Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBUATAN BATIK DI FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Nurdin, Aulia Evawani
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v4i2.17051

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh data yang jelas dan akurat mengenai proses pembuatan batik di Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembuatan batik yang menerapkan motif Toraja, alam dan kaligrafi. Pembuatan batik tersebut menggunakan teknik tulis dan teknik colet dengan bahan pewarna napthol. Dalam proses pembuatan batik tersebut diperlukan kecermatan dan kehati-hatian untuk menghasilkan karya batik yang lebih berkualitas. Hasil penerapan tersebut meupakan wujud pelestarian budaya lokal sehingga menambah kekayaan budaya Indonesia.
ANALISIS KARYA BATIK A. MATTAROPURA HUSAIN Nurdin, Aulia Evawani
JURNAL IMAJINASI Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v5i1.21378

Abstract

Batik merupakan salah satu unsur budaya bangsa Indonesia yang masih bertahan dan mengalami perkembangan yang sangat pesat dewasa ini. Selama ini batik telah menunjukkan eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dengan berbagai motif dan ragam batik yang tumbuh seiring dengan ciri khas setiap daerah yang mengembangkannya. Sulawesi Selatan memiliki keanekaragaman ragam hias yang dapat diterapkan menjadi karya batik. Batik di Sulawesi Selatan sudah cukup dikenal, namun masih sedikit yang dapat menerangkan proses pembuatannya sehingga perkembangan pembuatan batik di masyarakat Sulawesi Selatan masih dikatakan sangat sedikit. A. Mattaropura Husain merupakan pembatik yang berasal dari Sulawesi Selatan yang menerapkan berbagai macam ragam hias, beberapa karya beliau bermuatan motif Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang penciptaan karya batik A. Mattaropura Husain. dan motif pada karya batik A. Mattaropura Husain. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dukomentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan kecintaan beliau terhadap Sulawesi Selatan terlihat pada karya batik yang diciptakannya bermuatan lokal Sulawesi Selatan. Setiap motif yang tercipta cenderung terlahir secara spontan dari hati dan pikiran beliau. Karya yang beliau ciptakan terbuat dari bahan kain sutera dan katun dengan teknik batik tulis. Karya yang diciptakan tersebut bermuatan motif Sulawesi Selatan yaitu motif Bugis, Makassar dan Toraja. Motif tersebut antara lain Sulapa Appa, Paqbombo Uai, Paq Don Lambiri, Swastika, Paqtedong dan lain-lain.
Perancangan Video Pembelajaran Untuk Mata Kuliah Kriya Bahan Sintetik Di Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Hasnawati Hasnawati; Aulia Evawani Nurdin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.133 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan tentang rendahnya pemahaman mahasiswa dalam memahami konsep karya bahan sintetik dan membuat karya berbahan sintetik khsususnya dalam pembuatan karya batik di masa pandemi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk merancang video pembelajaran kriya batik untuk mahasiswa di Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yaitu perancangan video pembelajaran kriya batik. Alur penelitian yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan produk, dan video pembelajaran tahap awal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan proses perancangan video pembelajaran batik yang dapat digunakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video yang dirancang untuk pembelajaran batik dimulai dari tahap analisis kebutuhan, mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester, dan mengembangkan video pembelajaran kriya batik. Materi yang terdapat dalam video pembelajaran batik meliputi konsep kriya batik, pola batik, teknik pembuatan karya batik, macam-macam karya batik, alat dan bahan dalam membuat karya batik, dan proses membatik. Kata Kunci: Video Pembelajaran Batik
MENGENALKAN PROSES MEMBATIK PADA IBU PKK DI KECAMATAN BANGKALA JENEPONTO Hasnawati Hasnawati; Agussalim Djirong; Aulia Evawani Nurdin
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 10: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.738 KB)

Abstract

Abstrak. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pembelajaran kerajinan batik kepada ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Alasan pentingnya kegiatan ini dilakukan karena ibu-ibu PKK tersebut sangat mengharapkan adanya sebuah pelatihan yang dapat memberikan dan menambah pengetahuan dan keterampilan mereka, adapun keterampilan yang diberikan adalah pembelajaran kerajinan batik khususnya batik tulis dan batik ikat. Kelompok Program Kemitraan  Masyakarat ini melibatkan 2 kelompok mitra yaitu Dusun Batu Menteng dan Dusun Sarroanging, masing-masing dusun  sebanyak  20 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode presentasi, metode demonstrasi, metode praktik, metode pemberian tugas, dan metode evaluasi. Luaran yang dicapai dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah 20 orang ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dapat memahami konsep karya kerajinan batik tulis dan batik ikat celup, memahami alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya kerajinan batik tulis dan batik ikat celup, dapat memahami proses pembuatan karya kerajinan batik tulis dan batik ikat celup, dapat membuat karya kerajinan batik tulis dan batik ikat celup, serta pemberian materi tentang proses pembuatan karya batik secara umum.
Mengenal Batik Nambo Melalui Proses Membatik bagi Warga Kecamatan Nambo Luwuk Banggai Sulawesi Tengah Hasnawati Hasnawati; Aulia Evawani Nurdin; Muh Saleh Husain
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.148 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33519

