Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros Farid Asfari Rahman; Mas Dadang Enjat Munajat; Uud Wahyudin; Reiza D. Dienaputra; Cecep Ucu Rachman
Jurnal Kajian dan Terapan Pariwisata Vol 2 No 1 (2021): November Issue
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT AKADEMI PARIWISATA DENPASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53356/diparojs.v2i1.39

Abstract

This article aims to formulate a strategic plan for sustainable tourism development in Samangki village, Maros Regency, South Sulawesi. The research design used is descriptive qualitative. At the stage of formulating a sustainable tourism development strategy in Samangki village, using SWOT analysis techniques. The results of the analysis show that Samangki village has internal and external potential for sustainable tourism that can be further developed. Then, potential analysis based on aspects or criteria as the village concept shows that of the seven aspects, only aspects of human resource readiness and aspects of tourism support facilities still need to be improved, while the other five aspects are; tourist attraction, community motivation, facilities and infrastructure, availability and availability of land, in general, are adequate for tourism. In addition, the development of sustainable tourism in Samangka village is quite good, but there is a need for improvement so that in the future Samangka village can become one of the pilot tourism villages in Indonesia.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI FAVE HOTEL MAKASSAR Firda Rahmayanti; Mas Dadang Enjat Munajat; Evi Novianti
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 7: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i7.2088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial terhadap keputusan tamu untuk menginap di Fave Hotel Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan jumlah sampel responden 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikansi antara media sosial dan keputusan tamu untuk menginap yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Secara parsial variabel media sosial Facebook (X1), Instagram (X2), dan Twitter (X3), berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan tamu untuk menginap di Fave Hotel Makassar.
PENGARUH FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DEVOYAGE BOGOR Ratu Sinar Sari Tanjung; Mas Dadang Enjat Munajat; Evi Novianti
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 7: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i7.2096

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu menganalisis Pengaruh Faktor Pendorong Dan Penarik Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Devoyage Bogor. Manfaat yang dicapai dalam penelitian ini adalah manfaat praktis dan manfaat akademis. Penelitian ini dilakukan di Devoyage Bogor. Teknik pemilihan informan adalah teknik random. jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif, dalam analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan dalam dua tipe, yaitu data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, kuesioner, studi literature dan dokumentasi. Penilaian faktor penarik dan faktor pendorong terhadap keputusan berkunjung ke Devoyage Bogor dengan meminta responden mengisi pernyataan pada kuesioner dengan skala likert. Penelitian ini membutuhan seratus responden yang sudah melakukan kunjungan Devoyage Bogor untuk mengisi kuesioner. Selanjutnya data diolah menggunakan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor penarik dan pendorong memiliki pengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Devoyage Bogor dengan uji secara simultan, jika uji parsial factor pendorong memiliki pengaruh pada indikator romance dan faktor penarik terdapat pengaruh pada indikator static factor dan Information/Advertisement.
Content analysis and engagement rate of instagram account @torajatripadventure and interest in visiting tourists to Tana Toraja tourism destinations Farid Asfari Rahman; Mas Dadang Enjat Munajat; Evi Novianti
Jurnal Pariwisata Pesona Vol 7, No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpp.v7i2.7186

Abstract

Tana Toraja Regency is one of the districts located in South Sulawesi. Natural beauty, cultural diversity, and customs that are still very thick become one of the characteristics that are not found in other regions. This study aims to 1). identify the content of the Instagram account @torajatripadventure, 2). identify the engagement rate of the Instagram account @torajatripadventure, and 3). identify interest in visiting Tana Toraja Regency. This research uses a quantitative descriptive research design. This study was conducted by sending an online questionnaire via google form to Instagram account followers @torajatripadventure which is known to number 52,600. The sample in this study was 100 people who became followers of the Instagram account @torajatripadventure and the category was determined based on random sampling. Data collection is obtained through questionnaires. The results of this study indicate that 1). Product content and event content are considered interesting, useful, and informative. Furthermore, entertainment content is considered attractive and entertaining even though it is still not useful and promotional content is considered attractive but not useful and persuasive. 2). The four contents are included in the low level of interaction category because the engagement rate is below 1%, however, event content is still the content with the highest engagement rate, followed by entertainment content, product content and promotional content. 3). The dimension of interest and the dimension of desire are the dimensions that most interest respondents, followed by the dimension of seeking information, the dimension of consideration and the dimension of action. As for the average value for calculating the type of content on interest in visiting, event content is the content that gets the highest response from respondents, followed by product content, entertainment content and promotional content.
Critical Success Factors of Implementation of Fishing License at the Ministry of Marine Affairs and Fisheries Muhammad Reza Budiman; Rita Myrna; Mas Dadang Enjat Munajat
AMAR (Andalas Management Review) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Management Institute Faculty of Economics Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/amar.6.2.76-90.2022

