Irfanul Chakim
Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Perangkap Nyamuk Sederhana Dalam Memberantas Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang Dini Saraswati; Eka Ulyati; Nila Okta; Netty Ami; Efa Khasanah; Eza Yunas Restiawan; Anna Nailis; Ummi Hani; Irfanul Chakim
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.112 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.11

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada tokoh masyarakat dan tokoh agama serta warga Kelurahan Rowosari masalah kesehatan yang dihadapi yaitu angka bebas jentik di wilayah kelurahan rowosari masih rendah yaitu 75%. Hal ini kemudian menjadikan kelurahan rowosari menjadi salah satu kelurahan dengan angka kejadian tertinggi di kota Semarang. Tujuan: Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberikan informasi dan kemampuan kepada masyarakat kelurahan Rowosari agar dapat memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue di lingkungan sekitarnya. Metode: Pengabdian masyarakat menggunakan 3 metode pendekatan  yaitu; penyuluhan cara penularan dan pencegahan DBD, pelatihan cara pembuatan ovitrap sederhana dan pelatihan cara pembuatan dan penggunaan alat penyedot larva sederhana.  Hasil: Penyuluhan di SDN Rowosari 01 didapatkan bahwa dari 57 responden sesudah diadakan penyuluhan mempunyai pengetahuan baik tentang DBD yaitu sebanyak 36 responden (63,2%). Selain itu, penyuluhan di MI Miftahul Ulum 02 didapatkan bahwa dari 36 responden sesudah diadakan penyuluhan mempunyai pengetahuan baik tentang DBD yaitu sebanyak 20 responden (55,6%). Dari 22 responden sesudah diadakan pelatihan mempunyai pengetahuan baik tentang pembuatan ovitrap dan alat penyedot larva yaitu sebanyak 16 responden (72,7%). Nilai perhitungan statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dan pelatihan. Kesimpulan: Masyarakat telah terbukti mampu membuat secara mandiri ovitrap dan alat penyedot larva sederhana yang dapat di aplikasikan dalam skala rumah tangga. Rekomendasi pengabdi terhadap masyarakat sekitar yaitu masyarakat harus lebih sadar untuk ikut serta dalam menyelesaiakan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Kata kunci: DBD, ovitrap, penyedot larva, pencegahan, Rowosari, Semarang _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Based on the results of surveys and interviews with community and religious leaders as well as residents of the Rowosari Village, the health problem faced is the larva-free rate in the Rowosari village area, which is still low at 75%. This then makes Rowosari village one of the villages with the highest incidence rate in the city of Semarang.  Objective: The purpose of this service is to provide information and capabilities to the Rowosari sub-district community so that they can eradicate mosquitoes that cause dengue hemorrhagic fever in the surrounding environment. Methods: Community service uses 3 approaches, namely; counseling on methods of transmission and prevention of DHF, training on how to make a simple ovitrap, and training on how to manufacture and use a simple larva suction device. Results: Counseling at SDN Rowosari 01 found that from 57 respondents after the counseling had good knowledge about DHF, as many as 36 respondents (63.2%). In addition, counseling at MI Miftahul Ulum 02 found that of 36 respondents after the counseling had good knowledge about DHF, as many as 20 respondents (55.6%). Of the 22 respondents after the training had good knowledge about the manufacture of ovitrap and larva suction devices, as many as 16 respondents (72.7%). The value of statistical calculations shows that there are differences in the level of knowledge before and after counseling and training. Conclusion: The community has been proven to be able to independently make ovitraps and simple larva suction devices that can be applied at a household scale. The recommendation for the service to the surrounding community is that the community must be more aware to participate in solving health problems in their environment. Keywords:  DHF, ovitrap, larva suction, Prevention, Rowosari, Semarang
Pemberdayaan Masyarakat Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur Dalam Menurunkan Hipertensi Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Non-Menular Irfanul Chakim; Hanif Elsa Fitriana; Abiva Alodia Rafi Yuniza; Hesti Anisatul Asqia; Nafisatul Alawiyah; Diana Afifah Rihhadatul A; Kuntie Ernawati; Yanti Rahayu
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.902 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.12

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data tahun 2021 yang didapatkan dari Puskesmas Kalongan, ada beberapa penyakit yang menjadi masalah kesehatan yang tecatat dari bulan Januari-Desember 2021. Diketahui bahwa penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kalongan yaitu Hipertensi dengan jumlah kasus sebanyak 28,7 % (1.176)  kasus pada tahun 2021. Tujuan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran desa mluweh akan pentingnya mengendalikan hipertensi di lingkungan sekitar. Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini yaitu: senam sehat pada usia dewasa umur 40-50 tahun, penyuluhan tentang pola makan yang baik dan melakukan skrining hipertensi di desa mluweh dan tegalsari pada lansia. Hasil: Berdasarkan kegiatan pemeriksaan tekanan darah, peserta yang berada pada kategori tekanan darah normal (≤ 120 mmHg dan ≤ 80 mmHg) sebanyak 2 orang, untuk kategori pre-hipertensi (120/80 mmHg – 139/89 mmHg) sebanyak 5 orang. Sedangkan yang berada pada kategori hipertensi (140/90 mmHg atau lebih ) sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test jumlah pengetahuan peseta mengetahui peningkatan, sebanyak 16 orang mengaalami peningkatan atau 94,11%. Selain itu, pelaksanaan senam sehat bertujan agar masyarakat dapat melakukan aktivitas fisik secara aktif untuk meregangkangram yang diagram otot, meningkatkan stamina, menambah kebahagiaan warga, dan mengurangi stress, sehingga diharapkan dapat menjadi upaya preventif kondisi hipertensi. Kesimpulan: Hasil penyuluhan yaitu peserta mengalami peningkatan pengetahuan yang ditunjukan dengan hasil pengetahuan tentang hipertensi sebeleum penyuluhan sebesar 11,76 %, sedangkan rata-rata pengetahuan setelah diberikan penyuluhan sebesar 70,59 %. Kata kunci: hipertensi, program pencegahan, Mluweh, Ungaran Timur _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Based on 2021 data obtained from the Kalongan Health Center, there are several diseases that became health problems recorded from January-December 2021. It is known that the most common disease in the working area of ​​the Kalongan Health Center is Hypertension with a total of 28.7% (1,176 cases) case in 2021. Objective: This community service activity aims to increase the knowledge and awareness of Mluweh village on the importance of controlling hypertension in the surrounding environment. Results: Based on blood pressure examination activities, there were 2 participants in the normal blood pressure category (≤ 120 mmHg and 80 mmHg), and for the pre-hypertension category (12/80 mmHg – 139/89 mmHg) as many as 5 people. While those in the category of hypertension (140/90 mmHg or more) were 10 people. Based on the results of the pre-test and post-test, the number of participants' knowledge of the increased, as many as 16 people experienced an increase of 94.11%. In addition, the implementation of healthy gymnastics aims so that people can do physical activity actively to stretch muscle diagrams, increase stamina, increase resident happiness, and reduce stress so it is expected to be a preventive effort for hypertension. Conclusion: The results of the counseling were that participants experienced an increase in knowledge as indicated by the results of knowledge about hypertension before counseling at 11.76%, while the average knowledge after being given counseling was 70.59%. Keywords: hypertension, prevention program, Mluweh, East Ungaran