Sudarman Sudarman
Universitas Bosowa Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Usaha Pupuk Bokasi dari Limbah Ampas Teh dan Kotoran Sapi Ridwan Ridwan; Andi Zulfikar Syaiful; M. Tang; Sudarman Sudarman
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 9: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.446 KB)

Abstract

Keberadaan Pabrik Teh Gelas di Desa Minasa Baji yang menghasilkan limbah ampas teh setiap hari dengan volume yang cukup besar dan limbah kotoran sapi yang bersumber dari lokasi peternakan sapi merupakan limbah padat yang sangat berpotensi untuk diolah menjadi pupuk bokasi. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat petani untuk kebutuhan pupuk pada tanaman palawija agar hasil pertanian yang dihasilkan bebas dari kandungan kimia yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Sekarng ini sudah ada  lembaga masyarakat kelompok tani yang mengelola limbah tersebut menjadi pupuk bokasi tetapi belum berkembang pesat dan belum menghasilkan pendapatan yang dapat mensejahterakan terhadap kelompok tani yang mengolah limbah tersebut. Hal ini disebabkan karena produksi pupuk bokasi yang dihasilkan masih terbatas dan keterampilan sumber daya yang dimiliki belum memadai dan modal usaha yang sangat minim serta sistem manajemen pengelolaan bidang usaha tersebut yang belum profesional. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dann keterampilan kelompok tani dalam mengolah limbah ampas teh dan limbah kotoran sapi dalam pembuatan pupuk bokasi yang berkualitas dan dapat berdaya saing dipasaran agar dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani, selain itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi mitra tentang tata cara manajemen pengelolaan suatu bidang usaha, baik dari aspek pemasaran, pengelolaan keuangan dan sistem pembukuan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi kelembagaan kelompok tani yang ada, serta membantu pemerintah setempat untuk mengurangi jumlah angka pengangguran dan dapat mendatangkan pendapatan daerah.Hasil yang dicapai pada program pendampingan ini yaitu terjadi peningkatan produksi dan peningkatan penghasilan kelompok mitra serta kwalitas produksi yang dihasilkan dapat bersaing dipasara, sehingga potensi usaha ini bisa berkelanjutan.