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) inibertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang batik motif Nambo melalui proses pembuatan karya batik tulis bagi warga Kecamatan Nambo Kabupaten Luwuk Banggai Sulawesi Tengah. Beberapa alasan pentingnya Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan karena Luwuk Banggai termasuk wilyah yang kaya baik dari segi kekayaan alam maupun yang lainnya. Daerah tersebut mempunyai kegiatan  kebudayaan dan  dapat dijadikan sebagai motif batik yang dapat menjadi ciri khas motif batik di daerah tersebut. Selain itu, pemerintah daerah Luwuk Banggai sangat mengharapkan adanya kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya agar dapat meningkatkan tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat Luwuk Banggai khususnya di Kecamatan Nambo. Dengan demikian, bersama-sama dengan mitra membentuk kerjasama agar terlaksana kegiatan ini sesuai dengan harapan pemerintah daerah.  Adapun keterampilan yang diberikan kepada mitra adalah keterampilan membatik dengan teknik batik tulis dan teknik ikat celup. Beberapa langkah yang diberikan adalah dengan mengembangkan desain yang diambil dari ciri khas Luwuk Banggai.  Desain yang dikembangkan adalah Burung Maleo sebagai inspirasi dalam pembuatan motif batik. Selanjutnya, memindahkan desain ke selembaran kain, memberi malam atau lilin pada kain, melakukan proses pewarnaan dengan teknik colet dan teknik celup, kemudian melorod atau membersihkan lilin pada kain dengan cara direbus, proses yang terakhir adalah proses finising. Selain batik tulis, mitra juga diberikan keterampilan membuat batik dengan teknik ikat celup, yaitu kain diikat dengan tali atau karet kemudian dicelup ke dalam zat pewarna. Zat pewarna yang digunakan dalam kegiatan ini adalah naptol dan remasol. Setelah kegiatan ini berakhir, maka seluruh karya yang dihasilkan oleh peserta pelatihan dipamerkan pada kegiatan pertunjukan seni di Kantor Dinas Pariwista Kabupaten Luwuk Banggai. 
PKM Pembelajaran Batik Tulis bagi Siswa SMA Negeri 3 Majene Aulia Evawani Nurdin; Hasnawati Hasnawati; Tangsi Tangsi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Batik merupakan budaya Indonesia dan menjadi identitas bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Salah satu upaya pelestarian batik melalui pendidikan yakni pembelajaran batik di sekolah. Pembelajaran batik di sekolah dapat dilakukan jika ditunjang dengan beberapa hal, diantaranya pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat batik. Pemahaman guru akan konsep dan keterampilan dalam proses pembuatan batik tulis di Sulawesi masih kurang, hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan guru di sekolah bukan dari fakultas/jurusan/program studi seni, masih kurangnya produksi batik tulis di Sulawesi dan penjualan alat/ bahan untuk membuat batik tulis masih kurang di Sulawesi. Latar belakang pendidikan guru Seni Budaya di SMA Negeri 3 Majene tidak berasal dari pendidikan seni rupa sehingga memiliki kendala dalam membelajarkan batik secara maksimal di sekolah. Referensi untuk mempelajari batik tulis secara mandiri masih kurang dan guru belum pernah melakukan pelatihan batik tulis secara langsung. Solusi dan target luaran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi ialah melaksanakan pembelajaran batik tulis berupa memberikan pemahaman konsep dan proses pembuatan batik tulis kepada siswa SMA Negeri 3 Majene agar dapat menghasilkan produk batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Barat. Pelaksanaan pelatihan pembuatan batik tulis dilakukan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tentang konsep dan metode demonstrasi proses pembuatan batik tulis serta metode praktik membuat batik tulis. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini adalah 30 siswa SMA Negeri 3 Majene memahami konsep batik tulis dan terampil membuat batik tulis berbasis kearifan lokal Sulawesi Barat. Kata kunci: batik, majene
ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN DIGITAL PADA MATA KULIAH GAMBAR ORNAMEN Hasnawati Hasnawati; Aulia Evawani Nurdin
JURNAL IMAJINASI Vol 7, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v7i1.46054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis kebutuhan mahasiswa terhadap inovasi pembelajaran digital pada mata kuliah gambar ornamen di Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Uniersitas Negeri Makassar. Jenis Penelitian ini adalah survey dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan jumlah responden 2 kelas mahasiswa angkatan 2020 yang memprogramkan mata kuliah Gambar Ornamen. Teknik anaisis data yang digunakan adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil peneiltian menunjukkan bahwa 100% mahasiswa menyatakan mereka memerlukan sumber belajar terpadu yang berisi video tutorial menggambar ornamen pada Corel Draw, infografis, gambar dan simulasi menggambar ornamen. Sedangkan jenis sumber belajar yang dibutuhkan dalam mata kuliah Gambar Ornamen adalah buku, video tutorial, multimedia berbasis simulasi baik didesain penggunaannya secara online maupun secara offline.
MENTAL STRENGTH MELALUI TERAPI BATIK SULAWESI SELATAN BAGI TAHANAN DI RUMAH TAHANAN KELAS 1 MAKASSAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN EMOSIONAL Tri Putri; Andi Nurfadilah; Muhammad Fernanda Putra; Aulia Evawani Nurdin
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.53414