Abstract

Business Licensing for the Capture Fisheries Sub-sector is a capture fisheries business license policy for business actors that are carried out electronically. The purpose of this study was to analyze critical success factors (CSFs) for the implementation of capture fisheries business licensing at the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. This research is quantitative with the data collection method using a questionnaire. Respondents are executors of business licensing for capture fisheries at the KKP. Data analysis used Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS 4.0 tools. The research results obtained stated that the implementation of the policy was influenced by the variable’s quick, clear, and two-way communication and the correct location of implementation. On the other hand, four other variables, including sufficient and effective use of budget, correct organizational structure, involvement of people, and adequate equipment and appropriate technology, are concluded to not affect on the performance of implementing business licensing in the capture fisheries sub-sector.
Evaluasi Dampak Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Bagi Masyarakat di Kawasan Industri Penyamakan Kulit Kabupaten Garut Salwa Nurfaiziya; Sinta Ningrum; Mas Dadang Enjat Munajat; Heru Nurasa
Society Vol 11 No 1 (2023): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v11i1.478

Abstract

Industrialisasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pengelolaan sisa limbah produksi yang tidak memadai menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan penduduk yang tinggal di sekitar kawasan industri. Menanggapi hal tersebut, pemerintah telah menetapkan langkah-langkah pengaturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Peraturan ini berupaya menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan, serta melindungi hak-hak warga negara. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai keadaan kebijakan lingkungan di kawasan industri penyamakan kulit Sukaregang, untuk meneliti implementasi praktik pengelolaan lingkungan, dan untuk mengevaluasi dampak dari Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, pusat penelitian di kawasan industri penyamakan kulit Sukaregang, pusat industri kulit yang sangat penting dan simbol Kabupaten Garut. Pengumpulan data melibatkan wawancara dengan pemangku kepentingan utama, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, industri penyamakan kulit, dan masyarakat yang terkena dampak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun kebijakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 sudah ada, namun tidak ada peraturan daerah pelengkap. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan saat ini terus menimbulkan eksternalitas negatif di berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan, dan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi kekurangan dalam mencapai tujuan dan sasaran kebijakan, menjadi keharusan untuk menetapkan peraturan daerah yang memfasilitasi pembagian biaya dalam proses pengolahan limbah, dengan memanfaatkan teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Langkah-langkah tersebut sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan bagi penduduk kawasan industri.
INOVASI PENGELOLAAN SAMPAH PADA PROGRAM KURANGI, PISAHKAN DAN MANFAATKAN (KANG PISMAN) OLEH TPS BABAKAN SARI DAN TPS TEGALLGEGA PADA PERUSAHAAN DAERAH KEBERISHAN KOTA BANDUNG Annisa Putri Setianingsih; Mas Dadang Enjat Munajat; Rd. Ahmad Buchori
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.28676

Abstract

Penelitian ini dilatarelakangi oleh adanya upaya pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi jumlah penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Program Kang Pisman ini menjadi salah satu program kerja dari wali Kota Bandung yang terpilih. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mendeksripsikaninovasi pengelolaan sampah pada program Kang Pisman yang dilakukan di TPS Babakan Sari dan TPS Tegallega.Teori yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini yaitu teori Faktor-faktor penentu keberhasilan implementasi inovasi yang dikemukakan oleh Anggadwita dan Dhewanto (2013), yang menyatakan bahwa terdapat lima faktor penentu keberhasilan inovasi, yaitu (1) Kepemimpinan, (2) Organisasi, (3) Manajemen Resiko, (4) Sumber Daya Manusia dan (5) Teknologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekaan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literature, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.Hasil dari penelitian ini, peneliti dapat menjelaskan bahwa implementasi inovasi program yang dilakukan oleh TPS Tegallega belum berjalan sepenuhnya dikarenakan terdapat beberapa faktor yang belum terpenuhi, yaitu tidak adanya komitmen pemimpin pada masyarakat yang belum melaksanakan kegiatan memilah sampah, kurangnya pegawai dan belum berjalannya mesin biodigester milik TPS Tegallega.
mplementasi Program Pengembangan Destinasi Wisata di Kawasan Pantai Pangandaran Oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Pangandaran Saat Covid-19 Harish Hasbi Rahman Wakila; Mas Dadang Enjat Munajat; Imanudin Kudus
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41263

