Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LITERASI SEJARAH MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER HISTORY CLUB DI SMA 48 JAKARTA Kurniawati Kurniawati; Corry Iriani Rochalina; Ponco Setiyonugroho; Alfa Ardiansyah; maulani lani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.449 KB)

Abstract

Abstract History Club extracurricular activities can be a solution for learning history that is meaningful and attracts students' interest. The History Club is the right place to popularize history in schools because history learning has so far been less attractive to students as happened at SMA 48 Jakarta. Teachers need to hone creativity so that students are interested in learning history, one of which is through the History Club which can be used by teachers in exploring historical literacy such as the use of historical sources. However, the use of primary sources in history learning is not yet popular in Indonesia, so presenting historians is one solution as a method of activity. The result is that History Club activities can be a solution to popularize history in schools. Students enrich the historical material they get in class by asking historians who are accustomed to working with primary sources. It can be 2 concluded that studying history by presenting historical sources in schools can make history learning more meaningful for students. Abstrak Kegiatan ekstrakurikuler History Club dapat menjadi salah satu solusi pembelajaran sejarah yang bermakna dan menarik minat siswa. History Club merupakan sebagai wadah yang tepat untuk mempopulerkan sejarah di sekolah-sekolah karena pembelajaran sejarah selama ini kurang diminati oleh siswa sebagaimana yang terjadi di SMA 48 Jakarta. Guru perlu mengasah kreativitas agar siswa tertarik belajar sejarah salah satunya melalui History Club yang dapat digunakan guru dalam mengeksplorasi literasi sejarah seperti penggunaan sumber sejarah. Namun begitu penggunaan sumber primer dalam pembelajaran sejarah belum popular di Indonesia maka menghadirkan sejarawan menjadi salah satu solusi sebagai metode kegiatan. Hasilnya adalah kegiatan History Club dapat menjadi solusi untuk mempopulerkan sejarah di sekolah-sekolah. Siswa mendapat pengayaan materi sejarah yang didapatnya di kelas dengan bertanya langsung kepada sejarawan yang terbiasa bekerja dengan sumber primer. Dapat disimpulkan bahwa mempelajari sejarah dengan menghadirkan sumber sejarah di sekolah dapat menjadikan pembelajaran sejarah lebih bermakna bagi siswa.
Gaya hidup masyarakat Jakarta: Mode pakaian remaja wanita kalangan atas di Jakarta tahun 1950 - 1972 Puji Lestari; Corry Iriani Rochalina; Muhammad Hasmi Yanuardi
Historiography: Journal of Indonesian History and Education Vol 2, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.834 KB) | DOI: 10.17977/um081v2i32022p299-309

Abstract

This article aims the lifestyle community of Jakarta in terms of clothing fashion young women elite in Jakarta in 1950 – 1972. The research method used in this study is a historical research method, the steps consist of heuristics (source collection), source criticism (verification), interpretation, and writing (historiography). Changes that occurred in the lifestyle of the youth in Jakarta from 1950 to 1972 had quite a drastic in changing women's clothing switched to mini fashion. The development of clothing is more directed to a modern lifestyle that is undergoing changes or commonly known as clothing fashion. Fashion clothing is included in the form of a person's lifestyle which in this period there is a shift in lifestyle in urban society in Jakarta. The urbanization who settled in Jakarta changed themselves to suit their environment. Usually they adjust in terms of lifestyle namely in fashion.  Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji gaya hidup masyarakat Jakarta dalam hal mode pakaian remaja wanita kalangan atas di Jakarta pada tahun 1950 - 1972. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), krtitik sumber (verifikasi), interpretasi, dan penulisan (historiografi). Perubahan yang terjadi pada gaya hidup masyarakat remaja di Jakarta sejak tahun 1950 hingga 1972 memiliki perbedaan yang cukup drastis pakaian wanita yang beralih kepada mode mini. Perkembangan pakaian lebih mengarah kepada gaya hidup modern yang mengalami perubahan atau biasa dikenal dengan mode pakaian. Mode pakaian termasuk kedalam bentuk gaya hidup seseorang yang mana pada periode ini terjadinya pergeseran gaya hidup dalam masyarakat urban di Jakarta. Para pendatang yang menetap di Jakarta mengubah diri mereka untuk menyesuaikan lingkungannya. Biasanya mereka menyesuaikan diri dalam hal gaya hidup yakni dalam mode berpakaian.
Generation Z Visitors' Experience of Digital Technology Implementation Services at Bekasi Museum Lucky Rohadi Nurohman; M Fakhruddin; Corry Iriani Rochalina
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v12i2.18575

Abstract

Generation Z is known as a generation that has a high interest in digital things. The problem of this research, namely how the Generation Z Visitors' Experience of Digital Technology Implementation Services at Bekasi Museum. The purpose of this study is to describe Generation Z Visitors' Experience of Digital Technology Implementation Services at Bekasi Museum. The concept of visitor experience used is Memorable Tourism Experiences according to Kim, Ritchie, and McCormick which includes Hedonism, Novelty, Local Culture, Refreshment, Meaningfulness, Involvement, and Knowledge. The research method used is descriptive with survey techniques through the distribution of questionnaires equipped with interviews, observations, and documentation. The population in this study were generation Z visitors who visited the Bekasi Museum. As for the number of respondents, as many as 60 people obtained by using incidental sampling techniques. The results showed that generation Z visitors had memorable tourism experiences with the Digital Technology Implementation Services at Bekasi Museum. This is based on visitor experience variable data which obtains a percentage of 89,29%.Keywords: Museum Visitor Experience, Generation Z, Museum Digital Technology, Bekasi Museum.Generasi Z dikenal sebagai generasi yang memiliki minat tinggi terhadap hal-hal yang berbau digital. Permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana pengalaman pengunjung generasi Z atas layanan penerapan teknologi digital di Museum Bekasi. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengalaman pengunjung generasi Z atas layanan penerapan teknologi digital di Museum Bekasi. Konsep pengalaman pengunjung yang digunakan adalah Memorable Tourism Experiences menurut Kim, Ritchie, dan McCormick yang meliputi Hedonism, Novelty, Local Culture, Refreshment, Meaningfulness, Involvement, dan Knowledge. Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif dengan teknik survei melalui penyebaran kuesioner yang dilengkapi dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung generasi Z yang berkunjung ke Museum Bekasi. Adapun jumlah responden sebanyak 60 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung generasi Z merasakan pengalaman wisata yang berkesan dan tak terlupakan atas layanan penerapan teknologi digital di Museum Bekasi. Hal tersebut didasari oleh data variabel pengalaman pengunjung yang memperoleh persentase sebesar 89,29%.Kata Kunci: Pengalaman Pengunjung Museum, Generasi Z, Teknologi Digital Museum, Museum Bekasi.