Ridwan Ridwan
Teknik Kimia Universitas Bosowa Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERILAKU MASYARAKAT BERWAWASAN LINGKUNGAN DITINJAU DARI ASPEK SIKAP DAN KEARIFAN LOKAL DI DAERAH SEMPADAN SUNGAI KOTA MAROS KABUPATEN MAROS Syafri Syafri; Syamsul Bahri; Ridwan Ridwan
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v7i2.6370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang dominan yang memberi pengaruh pada perilaku masyarakat berwawasan lingkungan di daerah sempadan sungai. Prosedur penarikan sampel individu dilakukan secara acak untuk mendapatkan 200 responden dengan teknik proporsional stratifide random sampling dan dari jenis serta analisis data dikategorikan dalam penelitian kuantitatif. Berdasarkan data, informasi dan fakta yang diperoleh, kemudian data tersebut dianalisis dengan regresi linier berganda sehingga diharapkan dapat mengetahui pengaruh variabel yang satu terhadap variabel lainnya. Variabel pada penelitian ini yaitu variabel sikap masyarakat (X1), kearifan lokal (X2) dan perilaku masyarakat (Y). Dari hasil analisis diperoleh model persamaan dengan koefisien kontanta dan koefisien variabel menghasilkan persamaan Y = 13.403 + 0.531 X1 + 0.513 X2. Nilai variabel sikap terhadap variabel perilaku sebesar positif 0.513 dan nilai Sig. yang diperoleh sebesar 0.001 < 0.05 maka H0 terima. Berdasarkan hasil tersebut yang berarti sikap masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku masyarakat yang dapat diartikan bahwa jika sikap masyarakat semakin tinggi maka perilaku masyarakat berwawasan lingkungan semakin tinggi pula atau sebaliknya. Nilai variabel kearifan lokal terhadap variabel perilaku sebesar positif 0.408 dan nilai Sig. yang diperoleh sebesar 0.000 < 0.05 maka H0 terima. Berdasarkan hasil tersebut yang berarti kearifan lokal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku masyarakat yang dapat diartikan bahwa jika sikap masyarakat semakin tinggi maka perilaku masyarakat berwawasan lingkungan semakin tinggi pula atau sebaliknya. Kesimpulan dari uraian tersebut berarti bahwa adanya kecenderungan variabel sikap lebih dominan (sedang) mempengaruhi variabel perilaku dibandingkan oleh variabel kearifan lokal.
PENGEMBANGAN WISATA PEMANCINGAN YANG BERKELANJUTAN DI DESA BUBUN LAMBA KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN Syafri Syafri; Syamsul Bahri; Ridwan Ridwan; Sudarman Sudarman
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i2.17085

Abstract

Desa Bubun Lamba Kecamatan Anggeraja memiliki potensi wisata kolam pemancingan ikan yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengetahui perkembangan kelompok usaha wisata kolam pemancingan di Desa Bubun Lamba Kecamatan Anggeraja. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui rumusan masterplan dan siteplan kawasan wisata pemancingan Desa Bubun Lamba yang produktif dan berkelanjutan dalam mengintegrasikan potensi Desa Bubun Lamba sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat desa. Pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan kawasan wisata kolam pemancingan Desa Bubun Lamba, terdiri atas pendekatan: Participatory Rural Appraisal (PRA), integrated (holistik) dan long term (berkesimbungan), edukatif, transparency (polliticallly accepted), pro bisnis (layak ekonomi), dalam rangka mewujudkan desa binaan perguruan tinggi yang unggul berbasis pemberdayaan masyarakat desa. Hasil pelaksanaan kegiatan penataan kawasan pemancingan Bubun Lamba yaitu belum tersedia secara memadai infrastruktur penunjang usaha kolam pemancingan, belum terpromosi secara luas wisata kolam pemancingan masih sulit kelompok mitra mendapatkan modal usaha pengembangan wisata kolam pemancingan, dan belum terbentuk kelembagaan wisata Desa Bubun Lamba.
Pengembangan Usaha Pupuk Bokasi dari Limbah Ampas Teh dan Kotoran Sapi Ridwan Ridwan; Andi Zulfikar Syaiful; M. Tang; Sudarman Sudarman
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 9: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.446 KB)

Abstract

Keberadaan Pabrik Teh Gelas di Desa Minasa Baji yang menghasilkan limbah ampas teh setiap hari dengan volume yang cukup besar dan limbah kotoran sapi yang bersumber dari lokasi peternakan sapi merupakan limbah padat yang sangat berpotensi untuk diolah menjadi pupuk bokasi. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat petani untuk kebutuhan pupuk pada tanaman palawija agar hasil pertanian yang dihasilkan bebas dari kandungan kimia yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Sekarng ini sudah ada  lembaga masyarakat kelompok tani yang mengelola limbah tersebut menjadi pupuk bokasi tetapi belum berkembang pesat dan belum menghasilkan pendapatan yang dapat mensejahterakan terhadap kelompok tani yang mengolah limbah tersebut. Hal ini disebabkan karena produksi pupuk bokasi yang dihasilkan masih terbatas dan keterampilan sumber daya yang dimiliki belum memadai dan modal usaha yang sangat minim serta sistem manajemen pengelolaan bidang usaha tersebut yang belum profesional. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dann keterampilan kelompok tani dalam mengolah limbah ampas teh dan limbah kotoran sapi dalam pembuatan pupuk bokasi yang berkualitas dan dapat berdaya saing dipasaran agar dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani, selain itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi mitra tentang tata cara manajemen pengelolaan suatu bidang usaha, baik dari aspek pemasaran, pengelolaan keuangan dan sistem pembukuan sehingga dapat mengoptimalkan fungsi kelembagaan kelompok tani yang ada, serta membantu pemerintah setempat untuk mengurangi jumlah angka pengangguran dan dapat mendatangkan pendapatan daerah.Hasil yang dicapai pada program pendampingan ini yaitu terjadi peningkatan produksi dan peningkatan penghasilan kelompok mitra serta kwalitas produksi yang dihasilkan dapat bersaing dipasara, sehingga potensi usaha ini bisa berkelanjutan.