Abstract

Pangandaran is one of the districts in West Java that has great tourism potential. At the time of Covid 19, there were still tourists visiting Pangadaran Beach. At the time of Covid 19, many business actors were not operating because Pangandaran Beach was limited by tourists, even closed. Therefore, the Department of Tourism and Culture, which is abbreviated as Disparbud, created a Tourism Development Program at Pangandaran Beach during the time of Covid with strict health protocols with the aim of increasing PAD when APBD funds were used for handling Covid. The tourism development program refers to the 2016-2022 Strategic Plan of Disparbud and the vision of the regent who wants Pangandaran to become a world-class tourism.In carrying out this research, the author uses the theory of Van matter and Van Horn, as a guide in analyzing the planning process carried out. There are 6 points in the process of implementing a policy, namely standardization and targets, resources, Organizational Characteristics, Organizational Communication, Attitudes of implementers and Social Environment.The purpose of this research is to describe and analyze how the implementation of the tourism development program by the Pangandaran Disparbud is carried out. This study uses a qualitative method, which will conduct interviews with various stakeholders, then will search for data through the relevant literature to strengthen the data that has been obtained from interviews. From this research, it will be seen how successful the implementation of the tourism development program in Pangandaran Regency was during the COVID-19 pandemic.The result of the research is that of the 6 dimensions of the problem, there are still 4 dimensions that have not been implemented properly, which consist of Standards and Policy Goals, Resources, Organizational Communication and the Economic Environment. Two dimensions that have been implemented well are the characteristics dimension and the Attitude Dimension of the Implementers. Therefore, it can be said that the implementation of the Tourism Development Program at Pangandaran Beach during the Covid-19 pandemic has not been carried out properly. Therefore, the researcher advises Disparbud in carrying out its program to communicate more often with Tourism stakeholders and improve the implementation of the program standards so that when applied in the field it can run even better. Pangandaran merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata yang besar. Pada saat Covid 19 berlangsung masih ada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangadaran. Pada saat Covid 19 berlangsung banyak dari pelaku usaha yang tidak berdagang dikarenakan Pantai Pangandaran yang dibatasi wisatawannya, bahkan ditutup. Maka dari itu Dinas Pariwisata dan budaya yang disingkat menjadi Disparbud  membuat Program Pengembangan Pariwisata di Pantai Pangandaran pada saat Covid dengan protocol kesehatan yang ketat dengan tujuan untuk meningkatkan PAD dikala dana APBD digunakan untuk penanganan Covid. Program pengembangan Pariwisata mengacu pada Renstra 2016-2022 Disparbud dan visi bupati yg ingin jadikan pangandaran menjadi wisata world class. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan teori dari Van matter dan Van Horn, sebagai pedoman dalam menganilisis proses perencanaan yang dilakukan. Terdapat 6 point dalam proses mengimplementasikan suatu kebijakan, yaitu standarisasi dan sasaran, sumberdaya, Karaktersitik Organisasi, Komunikasi Organisasi, Sikap para pelaksana dan Lingkungan Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganilisis bagaimana pelaksanaan program pengembangan Pariwisata oleh Disparbud Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mana peneliti akan melakukan wawancara dengan berbagai macam stake holder, lalu akan mencari data melalui literature literature terkait untuk menguatkan dat yang sudah didapatkan dari wawancara. Dari penelitian ini akan dilihat sejauh mana keberhasilan dari implementasi program pengembangan pariwisata di Kabupaten Pangandaran pada saat covid 19.Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa dari 6 dimensi permasalahan, masih terdapat 4 dimensi yang belum terlaksana dengan baik, yang terdiri dari Standar dan Sasaran Kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Ekonomi. Dua dimensi yang sudah terlaksana dengan baik adalah dimensi Karakteristik dan Dimensi Sikap para Pelaksana. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa implementasi Program pengembangan Pariwisata di Pantai Pangandaran saat Covid  masih belum terlaksana dengan baik. Maka dari itu peneliti memberi saran kepada Disparbud dalam menjalankan prrogramnya untuk lebih sering berkomunikasi dengan stakeholder Pariwisata dan meningkatkan standar implementasi program tersebut agar ketika diterapkan di lapangan dapat berjalan lebih baik lagi.