Abstract

Rutan Kelas 1 Makassar Sulawesi Selatan, menghadapi masalah kelebihan kapasitas dengan jumlah penghuni yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Situasi ini menciptakan tekanan psikologis pada tahanan yang dapat menyebabkan masalah emosional, terutama depresi. Depresi adalah kondisi emosional yang buruk yang dapat berdampak negatif pada tahanan, termasuk pemikiran irasional dan perilaku merusak, penyebab depresi pada tahanan melibatkan masa tahanan yang panjang dan pengalaman yang tidak menyenangkan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan terapi membatik berbasis kearifan lokal Sulawesi Selatan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan emosional tahanan. Terapi ini dilakukan dengan melibatkan tahanan dalam pembuatan batik dengan motif Sulawesi Selatan, yang memiliki makna budaya yang mendalam. Proses terapi membatik melibatkan beberapa tahapan, termasuk pembuatan desain, pelilinan, pewarnaan, penguncian warna, pelorodan, pencucian, dan pengeringan. Pendampingan dilakukan oleh tim dari bidang Seni Rupa dan Psikologi. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan ketahanan emosional dan keterampilan membatik bagi tahanan di Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar. Keterampilan membatik yang telah dimiliki oleh tahanan dapat dijadikan sebagai modal keterampilan setelah keluar dari rutan kelas 1 Makassar
PANDUAN PEMBELAJARAN MIKRO BAGI DOSEN DAN MAHASISWA Hasnawati; Aulia Evawani Nurdin
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 62 Vol. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional UNM ke-62 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to solve the problem of lecturers and students regarding the lack of microteaching guides at the Faculty of Art and Design, Makassar State University. Specifically, this research aims to develop a valid micro-learning guide for lecturers and students at the Faculty of Art and Design, Makassar State University. This type of research is research and development (R&D), is to develop microteaching learning guidelines. The development research model developed was adopted from the model developed by Thiagarajan, is to the Four-D model (Define, Design, Develop, and Disseminate). The Define stage is analyzing the needs of lecturers and students for microteaching learning. The analysis is carried out by observing and reviewing the needs of lecturers and students in microteaching learning, as well as reviewing literature related to microteaching. Design stage (design), after analyzing needs, the next step is to design a form of guide by making a storyboard, arranging the material included in the guidebook, creating learning scenarios, and creating assessment guides in microteaching learning. Develop stage (development), this stage is the stage of validating the micro learning guide that has been developed. and the Disseminate stage, the stage where the guidelines that have been developed are distributed to lecturers who teach microteaching courses and to students who program the courses. The number of validators involved in this research was two validators. Each one material expert and one media expert. Data collection techniques were carried out using observation, interviews, questionnaires and documentation techniques. Data analysis techniques were carried out using qualitative and quantitative descriptive analysis techniques. The research results show that the development of the microteaching guide went through four stages and was carried out in accordance with the research and development model developed by Thiagarajan, namely Define, Design, Develop and Disseminate. The microteaching guide for lecturers and students has been declared suitable for use in microteaching at the Faculty of Art and Design, Makassar State University.