terhadap pendapatan rumahtangga miskin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data diperoleh dari data primer dan data sekunder, data primer berupa angket sedangkan data sekunder berupa data Lubuk Pakam Dalam Angka. Responden adalah rumahtangga yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang berjumlah 98 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Proporsional Stratified Random Sampling. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika. dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil “penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan luas lahan pertanian mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan rumahtangga miskin, sedangkan jarak mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan rumahtangga miskin, variabel yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan tersebut mengindikasikan adanya peningkatan terhadap pendapatan rumahtangga miskin, sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan tersebut mengindikasikan adanya penurunan pendapatan rumahtangga miskin pada 0L;= 5° 0. Di lain‘ pihak variabel akses kesehatan berpengaruh tetapi tidak signifikan. Tidak signifikannya variabel akses kesehatan karena rumahtangga miskin sudah memiliki jaminan kesehatan (berobat gratis). Walaupun dari uji parsial dijumpai satu variabel yang tidak signifikan, namun secara serempak (simultan) variabel yang digunakan berpengaruh signifikan pada oc = 5°o terhadap rumahtangga miskin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Kata Kunci: pendidikan, anggota keluarga, lahan pertanian, akses kesehatan, jarak, kemiskinan.
DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI PENGOLAHAN TEMPE DI KOTA MEDAN Rahmanta, Rahmanta; Sihombing, Nancy Theresia
JURNAL AGRICA Vol 1, No 2 (2008): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v1i2.1318

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis perbedaan biaya produksi, jumlah tenaga kerja, harga produk olahan, penerimaan, dan pendapatan pada industri pengolahan tempe sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai, dan upaya yang dilakukan industri pengolahan tempe dalam menghadapi kenaikan harga kedelai. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah sensus, dimana semua populasi di daerah penelitian dijadikan sebagai sampel. Jumlah keseluruhan sampel adalah 12 industri pengolahan tempe. Analisis data yang digunakan adalah analisis uji beda rata-rata dengan uji dua arah sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada biaya produksi, curahan tenaga kerja dan penerimaan antara sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai pada industri pengolahan tempe. Biaya produksi meningkat sebesar Rp. 275.89,66/ 100 kg kedelai, curahan tenaga kerja berkurang sebesar 45,12 HKP dan penerimaan meningkat sebesar Rp. 188.387,83/ 100 kg kedelai. Salah satu upaya yang dilakukan oleh industri pengolahan tempe dalam menghadapi kenaikan harga kedelai adalah dengan mengurangi penggunaan bahan baku kedelai dan memperkecil ukuran produk.Kata Kunci : Kenaikan Harga Kedelai, Biaya Produksi, Pendapatan
PENGARUH HARGA KOMODITI PANGAN TERHADAP INFLASI DI KOTA MEDAN Rahmanta, Rahmanta; Maryunianta, Yusak
JURNAL AGRICA Vol 13, No 1 (2020): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.631 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v13i1.3121

Abstract

Inflation greatly affects the regional economy. It can be enlarge positively and negatively. When considering a high area it has negative influence, which is considered to have an influence. If in a low area, it must be something positive that can be encourage improvement for the better. This study aims to analyze the majority of changes in food prices to conversion in Medan. The data used in this study are time series data from January 2014 to August 2019, the data used are secondary data consisting of the development of monthly food  prices and data analysis method used is VAR or VECM analysis. The result showed, in the short term inculding several variables that influence the price of rice one month earlier, the price of rice two months before, the price of red chili one month before, the price of red chili two months before, the price of cayenne pepper one month before, the price of cayenne pepper two month before, The price of onion two month before, the price of garlic two months before, one better variable length is a red chili.
Analisis Perbandingan Produksi dan Pendapatan Petani Kopi dengan Benih Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat di Kecamatan Siborongborong Sugiono, Nurhabsah Anggraini; Rahmanta, Rahmanta; Sibuea, Muhammad Buhari; Kuswardani, Retna A.
AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Vol 3, No 1 (2021): AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis JANUARI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrisains.v3i1.409

Abstract

Coffee farming has an important role in increasing foreign exchange, expanding employment and increasing farmers' income. Coffee production has not been able to increase, partly because not many farmers have used quality seeds, namely certified seeds. This study aims to determine the differences in production and income of farmers using certified seeds and farmers using uncertified seeds. The research was conducted in Siborongborong District, North Tapanuli Regency, North Sumatra Province, as a center for coffee plantations, from February to March 2020 with 60 farmer respondents, consisting of 30 farmers using certified seeds and 30 who did not. The results showed that coffee production using certified seeds was greater than coffee production using uncertified seeds or significantly different, with a difference of 380.77 kg per hectare. The income of coffee farmers using certified seeds is greater than that of coffee farmers using uncertified seeds, with a difference of Rp. 5,611,997 per hectare. There is a significant difference between the income of coffee farmers who use certified seeds and the income of coffee farmers who use uncertified seeds, where the income of coffee farmers with certified seeds is greater. The calculation results show an increase in production of 1.8 times and an increase in income of 3 times with the use of certified seeds.
Analisis Konversi Lahan Perkebunan Karet Rakyat Menjadi Pertanian Ubi Kayu Terhadap Pendapatan Petani Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Siregar, Agus Saputra; Kuswardani, Retna Astuti; Rahmanta, Rahmanta
AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis Vol 3, No 2 (2021): AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis JULI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrisains.v3i2.814

Abstract

This study aims to determine the difference in income between rubber farmers and cassava farmers. To determine the difference in farming efficiency between rubber farmers and cassava farmers, to determine whether there are marketing prospects for cassava versus rubber. This study uses primary data data obtained by using a list of questions that have been prepared. The results showed that the income in rubber farming was Rp. 33,907,379.20 per hectare, while the income from cassava farming is Rp. 39,725,568.13 per hectare. Income from rubber farming is lower than that of cassava farming, with a difference of Rp. 5,818,188.93. The average difference test shows that there is a significant difference between the income of rubber farming and the income of cassava farming, where the income of cassava farming is greater. The R / C value for rubber farming was 5.16, while the R / C value for cassava farming was 8.47, with a difference in feasibility of 3.31. The results of the average difference test on the R / C value show that there is a significant difference between the feasibility of rubber farming and the feasibility of cassava farming, where cassava farming is more efficient. Cassava marketing in the future has a pretty good prospect, because the demand for cassava and its processed products tends to increase, there are many companies that can accommodate cassava products, and the price level of cassava tends to increase every year.