EFEKTIVITAS PEMERIKSAAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT Angelia Tio Tobing; Candradewini Candradewini; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 15, No 1 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v15i1.41805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terkait pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Kondisi Kota Medan saat ini memiliki tingkat penduduk tinggi ditambah dengan perekonomian tinggi memberikan kemungkinan beberapa wajib pajak lalai menunjukkan kepatuhannya terhadap kewajiban perpajakannya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pemeriksaan pajak pada wajib pajak badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Peneliti memakai metode penelitian deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data memakai studi kepustakaan serta studi lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan indikator efektivitas pemeriksaan pajak yang dijelaskan oleh Richard M Steers (2020) yaitu integrasi, pencapaian tujuan, dan adaptasi didapatkan bahwa proses pelaksanaan pemeriksaan pajak sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan pedoman pemeriksaan perpajakan serta regulasi yang ada tetapi memang dalam pelaksanaanya belum efektif. Hal ini terlihat dari berbagai kendala selama pemeriksaan pajak, dimulai dari keterbatasan pegawai hingga ruang lingkup pekerjaan yang terlalu luas. Hal ini menyebabkan pemeriksaan pajak tidak dapat mencapai target yang ditentukan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat diharapkan dapat mencegah serta mengurangi kendala yang ada sehingga proses pelaksanaan pemeriksaan pajak dapat berjalan dengan lebih efektif dan lebih baik. The research objective is to find out and analyze related tax audits at the KPP Pratama Medan Barat. The current condition of the City of Medan has a high population rate, with a high economy, it is possible for some taxpayers to fail to show compliance with their tax obligations. Identification of the problem in this study is how the effectiveness of tax audits on corporate taxpayers at the KPP Pratama Medan Barat. baratresearchers used descriptive qualitative research methods and data collection techniques using library research and field studies. The results of this study indicate that based on the indicators of the effectiveness of tax audits described by richard m steers (2020) of integration, goal achievement, and adaptation, it was found that the process the implementation of the tax audit has been running well in accordance with the tax audit guidelines, but has not been effective. This can be seen from the various obstacles during the tax audit, starting from the limited number of employees to the scope of work that is too broad. This causes the tax audit can not reach the specified target. KPP Pratama Medan is expected to be able to prevent and reduce existing obstacles so that the tax audit implementation process can run more effectively and better. 
SOLUSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL COVID-19 Tiara Fazreen Khaerunisa; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.35133

Abstract

Situasi yang mengancam Indonesia saat ini disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19. Setiap harinya kasus aktif terus meningkat dan membuat Indonesia mengalami efek domino. Keterbatasan fasilitas kesehatan, kegiatan pembelajaran, pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi dan lain-lain. Pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat oleh pemerintah memunculkan masalah baru yaitu meningkatnya angka pengangguran dan muncul kelompok masyarakat miskin baru. Atas hal tersebut pemerintah berusaha mengoptimalkan pemberian dana bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak. Oleh karena itu dengan memanfaatkan teknologi blockchain diharapkan dapat mengoptimalkan penyaluran dana bantuan sosial Covid-19. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berdasarkan penelitian terdahulu. Hasil dalam penelitian ini solusi utama dalam pemanfaat blockchain adalah reformasi basis data, penggunaan konsep blockchain dalam alur distribusi bantuan sosial dan kerjasama dengan fintech. Kesimpulannya adalah akar permasalahan yang paling mendasar adalah data sehingga perlu dilakukan reformasi basis data yang dapat meminmalisir kesalahan target pemerintah.