Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH JELANTAH DAN KRAYON BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS STEAM BAGI GURU MGMP BIOLOGI JAKARTA TIMUR Sri Rahayu Rahayu; Tri Handayani Kurniati; Elsa Lisanti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.577 KB)

Abstract

Abstract The pandemic that has occurred since March 2020 has brought various changes, one of which is in the world of education. Teachers are required to be able to design learning that can improve students' creativity and critical thinking skills in solving various problems. STEAM-based learning with simple media from used cooking waste and used crayons can be an alternative. Unfortunately, the knowledge and skills of teachers are still not optimal in managing this kind of learning. Based on this description, a solution is offered in the form of training on the use of used cooking oil and crayons as a STEAM-based learning medium for East Jakarta High School teachers. The activity was carried out starting in July 2021 with activity partners, namely 36 East Jakarta Biology MGMP teachers. Activities are carried out in three stages and evaluations are carried out on plans, processes, activities, and programs. Indicators of success are measured by increasing knowledge through the gain of pretest and posttest scores and Learning Plans with the STEAM approach. The results of the process analysis show that the activity went smoothly and was attended by more than 30 people who were invited. Activity analysis used pre and posttest values and N-Gain values which indicated the success of the activity. Based on the analysis, it can be seen an increase in the average score at the posttest (60.56) compared to the pretest (41.94) with an N-Gain value of 18.61. In addition, participants have also made STEAM-based Learning Plans. Based on this, it is known that there is an increase in participants' knowledge about the use of used cooking waste and used crayons as an alternative STEM-based learning media that is applied in student learning plans. Abstrak Pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 membawa berbagai perubahan, salah satunya dalam dunia pendidikan. Guru dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Pembelajaran berbasis STEAM dengan media sederhana dari limbah jelantah dan krayon bekas dapat menjadi salah satu alternatif. Sayangnya pengetahuan dan keterampilan guru masih belum optimal dalam pengelolaan pembelajaran seperti ini. Berdasarkan uraian tersebut ditawarkan solusi berupa pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah dan krayon bekas sebagai media pembelajaran berbasis STEAM bagi guru SMA Jakarta Timur. Kegiatan dilaksanakan mulai Juli 2021 dengan mitra kegiatan yakni 36 orang guru MGMP Biologi Jakarta Timur. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan dan evaluasi dilaksanakan terhadap rencana, proses, kegiatan dan program. Indikator keberhasilan diukur dengan peningkatan pengetahuan melalui gain skor pretest dan posttest, dan Rencana Pembelajaran dengan pendekatan STEAM. Hasil analisis proses memperlihatkan kegiatan berjalan lancar dan diikuti oleh lebih dari 30 orang yang diundang. Analisis kegiatan digunakan nilai pre dan post test serta nilai N-Gain yang mengindikasikan keberhasilan kegiatan. Berdasarkan analisis terlihat peningkatan rata- rata nilai pada posttest (60,56) dibanding pretest (41,94) dengan nilai N-Gain sebesar 18,61. Selain itu, peserta juga telah membuat Renon.,cana Pembelajaran berbasis STEAM. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai pemanfaatan limbah jelantah dan krayon bekas sebagai alternatif media pembelajaran berbasis STEM yang diaplikasikan dalam rencana pembelajaran siswa.
OPTIMALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DILINGKUNGAN SEKOLAH SMP N 2 TUKAK SADAI KECAMATAN TUKAK SADAI KABUPATEN BANGKA SELATAN Sri Rahayu Rahayu; Rafiqa Sari; Muhammad Syaiful Anwar
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Children are the next generation of the nation who have aspirations and hopes for the future for the sake of sustainable development and the Indonesian nation, so that children should receive protection from their parents, family, society and the state. The number of violence against children has increased in recent years, making it sad for parents, society, academics and practitioners, because this will definitely have an impact on the future of children and the nation. One reason is the environment. Socialization regarding violence against children will be very much needed for every parent, educator and community in providing understanding to children considering that times will always develop in the digital era like today. This can also provide benefits in preparation for a child's puberty period. Indonesia even has a Law on Child Protection and various other regulations related to child protection issues which have articles that normatively provide protection for children to ensure efforts to fulfill children's rights. Every year the number of violence against children in Indonesia continues to increase, one of which is in South Bangka Regency which is classified as an emergency. So it is important to carry out this service through counseling at Junior high school 2 Tukak Sadai, Tukak Sadai District, South Bangka Regency. A series of activities carried out with partners, socialization activities, with the main output of this activity is optimizing the prevention of violence against children in the school environment, so that the community, especially the nation's next generation, can understand the impact of violence on children. The result of socialization is that students know and understand the rules and prevention of violence against children. Abstrak Anak merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki cita-cita dan harapan untuk masa depan demi keberlangsungan pembangunan dan bangsa Indonesia, sehingga sudah seharusnya anak-anak mendapatkan perlindungan dari orang tua, keluarga, masyarakat, dan negara. Angka kekerasan terhadap anak beberapa tahun belakangan ini semakin meningkat, sehingga membuat miris bagi orang tua, masyarakat, akademisi, maupun praktisi, karena hal tersebut pasti akan berdampak bagi masa depan anak dan bangsa. Salah satu penyebabnya adalah lingkungan. Sosialisasi mengenai kekerasan pada anak ini akan sangat dibutuhkan bagi setiap orangtua, pendidik maupun masyarakat dalam memberikan pemahaman kepada anak mengingat zaman akan selalu berkembang di era digital seperti saat ini. Hal tersebut juga dapat memberikan manfaat dalam persiapan dimasa pubertas anak. Indonesia bahkan telah memiliki Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak dan berbagai aturan-aturan lainnya yang berkaitan dengan masalah perlindungan anak yang mana memiliki pasal yang secara normative memberikan perlindungan kepada anak-anak demi menjamin upaya pemenuhan hak-hak anak. Setiap tahunnya angka kekerasan terhadap anak di Indonesia terus meningkat, salah satunya di Kabupaten Bangka Selatan yang masuk kategori darurat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah observasi dan sosialisasi ke mitra. Sehingga pengabdian ini penting dilaksanakan melalui penyuluhan di SMP N 2 Tukak Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan. Serangkaian kegiatan dilakukan dengan mitra kegiatan sosialisasi, dengan luaran utama kegiatan ini adalah pengoptimalan pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah, sehingga masyarakat terutama generasi penerus bangsa dapat memahami dampak dari kekerasan terhadap anak. Hasil dari sosialisasi adalah, para siswa mengetahui dan memahami terkait dengan aturan-aturan dan pencegahan kekerasan terhadap anak.